Tidak ada yang tampak begitu mengganggu di dunia saat ini ketimbang masalah perkembangan manusia. Sejak awal masyarakat terbentuk, mereka berjuang dengan lingkungannya, agar sesuai dengan caranya hidup.
Oleh karena itu, periode pembabakan sejarah, karena mereka mempengaruhi transformasi kehidupan manusia, seperti Zaman batu, Zaman Besi, dll, merupakan bentuk indikasi perkembangan yang telah terjadi dalam kehidupan manusia semenjak jutaan tahun yang lalu. Di dunia kontemporer, masalah perkembangan manusia tetap mengkhawatirkan, terutama di beberapa negara Dunia Ketiga di Afrika, Asia, dan Amerika Latin.
Pasca kemerdekaan, Indonesia menunjukkan bahwa ia ingin berkembang seperti negara lain di dunia. Hal ini cukup mewakili mengapa masalah utama yang mendominasi pikiran kepemimpinan negeri ini adalah pembangunan bangsa.
Hal ini dikarenakan lebih banyak masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan dan miskin sehingga dapat dipahami bahwa penciptaan kekayaan, melalui penyediaan infrastruktur yang efisien, perubahan cepat dalam contoh sistem sosial, pendidikan dan kesehatan, dan promosi metode produksi baru dan pertukaran akan dapat dikategorikan sebagai pembangunan total.
Namun, ada satu pertanyaan yang mengusik, mungkinkah keberlanjutan pembangunan nadional di Indonesia dapat berjalan dengan mulus jika rakyatnya terpecah-belah karena termakan hoax dan menjadi beberapa kubu yang saling berselisih? Jawaban yang paling masuk akal untuk pertanyaan tersebut adalah tidak.
Masyarakat merupakan komponen utama dalam suatu negara dan jika komponen utama ini tidak terdidik yang ada hanya kehancuran terus menjadi kuda troya para politikus yang hobby menebar hoax dan ambisius hanya ingin kekuasaan tapi tidsk mau kerja keras dan mencintai rakyatnya. Mustahil suatu negara yang masyarakatnya saling berkelahi mampu mewujudkan pembangunan nasional secara total dan teratur.
Masyarakat merupakan komponen utama dalam suatu negara dan jika komponen utama ini saling berselisih yang ada hanya kehancuran nasional. Sejarah sudah membuktikan hal ini. Dalam banyak peradaban di masa lampau, negara yang masyarakatnya tidak dapat bersatu akan hancur atau dikuasai peradaban lain yang lebih maju.
Hoax disebar karena memiliki motivasi untuk membuat masyakat tidak optimis dan mendelegitimasi hasil hasil pembangunan, maka.hoax harus di lawan dan masyarakat tetap gunakan hak pilihnya demi keberlanjutan pembangunan nasional melalui pemilu yang damai dan berkualitas dan tetap terjaganya persatuan bangsa.
Mari kita sukseskan keberlanjutan Kepemimpinan nasional untuk suksesnya keberlanjutan pembangunan. Itulah mengapa kita harus bersatu, khususnya dalam rangka kemerdekaan Indonesia ke-74 ini agar berjalan dengan damai dan bermartabat supaya keberlanjutan pembangunan nasional nantinya dapat berjalan dengan baik.
Untuk itu mari kita lawan hoax dan gunakan sosial media dengan cerdas untuk pemilu berkualitas demi suksesnya keberlanjutan pembangunan nasional yang saat ini gencar dilaksanakan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews