Hari ini aku membaca berita bahwa seorang guru SMP di Cilegon berinisial MIK Sudah tertangkap, dia adalah seseorang yang membuat konten Twitter dan memention Juru bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak. MIK di sini bukan MIK Jeger loh ya, sebab yang benar Mick Jagger!
Dengan begitu sudah 5 orang tersangka yang ditangkap. Kelima tersangka saat ini mengaku sebagai Tim pendukung pasangan Capres 02.
Lah, kalau ada maling yang mengaku kenal aku maka respon pertama ku pasti enggak mengaku mengenal mereka. Respon yang sama Juga dilakukan kubu Prabowo mereka mengaku tak mengenal semua tersangka dan menolak dikaitkan dengan Gerindra. Mungkinkah?
KPU Lega, Tapi Dinilai Berpihak
KPU cukup senang dengan hasil kerja kepolisian yang bergerak cepat menanggapi laporan mereka, dengan ditemukannya tersangka penyebar berita bohong atas 7 kontainer surat suara maka KPU berharap masyarakat kembali melihat fakta dan mempercayai KPU sebagai lembaga yang tak memihak salah satu paslon presiden.
Tapi tampaknya di sosial media masih banyak yang menyudutkan KPU, di linimasaku banyak link berita yang menyudutkan ketua KPU RI meski segera diketahui itu hoax namun bagi ku KPU akan terus diganggu dengan isu lainnya.
Saat ini KPU cukup Lega Karena isu 7 kontainer Sudah terbukti hoax, bahkan sebagian orang mendesak KPU until segera membuka kontainer, padahal kontainer itu tak pernah ada!
PDIP Bosan dengan Isu Kontainer
Suatu kali aku berbincang dengan seseorang caleg dari PDIP dan di tempatnya mereka semua sebenarnya bosan dengan isu Kontainer, dia lalu mengingatkanku bahwa Prabowo pada tahun 2014 Juga menyuarakan isu 4 Kontainer bukti yang menunjukkan adanya kecurangan dari Jokowi namun sampai hari ini 4 kontainer itu tak pernah sampai ke KPU.
Karena itu pertama kali mendengar isu 7 kontainer maka temanku sudah bisa menebak bahwa ini hanya permainan Prabowo untuk menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadap KPU. Kalau dulu main diakhir sekarang kontainer muncul diawal pertempuran.
TKN sendiri menanggapi isu 7 kontainer ini sangat serius dan harus diusut tuntas, karena benar-benar menyudutkan pasangan 01, setelah isu KTP dari China kini pasangan 01 diserang dengan kertas suara yang sudah tercoblos tentu ini merugikan pak Jokowi dan Ma'ruf.
Prabowo Panik
BPN Panik!
Itu yang aku lihat, mereka kompak mengaku tak tak mengenal BBP namun banyak jejak sosial media yang menunjukkan bahwa BBP memang koordinator Nasional, lalu muncul surat pemecatan BBP yang bertanggal mundur itu, bahwa pemecatan telah dilakukan jauh-jauh hari sebelum badan pemenangan terbentuk, sebelum nomor urut pasangan capres-cawapres diumumkan.
Anehnya, di "surat pemecatan" itu terdapat logo "salam 2 jari"!
Dan, yang bikin lebih aneh tuh dari enggak ngakui trust lu mendadak ingat kalau lu pernah memecat orang yang enggak lu kenal, itulah tandanya Panik!
Bu Mega Mumet!
Pada pidato acara HUT PDIP ke 46 kemarin But Mega menyebutkan Mumet melihat anak buah Pak Prabowo yang membuat But Mega enggak ngerti apa sih yang dicari mereka? "Kerjaannya mengganggu kita aja padahal pak Prabowo itu kangen nasi goreng saya loh!"
Ucapan Bu Mega ini benar-benar seperti ingin menyampaikan ke pak Prabowo, dek plus deh cek anak buah lu tuh, tahunya bikin rusuh bae!
Apakah motif semua tersangka penyebar hoax 7 kontainer which is semua tersangka mengaku sebagai fans 02 akan terbuka sampai ke akar atau hanya akan berhenti pada pasal memberikan kabar bohong?
Let's see ya prens, semoga saja bukan sekedar ngademin situasi KPU, tapi memang bisa dibuktikan bahwa tujuan semua kebohongan ini adalah sebuah usaha terstruktur untuk menjatuhkan petahanan atau seperti dugaan yang beredar ada yang ingin mengobok-ngobok KPU sehingga pemilu akan rusuh?
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews