Jokowi Berani Hantam Petral-Freeport Karena Dia Presiden "Miskin" Harta

Hal ini merupakan komitmen Jokowi. Sang pemberani yang miskin harta untuk ukuran seorang Presiden Republik Indonesia.

Sabtu, 11 April 2020 | 06:39 WIB
0
283
Jokowi Berani Hantam Petral-Freeport Karena Dia Presiden "Miskin" Harta
Presiden Joko Widodo (Foto: Voi.id)

Banyak yang menanyakan. Kenapa Jokowi sungguh berani! Pemberani. Bahkan dia berani menghantam para pencoleng minyak. Petral. Jokowi juga membenahi dunia pertambangan. Melakukan penegakan hukum. Mengambil kembali hak PT Freeport-McMoran menjadi pemilik mayoritas ke Indonesia.

Dari dua hal tersebut Jokowi telah melawan para mafia. Para beking. Para penguasa yang sangat kuat seperti Muhammad Riza Chalid. Keluarga Cendana. Petral dibubarkan. Triliunan rupiah uang siluman yang sudah selama 10 tahun dinikmati sekitar Rp250 triliun dari mafia minyak, berhenti.

Jokowi pun dengan entengnya membiarkan hukum tegak dengan KPK menyeret Om Setya Novanto – orang yang mencatut nama Presiden Jokowi dan Jenderal Luhut dalam Papa Minta Saham. PT Freeport tetap diambil alih.

Para orang yang selalu menerima uang Freeport sejak zaman Pak Harto, menteri pertambangan zaman dulu sejak Ginanjar Kartasasmita dan kawan-kawan, berhenti mendapatkan uang upeti baik legal maupun non-legal.

Marah. Tentu. Tapi di depan Jokowi tak berdaya. Jokowi tak terbeli. Karena dia belajar dari Jenderal Luhut Binsar Pandjaitan untuk tidak nyolong. Ikut nasihat sejak PT Rakabu dibantu LBP jadi berkembang.

Di bidang pertambangan Jokowi tetap tegak lurus. Belakangan Jokowi masuk ke konsesi tambang. Menteri ESDM kini tengah diberi tugas untuk mengulik banyak kesalahan dan pencurian tambang. Misal, pertambangan Nikel di berbagai pulau ditertibkan.

Baca Juga: Srikandi di Sekeliling Joko Widodo

Tambang emas juga. Nikel dan emas tidak diekspor dalam bentuk bahan baku ata konsentrat. Harus ada smelter. Tentu kebijakan ini membuat marah para eksportir. Kawan dan lawan di lingkar Jokowi. Jokowi tetap teguh. Top.

Produk strategis lain adalah batubara. Jokowi memerintahkan menteri ESDM untuk menginventarisir pertambangan di Kalimantan dan Sumatera. Banyak konsesi tambang yang dicabut karena tidak sesuai dengan peruntukan.

Yang menarik perhatian Presiden Jokowi tentu antara lain keberadaan PT Karya Bungo Pantai Ceria (KBPC) yang selalu kisruh dan didemo. Bukan hanya persoalan stockpile yang mengganggu warga. Kesehatan warga.

Namun yang paling penting tentang konsesi penambangan eks National Thai Coal (NTC) yang berubah menjadi Nusantara Thermal Coal di Muaro Bungo Jambi. Konsesinya NTC ini kini menjadi hanya 2,800 ha, sebelumnya 100,000 ha, dengan hak kelola PKP2B – sudah dicabut. Maka lokasi tambang ini menjadi idle tak bertuan. Jadi milik pemerintah.

Nah yang menarik. Hanya di lokasi eks NTC inilah ada batubara berkadar 65,000 up ADB. Tidak ada di lokasi tambang koordinat lain yang memiliki kadar setinggi itu, selain yang 100,000 ha dan kini 2,800 ha yang dalam status tidak dioperasikan dan tidak ditambang.

PT Semen Padang pun setiap hari dengan senang hati mengambil dari stockpile (tempat menampung sementara) batubara milik PT KBPC, milik orang terkuat di Provinsi Jambi. Haji Samsudin Ibrahim. Stockpile ini menampung batubara dari PT BRASU, PT SAS, dan PT IBAP.

Belum lagi persoalan jalan sepanjang 32 km yang dibangun oleh Dahler yang menjadi sengketa kepemilikan dan dimenangkan oleh Djendri di pengadilan mencuat ke permukaan. Publik Jambi paham masalah ini.

Jokowi melalui Kementerian ESDM juga akan melakukan inspeksi pertambangan di lokasi eks konsesi tambang NTC. Juga meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk menelisik asal pasokan batubara PT Semen Padang, termasuk yang dipasok oleh PT KBPC Group, video terlampir.

Hal ini merupakan komitmen Jokowi. Sang pemberani yang miskin harta untuk ukuran seorang Presiden Republik Indonesia. (Dia juga berani berhenti di jalan menyapa rakyat seperti video terlampir.)

Mengutip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada situs web elhkpn.kpk.go.id, Minggu (20/10/2019), mencatat jika Jokowi punya harta sebesar Rp 49.062.239.628 per tahun 2017.

Jauh lebih keciiiiil dibanding kekayaan Haji Samsudin Ibrahim di Jambi yang menambang sejak 2012 lalu, misalnya, dengan kekayaan triliunan rupiah.

Ninoy N. Karundeng, penulis 

***