Kamu Alumni Monash University atau Alumni MONAS Jakarta?

Sabtu, 24 November 2018 | 06:44 WIB
0
601
Kamu Alumni Monash University atau Alumni MONAS Jakarta?
Demo di Monas (Foto: SuratKabar.id)

Reuni... Sebagian warga masyarakat kita sering mengadakan "reuni" waktu mudik Lebaran. Biasanya reuni dilaksanakan habis lebaran pertama dan kedua. Dipilihnya waktu lebaran karena biasanya pada "mudik" dan ngumpul semua.

Reuni juga sebagai salah satu bentuk silaturohmi antar teman-teman masa sekolah, kuliah atau mondok.Dan bisa bercerita masa-masa sewaktu sekolah atau dalam menempuh pendidikan.

Orang yang mengadakan "reuni" tentu jelas nama lembaga pendidikannya dan alamatnya. Bahkan tercatat di Dinas Pendidikan setempat atau daerah masing-masing. Bahkan mereka bisa menyebutkan: siapa dulu kepala sekolahnya, siapa rektornya,siapa pimpinan lembaga pendidikannya. Mereka juga bisa mengenang guru-guru  yang mengajarnya,terutama wali kelasnya.

Tetapi, di negeri tercinta Indonesia ini ada orang-orang yang mau mengadakan "reuni" bukan karena sama-sama karena pernah menempuh pendidikan atau sekolah yang sama atau satu angkatan,tetapi hanya karena seringnya mereka "demo".

Karena "demo" yang dilakukan keseringan atau hampir tiap seminggu sekali, jadilah dengan sebutan: "demo berjillid-jilid."

Masih mending menerbitkan buku sampai berjilid-jilid tandanya orang berpendidikan,lha ini hanya karena sering demo,bisa melahirkan nama:demo jilid I dan demo jilid II.

Dan mereka juga ingin mengadakan "reuni" dalam rangka untuk memperingati demo yang berjilid-jilid  tersebut. Mereka bukan lulusan atau alumni MONASH UNIVERSITY Australia tapi mereka pernah berdemo dan berkumpul dalam satu tempat, namaya MONAS atau Monumen Nasional.

MONAS sendiri sebenernya simbul Lingga dan Yoni atau alat kelamin pria dan wanita, makanya menjulang tinggi simbul keperkasaan.

Karena MONAS atau Monumen Nasional bukan tempat lembaga pendidikan tentu tidak ada kepala sekolahnya atau rektornya.Tapi anehnya,mereka menyebut dirinya alumni MONAS, bahkan mau mengadakan "reuni" di MONAS. Entah mereka waktu itu mendapat ijazah atau selembar sertifikat atau tidak.

Bahkan ulumi MONAS ini konon menurut berita mencapai jutaan, tentu ini sungguh luar biasa dan fantastis, bisa menjadi alumni tanpa menempuh pendidikan, yang biasanya perlu waktu tahunan untuk sekedar bisa menjadi alumni. Ini hanya terjadi di negeri tercinta Indonesia.

Mudah-mudahan kita semua dikasih umur panjang, sehingga bisa menyambut hari lebaran tahun depan dan reunian bersama teman-teman sebagai ajang silaturohmi. Bukan reunian yang sifatnya mengumpulkan massa untuk tujuan politik.

***