Partai Baperan dan Ngambekan

Prabowo begitu-begitu, dia secara politik sudah sangat elegan, dia menteri, dia masih Ketum partai, dia masih berpeluang jadi capres juga.

Rabu, 12 Oktober 2022 | 05:52 WIB
0
297
Partai Baperan dan Ngambekan
Vladimir Putin (Foto: Facebook.com)

Saya kadang miris lihat kelakuan beberapa partai jelang pilpres.

Bawaannya baper aja, saling ungkit masa lalu, saling bilang pengkhianat dst.

Prabowo misalnya, diserang oleh partai Islam yang dulu mendukung dia sebagai capres, tapi sekarang gak mau mendukung lagi.

Alasannya, Prabowo dianggap berkhianat. Mudah banget memberikan label ke mantan teman sejati di 2019 dulu.

Padahal politik tetaplah politik, Prabowo masuk koalisi Jokowi itu juga politik. Itu sah saja, sama sah nya ketika ada partai yang memutuskan diluar pemerintah.

Secara politik Prabowo gak salah, itu aspirasi kader dia. Yang salah justru ada partai yang ngambek sama Prabowo.

Kadang partai itu kalau nafsunya gak sampai, dia suka menuduh macam macam. Bukan ide lagi yang ditampilkan untuk berkontestasi.

Tausiyahnya anti pembelahan. Tapi setiap detik kader kader nya menyerang lawan politik mereka lebih sadis daripada buzzer bayaran. Padahal mereka ini buzzer gratisan.

Ngamuk dan gak mau dukung lagi Prabowo untuk 2024, lari ke Anies dan puja puji Anies, sekarang malah sudah taubat dan kembali nonton metro tv. 

Padahal jika kita mau lihat pemilu 2019, partai Islam syariah itu sebenarnya yang nebeng ke Prabowo. 

Nebeng nama besar Prabowo, nebeng dana kampanye malah, bahkan waktu itu mereka yang ngemis ngemis minta jatah kursi cawapres. Tapi Prabowo pilih Sandi.

Udah nebeng sama Prabowo, nebeng dana kampanye, nebeng populer. Tapi sekarang lari ke calon lain dan nebeng ke calon lain sambil menyerang Prabowo. Malunya dimana? Emang Prabowo butuh kamu?

Prabowo begitu begitu, dia secara politik sudah sangat elegan, dia menteri, dia masih Ketum partai, dia masih berpeluang jadi capres juga.

Nah kamu? Menteri apa? Menteri Twitteran?

Saya bukan pendukung Anies, bukan pendukung Prabowo dan bukan pendukung Ganjar. Saya mendukung idealisme saya pribadi yang anti kebodohan dalam berpolitik.

Saya tidak mendukung siapapun saat ini untuk pilpres, minimal sampai detik ini masih netral. Makanya saya pakai foto Presiden Rusia saja.

***