Menakar Hasil Kunjungan Prabowo ke Amerika Serikat

Washington tidak akan terkejut jika sekiranya Prabowo sebagai presiden dan Puan Maharani sebagai wakil presiden mengajak Joko Widodo masuk dalam kabinet sebagai menteri senior.

Sabtu, 24 Oktober 2020 | 07:06 WIB
0
273
Menakar Hasil Kunjungan Prabowo ke Amerika Serikat
Prabowo Subianto (Foto: pikiran-rakyat.com)

Suatu hari, ketika Menteri Luhut bertemu dengan Menlu AS Mike Pompeo, dia berkata: "Jika negaramu tidak memberikan visa kepada menteri Prabowo, Indonesia tidak bakalan beli senjata dari Amerika."

Duapuluh tahun sudah Washington melarang Prabowo masuk. Meski tidak terang-terangan, namun lewat berbagai saluran, Kemenlu AS memberitahu agar Prabowo jangan mengajukan visa untuk menghindari hal-hal yang mempermalukan dirinya.

Ketika Presiden Joko Widodo mengajak rival kuatnya ke dalam kabinet, Amerika dan banyak negara terkejut dengan langkah politik yang sangat jarang terjadi di jagad ini.

Washington akhirnya paham bahwa philosophi Jawa tentang keseimbangan kosmis dengan sedemikian rupa merangkul kekuatan yang berlawanan agar menciptakan keseimbangan adalah ciri khas perpolitikan Indonesia.
Dari mulai zaman Soekarno hingga Joko Widodo.

Itu sebabnya, kekuatan militer yang punya kuasa kudeta tidak pernah muncul di Indonesia.  Penerimaan Prabowo masuk ke dalam kabinet juga dimaknai dari philosophi ini.

Washington dengan seksama memperhatikan berbagai langkah menteri Prabowo mengemban jabatannya. Dia melanglang buana. Sudah 10 negara dia kunjungi: Malaysia, Thailand, Rusia, China, India, Perancis, Jerman, Turki, Jepang dan Filipina. Bahkan Prabowo berkunjung dua kali ke Rusia.

Amerika boleh jadi resah dengan diplomasi pertahanan Prabowo yang hasilnya seluruhnya adalah kerjasama teknologi pertahanan yang didalamnya mencakup alih teknologi. Terutamanya dengan China dan Rusia.

Amerika berusaha menggagalkan pengadaan kapal perang Indonesia dari China senilai 200 juta dollar dan pembelian 11 pesawat Sukhoi yang sudah disetujui oleh menhan Ryamizard Ryacudu dengan sistem barter.
Bahkan Washington mengancam akan menggunakan Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) yang diundangkan tahun 2017 yang mengatur sanksi ekonomi bagi siapa saja yang berdagang dengan Rusia.  Amerika mendesak agar Indonesia membeli pesawat F16 Viper.

Namun Indonesia berkelit dengan mengatakan lebih menyukai F35 yang dikembangkan di Korea Selatan melalui program multinasional Joint Strike Fighter Program ( JSF) yang di komandani Amerika dan termasuk didalamnya Inggris, Itali,Belanda, Australia, Kanada,Denmark, Norwegia. Singapura dikabarkan berminat membeli pesawat ini. Juga Jepang yang sudah order dalam jumlah banyak.

Jadi tidaklah mengejutkan jika hasil kunjungan menteri Prabowo ke Amerika adalah pembelian senjata termasuk juga jet tempur dan kerjasama militer yang lebih erat.  Selain itu juga, Amerika mungkin akan memperpanjang status GSP Indonesia.

Menteri Luhut pada tanggal 9 Oktober telah berkirim surat ke kementerian perdagangan Amerika Serikat USTR lewat Duta Besar Indonesia yang baru, Muhammad Luthfi. Masalahnya USTR sedang mengkaji apakah Indonesia masuk dalam daftar penerima paket GSP karena USTR pada bulan Februari memasukkan Indonesia dalam daftar negara menengah dan maju yang tidak lagi boleh menikmati fasilitas itu.

Jika GSP tidak diberikan, Indonesia kehilangan pendapatan ekspor ke Amerika senilai 60 juta dollar.  Namun apapun hasilnya, AS ingin menunjukkan bahwa mereka tidak meninggalkan sahabat lamanya di Asia Tenggara dengan imbalan Indonesia tidak terlalu condong ke China.

Ini pesan penting dari Washington kepada China setelah menggelontorkan bantuan 153 juta dollar kepada negara kawasan Delta Mekong: Laos, Kamboja, Thailand dan Myanmar. Bantuan itu diberikan untuk membendung pengaruh China di Asia Tenggara.

Indonesia sudah mengantisipasi "ketidaksukaan" China terhadap kunjungan Prabowo. Itulah sebabnya, sebelum menteri Prabowo berkunjung ke AS, menteri Luhut melawat ke China dan bertemu Menlu China dalam konteks "vaksin diplomasi". 

Dalam pertemuan itu, China menjanjikan sebuah kerjasama yang akan menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi vaksin Covid 19 di Asia Tenggara.

Bersamaan dengan kunjungan Prabowo ke AS, Menlu China melawat ke sejumlah negara Asia Tenggara dengan misi yang dikatakan Beijing sebagai mempererat kerjasama dalam menanggulangi Covid 19 dan meningkatkan kerjasama multilateral China dengan ASEAN.

Selain aspek politik kawasan, undangan.lawatan menteri Prabowo ke Amerika juga bermakna bahwa Washington memberi restu bagi ketua Gerindra itu menjadi Presiden.

Sudah jelas bagi Washington bahwa Prabowo adalah faktor stabilitas pemerintahan Joko Widodo. Baik di parlemen maupun pemerintahan. Sehingga apapun yang dilakukan pemerintah akan disetujui oleh parlemen.  Omnibus Law diyakini akan menjadi pintu masuk AS untuk lebih banyak berinvestasi di Indonesia.

Washington sudah mendapatkan " orang yang tepat" untuk jaminan investasi mereka yakni Prabowo.  Seorang jenderal sekaligus konglomerat. Sangat pas dengan figur banyak presiden dan.petinggi Amerika.

Gerindra dan PDI P dipastikan akan berkoalisi mempertahankan konfigurasi politik sekarang ini.  Dua partai ini akan berjuang memenangkan pemilihan presiden, parlemen, DPRD, gubernur, walikota dan bupati di tahun 2024.
Kedua partai ini akan menggunakan legacy Presiden Joko Widodo untuk meraih suara terbanyak.

Washington tidak akan terkejut jika sekiranya Prabowo sebagai presiden dan Puan Maharani sebagai wakil presiden mengajak Joko Widodo masuk dalam kabinet sebagai menteri senior.

Ini juga sesuai dengan karakter Prabowo yang tidak pernah melupakan jasa baik orang-orang yang menolongnya. Yang dia buktikan dengan mengangkat anak buahnya di tim mawar menjadi petinggi di Kementerian Pertahanan.

Jika semua ini terjadi, maka benar prediksi Washington bahwa perpolitikan Indonesia diwarnai filsafat Jawa yang berakhir pada hasil manis mengulang nostalgia mesranya hubungan Pentagon dengan Indonesia semasa Suharto yakni: General Prabowo. Fort Benning Alumny. Son of our Berkeley Network. Our man in Indonesia is coming back.

***