Titiek Suharto yang Ingin Mengembalikan Keadaan ke Masa Kegelapan

Senin, 19 November 2018 | 11:59 WIB
0
571
Titiek Suharto yang Ingin Mengembalikan Keadaan ke Masa Kegelapan
Titiek Suharto (Foto: Okezone.com)

Eee lha dalah Tobil anak kadal....

Jagad politik tanah air banyak kejutan yang keluar dari mulut politisi yang sudah tidak sabar ingin bekuasa. Seperti pernyataan Titiek Suharto lewat cuitannya di Twitter yang akan mengembalikan era bapaknya kalau pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terpilih menjadi presiden dan wakil presiden pada pilpres 2109.

"Sudah cukup… Sudah saatnya Indonesia kembali seperti waktu era kepemimpinan Bapak Soeharto yang sukses dengan swasembada pangan, mendapatkan penghargaan internasional dan dikenal dunia," ujar Titiek melalui akun Twitternya @TitiekSoeharto.

Titiek Suharto saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya yang di Ketua Umumnya adiknya sendiri, yaitu Hutomo Mandala Putra atau Tomi Suharto.
 
Cuitannya Titiek Suharto yang ingin menghidupkan era Suharto malah memantik perdebatan atau serangan ke kubu pasangan calon presiden dan waki presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Orang-orang yang awalnya diam tidak terlalu peduli politik, keluar dari sarangnya dan menyerang Titiek Suharto yang ingin menghidupkan era Suharto. Era Suharto identik dengan Orde Baru.
 
Komentar Titiek Suharto yang ingin menghidupkan orde baru era Suharto justru merugikan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Masyarakat masih banyak yang antipati pada nama Suharto yang terkenal dengan banyak pelanggaran HAM. Bahkan juru bicara calon presiden Prabowo Subaianto akan kesulitan untuk mengcounter komentar Titiek Suharto ini.
 
Prabowo Subianto yang ingin menaikkan tingkat elektabilitasnya dengan jargon-jargon ekonomi untuk rakyat kecil dengan komentar Titiek Suharto justru dirugikan.
 
Masyarakat pasti juga bertanya-tanya, sebenarnya Titiek Suharto itu sudah cerai dengan Prabowo Subianto atau belum? Kok sudah menempatkan diri seperti ibu negara yang bisa mempengaruhi kebijakan pemerintah atau Prabowo Subianto kalau terpilih menjadi presiden. Kok malah Titiek Suharto yang malah lebih berkuasa.
 
Atau jangan-jangan Prabowo punya tugas berat, yaitu menang dalam pilpres 2019, dan ini merupakan syarat rujuk yang diajukan Titiek Suharto. Apalagi Prabowo dalam kampanye di Garut mengatakan: di belakang laki-laki berhasil, pasti ada emak-emak.
 
Ini kode atau sasmita, kalau laki-laki ingin berhasil dalam politik dan untuk merebut kekuasaan, maka harus punya pendamping, tanpa pendamping seperti burung liar yang nabrak-nabrak dan kadang suka tak terkontrol.
 
Titiek Suharto ingin mendompleng nama mantan suaminya Prabowo untuk menghidupkan pikiran-pikiran atau kebijakan-kebijakan zaman Suharto yang notabene ayahnya sendiri.
 
Bukannya menatap masa depan, malah menoleh kebelakang dan ingin membangkitkan ekonomi masa lalu yang akhirnya menimbulkan krisis ekonomi.
 
Jangan sampai masyarakat tertipu dengan janji Titiek Suharto yang ingin menghidupkan era orde baru.
 
***