Oleh : Aulia Rachma
Pemilihan umum (Pemilu) seringkali menjadi periode tegang dalam kehidupan politik suatu negara. Setelah Pemilu berakhir, muncul tantangan besar dalam memelihara persatuan di tengah perbedaan politik yang mungkin tumbuh lebih kuat. Penting bagi pemerintah untuk bekerja sama dalam menjaga persatuan pasca Pemilu.
Memelihara persatuan pasca Pemilu adalah tanggung jawab bersama bagi semua elemen masyarakat. Dengan kerjasama yang kokoh dan komitmen untuk memperkuat nilai-nilai demokrasi, kita dapat mengatasi perbedaan politik dan menjaga persatuan sebagai fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Kalsel, Nurul Fajar Desira mengatakan untuk menjaga persatuan dan kesatuan usai pelaksanaan Pemilu merupakan tugas bersama seluruh lapisan masyarakat untuk memelihara demokrasi ini agar terus berkembang menjadi lebih baik, termasuk peran media yang menjadi sangat penting.
Media massa memiliki peran penting dalam membentuk opini publik. Mereka harus bertanggung jawab dalam memberikan liputan yang seimbang dan menghindari menyulut perpecahan. Penting untuk seluruh masyarakat menghindari segala provokasi dan konflik yang dapat mengganggu stabilitas dan perdamaian.
Dalam hal ini, Pimpinan Redaksi Banjarmasin Post, Royan Naimi mengatakan pihaknya ingin menjalankan salah satu fungsi dari media untuk memberikan ruang setelah hiruk-pikuk Pemilu agar bisa bersatu kembali. Pihaknya juga berharap apa yang jadi perbedaan pada Pemilu lalu bisa kembali menjadi satu untuk memajukan Kalimatan Selatan menjadi salah satu provinsi yang lebih baik.
Keberhasilan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Indonesia telah menjadi sorotan internasional yang memuji kematangan demokrasi di negara ini. Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), hingga Badan Intelijen Negara (BIN) layak diapresiasi atas peran mereka dalam memastikan kelancaran proses demokrasi dan menjaga situasi keamanan yang kondusif selama tahapan pemungutan suara.
Menguatkan lembaga-lembaga demokratis seperti parlemen, pengadilan, dan lembaga pemantau Pemilu untuk menjamin keadilan dan keberlanjutan proses demokratis. Jika terjadi konflik pasca Pemilu, penting untuk memulai proses rekonsiliasi nasional untuk menyembuhkan luka-luka sosial dan memperkuat persatuan.
Menggalakkan pendidikan politik yang inklusif dan menyeluruh sangat penting agar masyarakat lebih memahami pentingnya kerjasama lintas partai dan menghormati perbedaan pendapat. Masyarakat memiliki peran yang krusial dalam memelihara persatuan pasca Pemilu. Mereka adalah penggerak utama dalam membentuk atmosfer harmoni politik dan membangun jembatan antar kelompok yang berbeda pandangan.
Pengamat komunikasi politik dan sosial budaya dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Hadawiah Hatita mengatakan pentingnya memperkuat persatuan pasca Pemilu 2024 dengan pendekatan komunikasi politik, jika ada friksi-friksi yang terlewati melalui komunikasi politik beberapa waktu lalu, komunikasi politik itu digunakan kembali untuk menyatukan semua elemen masyarakat. Eforia menyalurkan hak politiknya harus dibarengi dengan kerja nyata sehingga pasca-Pemilu semuanya kembali normal dan bisa melanjutkan pembangunan.
Dalam hal ini, Subsubsatgas Sosialisasi Satuan Tugas (Satgas) Operasi Mantap Brata (OMB) 2024 melakukan kegiatan sosialisasi atau imbauan kepada masyarakat umum di sekitaran Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Besusu Tengah, Kecamatan Palu Timur, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong masyarakat agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan dalam rangka mewujudkan terciptanya situasi pasca Pemilu 2024 yang aman dan damai selama tahap hitung rekapitulasi.
Direktur Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polda Sulteng Kombes Pol Denny Jatmiko, S.I.K, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pihaknya dalam menjaga situasi yang kondusif pasca Pemilu 2024. Dengan demikian, persatuan dan kesatuan masyarakat dapat terjaga.
Masyarakat diharapkan untuk tetap menjaga kerukunan dan persatuan, bijak dalam menyikapi situasi, tidak mudah terprovokasi dengan berita yang mengandung unsur perpecahan, serta selalu ciptakan situasi lingkungan yang aman dan damai pasca Pemilu 2024.
Persatuan dan kesatuan adalah suatu hal yang wajib untuk terus dijaga dan dipertahankan. Selain menjaga persatuan dan kesatuan, masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai potensi perpecahan dan konflik, serta tetap saling menghargai pilihan politik masing-masing.
Masyarakat dapat menginisiasi dan berpartisipasi dalam dialog antar kelompok politik yang berbeda untuk membangun pemahaman dan saling menghormati perbedaan pendapat. Memperkuat nilai-nilai toleransi dan inklusivitas dalam masyarakat adalah kunci untuk menghindari polarisasi politik pasca Pemilu.
Masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga persatuan pasca Pemilu. Dengan memperkuat nilai-nilai toleransi, inklusivitas, dan partisipasi aktif, serta mengatasi tantangan seperti polarisasi media sosial dan manipulasi politik, masyarakat dapat memainkan peran yang positif dalam membangun harmoni politik dan menjaga stabilitas negara.
Mempertahankan persatuan pasca-pemilihan umum adalah tantangan yang signifikan, tetapi sangat penting untuk stabilitas dan kemajuan sebuah negara. Dengan menerapkan strategi seperti dialog antar-kelompok, pendidikan politik yang menyeluruh, promosi toleransi, penguatan institusi demokratis, dan pemulihan pasca-konflik, masyarakat dapat bekerja sama untuk membangun kembali harmoni politik dan memperkuat fondasi demokrasi mereka.
)* Kontributor Lapak Baca Indonesia
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews