Mimpi Buruk Rizieq Shihab Saat FPI Jadi Organisasi Terlarang

Ia tak pernah mengira bahwa kepulangannya dari tempat persembunyiannya di luar negeri bakal bernasib tragis seperti ini: ia masuk penjara dan FPI jadi organisasi terlarang.

Senin, 4 Januari 2021 | 07:15 WIB
0
297
Mimpi Buruk Rizieq Shihab Saat FPI Jadi Organisasi Terlarang
FPI (Foto: ayobandung.com)

Mimpi buruk saat ini selalu menghantui Riziek tiap malam di dalam kamar hotel prodeo yang ia huni semenjak menyerahkan diri di kantor polisi pada 12 Desember 2020 lalu.

Saban malam ia bermimpi buruk dikejar-kejar dosa atas segala tindak kejahatannya seperti persekusi, provokasi, ujaran kebencian, ajakan memenggal kepala polisi dan tentara, pelecehan terhadap ideologi negara Pancasila, penghinaan terhadap Bung Karno, Gus Dur, Ibu Mega, dan Jokowi yang semuanya merupakan presiden, dan penistaan atas ajaran agama Islam yang rahmatan lil alamin menjadi ajaran yang sangat mengerikan.

Ia semakin susah tidur tiap malam lantaran kasus chat sex yang menyebabkan dia kabur ke luar negeri selama tiga tahun bakal dibuka kembali dan tanah seluas 30 hektar milik pemerintah yang bertahun-tahun dia kangkangi secara ilegal bakal diminta balik oleh pemerintah.

Dan malam ini ia sepertinya tak bisa tidur nyenyak. Hal yang paling ia takuti dalam hidupnya terjadi: FPI jadi organisasi terlarang!

Mulai hari Rabu 30 Desember 2020 pada pukul 12.00 WIB Pemerintah Indonesia sudah memutuskan dan menetapkan FPI jadi organisasi terlarang seperti PKI, DI/TII, Permesta/PRRI, dan HTI!

Ia tak pernah mengira bahwa kepulangannya dari tempat persembunyiannya di luar negeri bakal bernasib tragis seperti ini: ia masuk penjara dan FPI jadi organisasi terlarang.

Ia cuma jadi jagoan selama tujuh hari sejak tiba kembali di Markas Petamburan.

Tadinya mungkin ia mengira bakal jadi penggerak Revolusi Akhlak meski kita semua tahu dia jauh sekali dari memiliki sifat-sifat akhlakul kharimah yang biasanya dicontohkan orang-orang berilmu dan saleh. Dari mulutnya lebih banyak keluar kata-kata makian kotor dan ia lebih tepat disebut sebagai provokator.

Di dalam sel penjara ia sekarang kehilangan segalanya. Ia kehilangan kebesarannya. Kehilangan jubahnya. Kehilangan FPI yang selama ini menjadi senjata untuk mematikan orang-orang atau kelompok-kelompok masyarakat yang ia anggap sebagai musuhnya.

Dan pada malam-malam berikutnya ia pun bakal mengalami mimpi-mimpi buruk - yang membuat dirinya makin terpuruk - setelah tahu FPI menjadi organisasi terlarang di Indonesia!

***