Kalau benar usulan Yasonna ini diterima Presiden, salah satu yang sangat beruntung adalah Setya Novanto, mantan ketua umum Partai Golkar ini sekarang berumur 64 tahun.
Ada-ada aja nih Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly yang ingin mengusulkan agar terpidana korupsi yang berusia diatas 60 tahun dibebaskan dari tahanan. Lama gak muncul di media, sekalinya muncul dengan usulan yang Kontroversi.
Seperti dilansir Tempo.co, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengusulkan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan segera direvisi untuk mencegah penyebaran virus Corona di lembaga pemasyarakatan. Sebab, kata dia, kondisi lapas di Indonesia sudah melebihi kapasitas.
Yasonna mengusulkan ada empat kriteria narapidana yang bisa dibebaskan, untuk pencegahan penyebaran virus corona di lembaga pemasyarakatan, hanya atas dasar alasan kondisi kapasitas Lapas.
Baca Juga: Penjelasan Prof. Yasonna Laoly soal Tanjung Priok
Kriteria pertama narapidana narkoba, dengan masa pidana 5 sampai 10 tahun dan telah menjalani dua pertiga masa pidananya. Menurut Yasonna sampai hari ini ada sekitar 15.482 orang.
Kriteria kedua, adalah narapidana kasus korupsi yang bisa dibebaskan dengan persyaratan berusia diatas 60 tahun keatas, dan telah menjalani dua pertiga masa tahanannya. Saat ini menurutnya berjumlah sekitar 300 orang.
Kriteria ketiga, adalah narapidana khusus dengan kondisi sakit kronis yang dinyatakan oleh dokter rumah sakit pemerintah. Mereka bisa bebas jika sudah menjalankan dua pertiga masa tahanannya. Jumlah terpidana khusus ini 1.457 orang.
Kriteria keempat, adalah terpidana yang merupakan warga negara asing, yang jumlahnya saat ini sekitar 53 orang.
Dari empat kriteria diatas, ternyata tidak masuk prioritas narapidan anak, yang jumlahnya tentunya sangat banyak. Padahal narapidana anak juga sangat rentan terjangkit virus corona.
Sebetulnya pembebasan para narapidana ini mau menyasar kemana? Untuk kriteria ketiga dan keempat mungkin usulan ini sangat tepat.Tapi untuk kriteria pertama dan kedua, terpidana narkotika dan korupsi rasanya kurang tepat.
Makanya timbul pertanyaan, sebetulnya Yasonna mau membebaskan siapa? Bukankah ditahanan mereka sudah terisolasi, tinggal membatasi orang-orang yang datang untuk membesuk, sehingga sangat kecil kemungkinannya tahanan akan terpapar virus corona.
Mengawasi mereka didalam tahanan agar tidak terpapar virus corona tentunya lebih mudah, dibandingkan jika mereka berada diluar tahanan. Kalau alasannya kapasitas rutan yang tidak memadai, pastinya masih ada solusi lain selain dari membebaskan mereka.
Kalau benar usulan Yasonna ini diterima Presiden, salah satu yang sangat beruntung adalah Setya Novanto, mantan ketua umum Partai Golkar ini sekarang berumur 64 tahun. Atau masih adakah napi korupsi yang lainnya berusia diatas 60 tahun, yang akan disasar Yasonna?
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews