Agus Salim mengatakan pemimpin itu siap menderita. Bersikap mendahulukan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi.
Konstilasi politik negeri ini sudah bergulir. Hasil pileg dan pilpres sudah ada pemenang nya. Dari daerah sampai pusat sudah ada pelantikan. Terutama anggota legislatifnya.
Pelantikan presiden jadwalnya 20 Oktober 2019, masa penantian ini mungkin akan dimanfaatkan dengan baik. Realita sekarang banyak demo yang menuntut tentang bebarapa RUU. Mahasiswa dan pelajar turun ke jalan. Ada beberapa insiden yang memakan beberapa korban.
Media sosial mulai berisik dengan keadaan ini. Ada yang mulai mengkritik kemana pemimpin negeri ini. Ada yang pro kepada sikap presiden ada yang kontra. Memang tidak nyaman keadaan ini, Indonesia butuh pemimpin yang bersikap khusnul hotimah. Itu nasehat Cak Nun, bahwa Indonesia memerlukan pemimpin yang terbaik.
Agus Salim mengatakan pemimpin itu siap menderita. Bersikap mendahulukan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi. Setiap amanah akan dimintai pertanggungjawaban. Jangan banyak minta fasilitas berlebihan cukup yang dibutuhkan saja.
Soekarno pernah ditanya oleh mahasiswa pemimpin itu apa. Beliau menjawab dengan lagu. Mungkin kalau generasi tahun 60an pasti hafal lagu itu. Lagu tentang padi, filosofi hidupnya menjadi inspirasi memimpin negeri ini. Padi memberi manfaat tetapi dia harus siap di tempat yang becak. Siap diganggu hama dan burung, siap dipanen dan dijemur pasca panen.
Semoga presiden negeri ini bisa memberi yang terbaik untuk negeri ini. Rakyat harus kembali damai.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews