Kita doakan agar bang Ade lekas pulih. Dan kita harap dia berdiam diri untuk sementara sampai isu seputar pengeroyokannya tuntas dan berlalu.
Tidak ada kata lain selain mengecam keras pemukulan Ade Armando. Saya mendapatkan kabar bahwa polisi sudah bergerak mencari pelaku.
Sementara foto yang tersebar dan diduga sejumlah pelaku, beberapa di antaranya hoax.
Oleh sebab itu, kita harus menahan diri untuk tidak menjadi perpanjangan tangan para pencipta hoax.
Dalam banyak hal, saya tidak sependapat dengan komentar Ade Armando dalam berbagai topik.
Namun kekerasan dalam bentuk apapun sama sekali tidak boleh ditolerir.
Dibandingkan sohib-sohibnya (you can name it), Ade serba tanggung " expertise"-nya.
Tidak fokus pada satu atau dua sektor. Ade lintas sektor.
Dari mulai kampanye keras soal kadrun mengkadrun sampai Rusia -Ukraina dia ikut komentar.
Akibatnya dia banyak tidak disukai oleh banyak pihak.
Termasuk kalangan BEM karena dia juga hujat BEM habis-habisan ketika Ketua BEM UI kecam Presiden Jokowi.
Jadi tidak heran jika mahasiswa yang berdemo di DPR bingung dengan kehadiran dia di aksi unjuk rasa itu.
Sepanjang info yang saya dapat, Ade datang sendirian kemudian dikerumuni wartawan. Dan mahasiswa menjauh.
Sementara kelompok pendompleng aksi mahasiswa justru mendekati Ade Armando.
Malangnya, ketika Ade Armando diprovokasi dengan perkataan munafik, dia malah membalas: apa kamu... Dan terjadilah pengeroyokan itu.
Saya tidak habis pikir mengapa dosen komunikasi massa ini tidak paham betapa bahayanya berhadapan dengan massa. Padahal dia doktor loh..
Apalagi posisi dia sebagai "musuh bersama" dalam aksi unjuk rasa itu.
Walhasil kecerobohan dia mengakibatkan dia nyaris tewas dalam kondisi memalukan: ditelanjangi.
Untung saja nasib baik masih berpihak kepada dia. Serombongan polisi segera mengevakuasi dia.
Kita prihatin dengan aksi kekerasan yang terjadi yang menodai aksi mahasiswa yang menyuarakan keresahan hati mereka terhadap kondisi negara ini.
Dan kita yakin, bukan mahasiswa yang pukuli Ade Armando. Tapi kelompok ikutan yang melakukan.
Terhadap seorang yang terlalu percaya diri hingga lengah akan bahaya yang mengintip.
Terhadap seorang yang dicap sebagai pro pemerintah tapi berani hadir di tengah demo anti pemerintah.
Kita doakan agar bang Ade lekas pulih. Dan kita harap dia berdiam diri untuk sementara sampai isu seputar pengeroyokannya tuntas dan berlalu.
Sambil merenungkan kesalahan fatal yang dia lakukan hingga nyaris mati konyol.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews