Mengapresiasi Keberhasilan Pemerintah Membangun Infrastruktur

Pembangunan yang digalakkan oleh pemerintah tentu merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap nasib bangsa dalam 4-5 tahun kedepan.

Sabtu, 21 Desember 2019 | 19:57 WIB
0
275
Mengapresiasi Keberhasilan Pemerintah Membangun Infrastruktur
Infrastruktur (Foto: liputan6.com)

Pembangunan merupakan salah satu program prioritas pemerintah saat ini. Atas keberhasilan pembangunan baik infrastruktur maupun sumber daya manusianya, tentu wajar Jika Jokowi terpilih kembali untuk mengemban amanah sebagai Presiden 2 periode. 

Salah satu pembangunan yang paling tampak ialah keberhasilan Jokowi dalam membangun infrastruktur di wilayah perbatasan, hal ini tentu membuat rakyat Indonesia yang tinggal di perbatasan merasa semakin bangga dengan Indonesia.

Tentu saja hal ini patut kita apresiasi, dimana masyarakat Indonesia dapat merasakan yang namanya infrastruktur yang masif dan merata. Kehadiran ataupun kemajuan infrastruktur tidak lagi menjadi jawa sentris, tetapi Indonesia sentris, sehingga seluruh wilayah di luar pulau jawa harus menikmati pembangunan infrastruktur yang digalakkan pada era pemerintahan Jokowi.

Dengan pembangunan tersebut, maka saat ini masyarakat di wilayah Sumatera sudah bisa melalui jalan Tol.

Dari sisi angka kemiskinan, Pemerintahan Jokowi berhasil pecah telor dimana untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, penurunan kemiskinan mencapai single digit, yakni sebesar 9,82 % di tahun 2018.

Sebelumnya Pada tahun 2016 dan 2017 pemerintah telah merampungkan 30 proyek strategis Nasional. Proyek tersebut memiliki total nilai Rp 94,8 Trilyun. Hal ini tentu tidak berlebihan jika Presiden Jokowi telah membangun infrastruktur lebih banyak dibandingkan dengan enam presiden sebelumnya.

Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau ternyata mendapatkan perhatian serius sehingga pemerintah telah membangun ulang bangunan tersebut agar menjadi lebih cantik. Sebelumnya PLBN Nanga Badau merupakan bangunan yang tampak lusuh dengan cat yang sudah memudar.

Dalam sektor transportasi, Jokowi telah membangun 10 Bandara, salah satunya adalah Bandara Internasional Kertajati yang terletak di Kabupaten Majalengka Jawa Barat, bandara tersebut telah diresmikan pada 25 Mei 2018 oleh Presiden Jokowi.

Adanya pembangunan bandara tersebut tentu dapat mempercepat perjalanan ke luar daerah ataupun ke luar negeri, khususnya bagi warga Majalengka, Cirebon, Kuningan, Indramayu, Sumedang dan Sekitarnya.

Selain itu Investasi juga dipastikan akan meningkat, dengan adanya Bandara, otomatis akan meningkatkan investasi di daerah sekitar bandara. Terutama investasi dari sektor akomodasi perhotelan, wisata dan industri. Hal ini tentu akan berbanding lurus pada meningkatnya serapan tenaga kerja.
Indonesia merupakan negara kepulauan, lebih dari separuh daerah kedaulatannya dipenuhi oleh air, baik selat maupun laut lepas.

Tidak hanya membangun tol diatas tanah, Pemerintahan Jokowi – JK juga telah merampungkan program tol laut yang menjadi program andalannya. Pembangunan tol laut tersebut diyakini telah terasa dampaknya untuk menekan biaya logistik. Sehingga harga barang bisa ditekan dan membuat biaya produksi lebih efisien.

Kapal tol laut berhasil menghemat sekitar 30 % daripada kapal umum, sehinggga biaya transportasi pun bisa di-efisienkan. Hal tersebut tentu berdampak pada harga produk di pulau terpencil tidak berbeda jauh di daerah penghasil di Jawa.

Tidak hanya tol laut yang di efektifkan, jembatan – jembatan pun dibangun di berbagai wilayah di Indonesia. Jembatan yang dibangun merupakan jalur yang menghubungkan dua dataran yang berbeda ketinggiannya.

Pembangunan infrastruktur tentu akan berdampak pada meningkatnya jumlah lapangan kerja. Selain itu akses untuk menuju ke suatu tempat akan semakin mudah sehingga akan mempercepat proses transportasi pengiriman barang baik dari dalam maupun luar daerah yang dapat meningkatkan aktifitas perputaran roda perekonomian daerah tersebut.

Dalam kesempatan berbeda Presiden Jokowi pernah menegaskan akan pentingnya pembangunan infrastruktur bagi suatu negara guna menghadapi era persaingan di masa mendatang.

Salah satu yang cukup mencuri perhatian dunia adalah penyelenggaraan Asian Games di Jakarta – Palembang. Dimana Indonesia telah berhasil menjadi tuan rumah ajang olahraga terbesar se-asia. Pasalnya, pemerintah telah membangun 79 venue Asian Games. Bahkan, 33 venue diantaranya tersebar, dimana 18 venue terbangun di DKI Jakarta, 4 venue di Sumatera Selatan, dan 11 Venue lainnya di Jawa Barat.

Pembangunan yang digalakkan oleh pemerintah tentu merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap nasib bangsa dalam 4 - 5 tahun kedepan. Kepedulian ini tentu patut kita dukung dengan menjaga dan merawat infrastruktur, bukan dengan merusaknya.

***