Namun di ujung waktu tugas Bapak saat itu kami masih berharap jadilah negarawan penuh ketauladanan.
Statement Pak JK dalam konpres dan ditulis sebagai berita oleh detikcom saat selesai membezuk Pak Wiranto beberapa waktu lalu, bak menepuk air didulang, terpercik muka sendiri.
Pak JK kan saat itu wapres yang masih aktif, masih ingat saat Anies Baswedan kampanye sebagai cagub DKI, Anies adalah cagub yang didukung Pak JK, kami rakyat ini tau kok pak siapa-siapa orang Bapak, rakyat ini ya gak tolol amatlah melihat permainan elit, apalagi kalian kan orang orba yang masih terus ada walau tak sadar sudah tua.
Saat Anies kampanye ratusan masjid di Jakarta jadi seperti kantor, ada spanduk berbunyi pendukung Ahok kalau mati tak di shalatkan, sampai Djarot shalat jumat diusir, posisi Bapak kan saat itu Ketua Dewan Masjid, kenapa Bapak mendiamkan prilaku orang seperti setan, agama cinta damai, kerap berujar rahmatan lil alamin namun prilakunya dibiarkan beringas seperti ada mazhab baru dengan nabi baru.
Bersamaan dengan panasnya kampanye gubernur berjalan, Bapak malah menerima ulama radikal India yang diusir oleh 13 negara, bukan itu saja, Bapak terima Zakir Naik di Istana.
Ada dua istana yang harusnya berwibawa yaitu Istana presiden dan wakil presiden, dan Istana adalah representatif Indonesia, maka secara tak langsung di sanalah rakyat mengamanahkan sebuah harapan bahwa isi Pancasila bisa dijalankan, bukan malah Istana jadi tempat kepentingan dagang politik bertopeng munafik.
Setelah Zakir Naik, Bapak malah menerima pentolan Taliban, apa Bapak lupa bahwa mereka adalah representatif pemberontak di negerinya, apa yang Bapak mau pelajari dari mereka, apa karena sama-sama Islamnya, agama boleh sama pak, tapi kalau aksinya memberontak apa yang mau Bapak contoh dan ambil dari mereka. Rasul mengatakan, kalau mau tau seseorang itu siapa, lihat saja kawannya, jadi hati-hati berkawan pak.
Apa saat melakukan hal itu Bapak salah langkah atau gegabah sudah susah kami telaah. Namun di ujung waktu tugas Bapak saat itu kami masih berharap jadilah negarawan penuh ketauladanan. Meninggallah dalam keadaan khusnul khatimah, jangan malah membuat Indonesia terbelah dan berpotensi punah.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews