Konflik antara Iran dan Amerika, Inggris di Selat Hormuz bisa menjadi perang terbuka dan akan menyeret negara Timur Tengah.
Iran Akhirnya memberi pembalasan kepada Inggris dengan membajak dan menyita kapal tanker Stena Impero di Selat Hormuz pada Jumat (19/7/2019). Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dengan Speedboot Rudal memburu kapal tanker Stena Impero untuk menuruti perintahnya.
Pembajakan ini merupakan imbas dari kapal tanker Iran Grace I yang dibajak oleh pasukan Marinir Inggris di perairan Gibraltar. Baik Iran dan Inggris tentu punya alasan atau alibi masing-masing untuk membenarkan tindakan tersebut.
Konflik antara Iran dengan Amerika bertambah antara Iran dan Inggris.
Sejatinya,pembajakan tanker Iran GraceI yang dilakukan oleh Marinir Inggris adalah atas perintah Amerika sebagai balasan atas tertembaknya pesawat nirawak tercanggih dan termahal, yaitu RQ-4 Global Hawk. Amerika meminjam tangan sekutunya yaitu Inggris.
Sejak itu, Iran sudah bersumpah dan akan menuntut balas kepada Inggris kalau kapal Grace I tidak dilepaskan. Nyatanya sampai kapal tangker Stena Impero dibajak oleh pasukan elit Iran (IRGC) kapal Grace I juga belum dilepaskan atau dikembalikan kepada Iran.
Selat Hormuz bukanlah perairan internasional yang setiap kapal bebas untu melewatinya, akan tetapi, Selat Hormuz ada di bawah kendali penuh antara Iran dan Oman.
Jadi kalau Selat Hormuz ditutup oleh Iran,maka bisa menimbulkan konflik antara Iran dengan negara-negara yang berkepentingan dengan Selat tersebut. Di antaranya Amerika dan Eropa.
Sebelumnya,tepatnya pada Kamis (18/7/2019), presiden Trump mengatakan, kapal Induk USS Boxer telah menembak drone milik Iran di Selat Hormuz. Tapi klaim Trump tersebut tanpa disertai bukti. Misal jenis drone milik Iran dan rongsokan drone.
Beda dengan klaim Iran waktu menembak jatuh RQ-4 Global Hawk-Iran memperlihatkan bukti-bukti rongsokan nirawak tersebut.
Konflik antara Iran dan Amerika, Inggris di Selat Hormuz bisa menjadi perang terbuka dan akan menyeret negara Timur Tengah.
Apalagi negara Arab Saudi sudah mengijinkan negaranya untuk penempatan pasukan Amerika.
Tunggu episode berikutnya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews