Prabowo begitu-begitu, dia secara politik sudah sangat elegan, dia menteri, dia masih Ketum partai, dia masih berpeluang jadi capres juga.
Saya kadang miris lihat kelakuan beberapa partai jelang pilpres.
Bawaannya baper aja, saling ungkit masa lalu, saling bilang pengkhianat dst.
Prabowo misalnya, diserang oleh partai Islam yang dulu mendukung dia sebagai capres, tapi sekarang gak mau mendukung lagi.
Alasannya, Prabowo dianggap berkhianat. Mudah banget memberikan label ke mantan teman sejati di 2019 dulu.
Padahal politik tetaplah politik, Prabowo masuk koalisi Jokowi itu juga politik. Itu sah saja, sama sah nya ketika ada partai yang memutuskan diluar pemerintah.
Secara politik Prabowo gak salah, itu aspirasi kader dia. Yang salah justru ada partai yang ngambek sama Prabowo.
Kadang partai itu kalau nafsunya gak sampai, dia suka menuduh macam macam. Bukan ide lagi yang ditampilkan untuk berkontestasi.
Tausiyahnya anti pembelahan. Tapi setiap detik kader kader nya menyerang lawan politik mereka lebih sadis daripada buzzer bayaran. Padahal mereka ini buzzer gratisan.
Ngamuk dan gak mau dukung lagi Prabowo untuk 2024, lari ke Anies dan puja puji Anies, sekarang malah sudah taubat dan kembali nonton metro tv.
Padahal jika kita mau lihat pemilu 2019, partai Islam syariah itu sebenarnya yang nebeng ke Prabowo.
Nebeng nama besar Prabowo, nebeng dana kampanye malah, bahkan waktu itu mereka yang ngemis ngemis minta jatah kursi cawapres. Tapi Prabowo pilih Sandi.
Udah nebeng sama Prabowo, nebeng dana kampanye, nebeng populer. Tapi sekarang lari ke calon lain dan nebeng ke calon lain sambil menyerang Prabowo. Malunya dimana? Emang Prabowo butuh kamu?
Prabowo begitu begitu, dia secara politik sudah sangat elegan, dia menteri, dia masih Ketum partai, dia masih berpeluang jadi capres juga.
Nah kamu? Menteri apa? Menteri Twitteran?
Saya bukan pendukung Anies, bukan pendukung Prabowo dan bukan pendukung Ganjar. Saya mendukung idealisme saya pribadi yang anti kebodohan dalam berpolitik.
Saya tidak mendukung siapapun saat ini untuk pilpres, minimal sampai detik ini masih netral. Makanya saya pakai foto Presiden Rusia saja.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews