Pembalasan Iran kepada Inggris

Konflik antara Iran dan Amerika, Inggris di Selat Hormuz bisa menjadi perang terbuka dan akan menyeret negara Timur Tengah.

Senin, 22 Juli 2019 | 09:43 WIB
0
466
Pembalasan Iran kepada Inggris
Stena Imperio (Foto: Sky News)

Iran Akhirnya memberi pembalasan kepada Inggris dengan membajak dan menyita kapal tanker Stena Impero di Selat Hormuz pada Jumat (19/7/2019). Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dengan Speedboot Rudal memburu kapal tanker Stena Impero untuk menuruti perintahnya.

Pembajakan ini merupakan imbas dari kapal tanker Iran Grace I yang dibajak oleh pasukan Marinir Inggris di perairan Gibraltar. Baik Iran dan Inggris tentu punya alasan atau alibi masing-masing untuk membenarkan tindakan tersebut.

Konflik antara Iran dengan Amerika bertambah antara Iran dan Inggris.

Sejatinya,pembajakan tanker Iran  GraceI yang dilakukan oleh Marinir Inggris adalah atas perintah Amerika sebagai balasan atas tertembaknya pesawat nirawak tercanggih dan termahal, yaitu RQ-4 Global Hawk. Amerika meminjam tangan sekutunya yaitu Inggris.

Sejak itu, Iran sudah bersumpah dan akan menuntut balas kepada Inggris kalau kapal Grace I tidak dilepaskan.  Nyatanya sampai kapal tangker Stena Impero dibajak oleh pasukan elit Iran (IRGC) kapal Grace I juga belum dilepaskan atau dikembalikan kepada Iran.

Selat Hormuz bukanlah perairan internasional yang setiap kapal bebas untu melewatinya, akan tetapi,  Selat Hormuz ada di bawah kendali penuh antara Iran dan Oman.

Jadi kalau Selat Hormuz ditutup oleh Iran,maka bisa menimbulkan konflik antara Iran dengan negara-negara yang berkepentingan dengan Selat tersebut. Di  antaranya Amerika dan Eropa.

Sebelumnya,tepatnya pada Kamis (18/7/2019), presiden Trump mengatakan, kapal Induk USS Boxer telah menembak drone milik Iran di Selat Hormuz. Tapi klaim Trump tersebut tanpa disertai bukti. Misal jenis drone milik Iran dan rongsokan drone.

Beda dengan klaim Iran  waktu menembak jatuh RQ-4 Global Hawk-Iran memperlihatkan bukti-bukti rongsokan nirawak tersebut.

Klaim Trump tersebut langsung dibantah oleh pejabat Iran.  Dan malah merilis dan menunjukkan video dari drone Muhajer-4 yang membututi kapal Induk USS Boxer yang dikawal oleh beberapa kapal perang Amerika lainnya.

Konflik antara Iran dan Amerika, Inggris di Selat Hormuz bisa menjadi perang terbuka dan akan menyeret negara Timur Tengah.

Apalagi negara Arab Saudi sudah mengijinkan negaranya untuk penempatan pasukan Amerika.

Tunggu episode berikutnya.

***