Ketika Nasdem Mulai Melempem

Buat PSI, kalian anak muda yang bernyali, tidak ada ukuran usia dalam menegakkan kebenaran, biar dikata tua kalau menyimpang, hajar saja sampai pingsan. Karena DKI butuh PSI agar bisa dibenahi.

Senin, 9 September 2019 | 11:10 WIB
0
379
Ketika Nasdem Mulai Melempem
PSI (Foto: jawapos.com)

Melempem, bahasa jawa yang artinya masuk angin. Masih melekat diingatan kita bagaimana SP (Surya Paloh) pada setiap kampanye menyerukan cinta Indonesia. Salah satu orator Indonesia ini begitu menggebunya kalau bicara tentang Jokowi, dia juga salah satu pendongkrak suara Jokowi, sekaligus Nasdem juga salah satu gerbong yang beruntung ditarik karena kekuatan nama Jokowi.

Jujur, Jokowi saat ini adalah super brand yang dilekatkan kepada apa saja akan membuat citra luar biasa, SP sangat paham itu, buatnya tidak ada mie Aceh tanpa aroma bumbu yang bisa menguatkan rasa.

Usahanya harus diapresiasi, tapi manuvernya harus diawasi. Sejak dalam acara sekolah kebangsaan dia menyebut Jokowi kader Nasdem, saya  melihat manuvernya kebablasan, bisa membuat mbok senyum kecut. Kelanjutan akrobatnya saat dia makan siang bersama Anies dan memberi sinyal akan mendukung Anies nyapres, walau menorehkan nilai 5, lontaran itu tetap bercabang kemana-mana.

Ini politik, kita tau, tapi kalau baru selesai makan siang langsung SENDAWA itu kurang sopan kesannya, apalagi aroma yang dikeluarkan bau amis, menyangkut Anies. Ibarat tebaran aroma busuk, mencium aroma Anies itu memualkan.

Nah, kalau sekarang Nasdem mulai terbiasa dengan bau tak sedap itu, cuma ada dua yang bisa Sedang terjadi, hidungnya lagi pilek, sehingga penciumannya terganggu, atau sudah tidak sensitif mencium bau, sehingga mereka sulit membedakan antara bau busuk kelakuan dan wanginya tindakan.

Ah, politik memang kadang menebar bau tengik, tapi dalam hatinya, prek amat, yang penting kursi di Senayan sudah ditangan, sekarang matanya jadi rabun ayam antara melihat kebaikan dan keculasan sudah menjadi kebiasaan. Jadi harus maklum again, kita kembali akan melihat mana negarawan, mana yang suka nyebrang jalan.

Buat PSI, kalian anak muda yang bergas dan bernyali, tidak ada ukuran usia dalam menegakkan kebenaran, biar dikata tua kalau menyimpang, hajar saja sampai pingsan. Karena DKI butuh PSI agar bisa dibenahi.

***