Jakarta – Pemerintah Republik Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus bekerja demi kesejahteraan rakyat dan menjaga stabilitas negara, menanggapi berbagai spekulasi dan gerakan yang berpotensi merusak tatanan sosial dan politik Indonesia.
Terkait dengan isu "Indonesia Gelap Jilid 2", Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengingatkan agar para mahasiswa lebih jeli dalam memahami kebijakan efisiensi anggaran yang telah diterapkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, tidak ada sama sekali efisiensi yang menyasar anggaran pendidikan.
“Bahwa tidak betul, tidak ada (efisiensi anggaran) yang berdampak terhadap pendidikan, terutama untuk adik-adik mahasiswa. Masalah KIP (Kartu Indonesia Pintar), kemudian beasiswa IPI (Institut Pendidikan Indonesia) itu tetap semua jalan. LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) tetap semua jalan” kata Prasetyo.
Prasetyo juga menekankan pentingnya semangat yang konstruktif dalam kritik terhadap pemerintah. Ia mengungkapkan, meskipun aksi demonstrasi mahasiswa merupakan bagian dari kebebasan berekspresi, kritik yang disampaikan harus mendukung perbaikan dan tidak menyebarkan energi negatif yang dapat merusak kemajuan bersama.
"Pemerintah akan terus menerima masukan. Sebab, bagi kami, masukan-masukan itu adalah koreksi juga kepada kami. Yang penting adalah semangatnya. Semangatnya harus konstruktif," ujar Prasetyo.
Menanggapi wacana aksi Indonesia Gelap jilid 2 yang kembali digulirkan oleh sejumlah kelompok masyarakat, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Cucun Ahmad Syamsurijal menegaskan bahwa pemerintahan saat ini tengah bekerja untuk merespons tuntutan rakyat dan memperbaiki keadaan. Menurutnya, kritik terhadap kinerja pemerintah adalah hal yang wajar, namun harus dilakukan dengan cara yang konstruktif.
"Semua ini pemerintah lagi bekerja, tuntutannya kan sudah dijawab dengan kerjanya Pak Presiden" Ujar Cucun.
Cucun, yang juga politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), tidak mempermasalahkan adanya aksi tersebut. Menurutnya, kritik terhadap pemerintah merupakan bagian dari dinamika demokrasi, namun ia mengimbau agar kritik yang disampaikan bersifat membangun dan tidak berujung pada tuntutan yang tidak sesuai mekanisme.
"Kalau kritik jangan terlalu berlebihan sampai ke arah sana. Ada mekanisme, mengacu pada upaya pemakzulan Presiden Prabowo yang disebut-sebut dalam wacana aksi tersebut." lanjut Cucun.
Pemerintah akan terus memantau setiap perkembangan dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan ketertiban dan keamanan tetap terjaga di seluruh wilayah Indonesia. Keamanan dan kedamaian bangsa menjadi prioritas utama yang tidak bisa dikompromikan. []
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews