Kartu pra kerja sudah diluncurkan sejak 11 april 2020. Peminatnya membludak, sudah 8 juta orang mendaftar via situs. Presiden minta kartu ini diberikan kepada yang benar-benar membutuhkan, yakni korban PHK.
Kartu pra kerja adalah program yang dicanangkan oleh pemerintah untuk mengatasi tingginya tingkat pengangguran di Indonesia. Program ini beda jauh dengan yang di luar negeri. Jika di sana pengangguran dibayar dan disubsidi negara, maka di Indonesia penganggur memang diberi uang saku tetapi juga mendapat pelatihan sebagai modal berwirausaha. Jadi, program ini sangat baik agar mereka tak lagi bingung akan mencari pekerjaan ke mana.
Presiden Joko Widodo meminta kartu pra kerja diberikan kepada pihak yang tepat, yakni para penganggur yang habis di-PHK akibat efek pandemi Covid-19. Pernyataan ini diberikan ketika beliau memimpin rapat terbatas di Istana Merdeka, Kamis lalu. Mereka diprioritaskan agar tidak lagi menambah jumlah pengangguran di negeri ini. Selain itu, orang-orang yang dirumahkan karena efek pandemi corona tentu butuh pegangan berupa keterampilan yang bisa dimanfaatkan untuk mencari uang.
Rencananya, sebanyak 5 juta kartu pra kerja akan diberikan kepada penganggur yang sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah. Jadi ketika Anda masih memiliki penghasilan tetap, jangan mendaftar ke situs untuk mendapatkannya. Ingatlah prioritas kartu ini ditujukan kepada pengangguran. Jadi jangan serakah dan asal mendaftar, hanya demi uang 3,5 juta rupiah.
Pendaftar kartu pra kerja sampai hari ini sudah mencapai 8 juta orang. Gelombang pertama pendaftarannya sejak 10 april 2020. Mereka diminta untuk mengisi formulir dan menuliskan data berupa nama lengkap, alamat, nomor KTP, dan lain-lain. Ada seleksi yang sangat ketat dalam memperoleh kartu ini, jadi pada tahap pertama hanya ada 100.000-an orang yang akan mendapatkannya.Rencananya, akan ada 5 jutaan kartu yang dibagikan kepada para pengangguran.
Pemegang kartu pra kerja akan berhak mendapat uang sebanyak 3.550.000 rupiah namun itu bukan uang kaget yang akan dihabiskan secara konsumtif. Rinciannya, uang 2,4 juta memang jadi hak mereka sebagai bantuan dari pemerintah, yang akan ditransfer melalui rekening atau digital wallet. Uang ini diberikan secara bertahap, selama 4 bulan.
Sisa uangnya akan digunakan sebagai biaya pelatihan bagi tiap pemegang kartu pra kerja. Jika Anda memilikinya, maka akan bisa mendapat pelatihan online dan bisa memilih dari beberapa perusahaan. Di antaranya Pintaria, Kementrian Ketanagakerjaan, Bukalapak, dan lain-lain.
Pelatihan secara daring dipilih karena di tengah pandemi Covid-19 ini tentu akan sangat rawan jika diadakan workshop di dalam gedung dan mengundang keramaian. Hal ini akan melanggar aturan stay at home, social distancing, dan PSBB.
Jadi, fokus utama dalam pemberian kartu pra kerja adalah pemberian keterampilan dan pengetahuan bagi para penganggur. Mereka bisa mendapat skill baru dan bisa digunakan di dunia kerja, atau juga bisa dipakai sebagai modal utama dalam berbisnis. Jika mereka berani membuka usaha, tentu akan sangat bagus, karena bisa membuka lowongan baru dan mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.
Kartu pra kerja akan sangat bermanfaat bagi para penganggur dan mereka bisa bernapas lega karena merasa diperhatikan oleh pemerintah. Mereka tak lagi bingung ke mana lagi mencari uang. Pemberian kartu pra kerja merupakan bukti nyata bahwa pemerintah sangat memikirkan nasib rakyat.
Para penganggur yang terkena PHK akibat pandemi Covid-19 akan menjadi prioritas dalam mendapatkan kartu pra kerja. Mereka akan mendapat bantuan uang dan terutama mendapat skill baru dari pelatihan yang diberikan oleh beberapa perusahaan yang ditunjuk oleh pemerintah.
Pandemi ini menggoyang ekonomi bangsa dan mengakibatkan banyak karyawan yang dirumahkan, namun para penganggur masih punya harapan ketika mendapat kartu pra kerja.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews