Jika pemerintah tetap abai terhadap fenomena ini, maka harapan untuk melihat Indonesia menjadi negara maju hanya akan menjadi impian semata.
Ancaman premanisme, geng motor, dan tawuran terus menjadi masalah serius di Indonesia yang bukan hanya mengganggu ketertiban umum tetapi juga mengancam masa depan bangsa. Roby Irzal Maulana, seorang dosen dan penulis novel, menghimbau pemerintah agar segera bertindak tegas terhadap segala bentuk kriminalitas ini. Menurutnya, tindakan yang meresahkan ini tidak hanya merugikan individu, tetapi juga memiliki dampak besar terhadap struktur sosial masyarakat Indonesia.
Roby, yang juga pernah mengalami pengalaman tidak mengenakkan di jalan, mengungkapkan bahwa tindakan kriminal seperti premanisme dan geng motor sangat merugikan. Lebih dari itu, anaknya sendiri pernah menjadi korban aksi kriminal semacam ini, yang menurutnya menimbulkan trauma dan rasa tidak aman bagi keluarganya. “Jika pemerintah tidak bertindak tegas, saya khawatir Indonesia akan terjebak dalam kemiskinan sosial dan ekonomi, karena negara maju hanya dapat terwujud jika warganya merasa aman dan terlindungi,” ujarnya.
Pemberantasan terhadap kriminalitas jalanan ini, lanjut Roby, menjadi krusial agar Indonesia dapat melangkah menuju status negara maju. Ketiadaan rasa aman, terutama di ruang publik, hanya akan memperparah situasi sosial yang menyebabkan masyarakat semakin terjebak dalam ketakutan. Hal ini berpotensi merusak ikatan sosial yang selama ini menjadi kekuatan Indonesia sebagai bangsa yang beragam namun bersatu.
Menurut data, meningkatnya aksi premanisme dan geng motor di beberapa kota besar telah menimbulkan keresahan yang meluas. Ketiadaan kontrol dan pembiaran hanya akan membuat pelaku semakin berani dan meluas, bahkan hingga ke lingkungan pendidikan yang harusnya menjadi tempat yang aman bagi generasi muda. Roby menyatakan bahwa fenomena ini adalah ancaman serius terhadap perkembangan moral dan mental anak-anak bangsa, yang harus dicegah demi menciptakan masyarakat yang sehat dan beradab.
“Kita harus memandang serius persoalan ini, karena dampaknya jangka panjang. Generasi muda yang dibesarkan dalam lingkungan penuh kekerasan akan kehilangan kesempatan untuk berkembang dengan baik. Ke depan, mereka mungkin saja menjadi korban atau bahkan pelaku kekerasan yang sama,” tegas Roby.
Roby juga menambahkan bahwa solusi dari pemerintah harus bersifat menyeluruh, mulai dari pencegahan, penegakan hukum, hingga upaya edukasi yang melibatkan masyarakat. Pendidikan akan pentingnya kedamaian dan ketertiban harus dimulai sejak dini, dan pihak berwenang harus bekerja sama dengan masyarakat untuk menegakkan aturan dengan tegas dan adil.
Jika pemerintah tetap abai terhadap fenomena ini, maka harapan untuk melihat Indonesia menjadi negara maju hanya akan menjadi impian semata. “Mari kita sama-sama mendorong tindakan nyata dari pemerintah demi masa depan yang lebih baik bagi Indonesia, karena keamanan adalah fondasi utama bagi sebuah negara yang sejahtera dan maju,” pungkas Roby.
@prabowo @polisi @polri @tni
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews