Membangun Harga Diriku

Harga sebuah bangsa besar yang akan menentukan arah kekuatan ekonomi terkuat ke-5 di dunia pada tahun 2035.

Sabtu, 29 Januari 2022 | 13:23 WIB
0
166
Membangun Harga Diriku
Perjanjian ekstradisi dengan Singapura (Foto: Setkab)

Kita tahu kehadiran Jokowi yang hampir menyelesaikan masa jabatannya telah begitu banyak menghadirkan kebaikan dan perbaikan kepada bangsa ini. Dari mulai infrastruktur sampai kepada melakukan pemerataan pembangunan itu sendiri.

Jokowilah presiden yang bolak balik ke Papua sampai 11 kali, sampai disebut putra Papua. Dan Indonesia akan reborn dari Timur. Bagaimana Morowali dibangun, bakal ada 8 smelter nikel di sana yang akan menjadi pusat nikel dunia dan memaksa industri otomotif berinvestasi disini. Di Indonesia!

Bagaimana Jokowi bisa berpikir begitu baik dan presisi melampaui banyak prediksi bahwa Indonesia yang nyaris income perkapitanya terendah di Asia, kini mulai merangsek ke atas dengan cadangan devisa terbaik sepanjang sejarah Indonesia ada.

Hal ini terjadi karena pada dirinya, keluarganya, bahkan kawannya tidak membentuk sebuah pusaran kejahatan dalam memanfaatkan hubungan untuk bermuara pada keserakahan dunia, dan mengorbankan bangsa serta negaranya.

Kita tahu dan tak menutup mata bagaimana Jokowi mengambil hak saham Freeport yang 51% setelah selama 40 tahun hanya di ciprati saham 9% oleh kebejatan Paman Sam. Tapi tentunya ada yang diam-diam menerima di bawah tangan bukan?

Kita juga tahu bagaimana Jokowi mengambil kembali blok Mahakam, blok Rokan yang sudah 90 tahun dikuasai Amerika. 

Petral sarang mafia minyak yang dikuasai Cendana dibubarkan, ketahanan pangan dikuatkan dengan membangun banyak bendungan. 29 bandara baru di bangun untuk membuka akses transportasi, Bulog disehatkan dengan mengenyahkan begitu banyak mafia pangan.

Kini baru saja kita mendapat Khabar baik tambahan, bahwa Singapura akhirnya mau menandatangani MLA, kesepakatan ekstradisi penjahat negara, khususnya koruptor yang hidup tenang di sana. Perjanjian itu berlaku surut 18 tahun, Great!!

Mengambil hak kelola jalur udara diatas Riau. Bagaimana bisa puluhan tahun hak kelola jalur udara kita bisa dikelola Singapura, kedaulatan udara kita lama di gadaikan hanya mungkin saja karena komisinya. 

Dan juga MLA yang sudah selesai disepakati kepada banyak negara di dunia.

Semua hasil luar biasa di atas lahir dari sebuah tindakan manusia berbudi luhur. Satu orang Jokowi merubah Indonesia dari sebuah negara yang nyaris terhina bahkan oleh tetangganya sendiri yang terus mencibir kita seolah akan menjadi manusia marjinal selamanya. 

Selama Jokowi bekerja gangguan dari orang-orang yang terganggu eksistensi dan rencana jahatnya begitu luar biasa, tapi Jokowi bergeming fokusnya hanya kerja-kerja. Bahkan sekarang isu IKN saja begitu membahana seolah kepindahan ibu kota adalah malapetaka, sampai onggokan sampah manusia berteriak tak setuju ibu kota pindah.

Orang-orang rendah akhlak dan dangkal akal ini adalah limbah manusia yang sebenarnya tidak perlu didengar. Karena selain mereka tak ada gunanya, juga memang hidupnya hanya diselimuti kebejatan yang sempurna.

Bicara kebejatan tidak perlu melihat mereka berpendidikan atau tidak, karena kalau hanya pintar di otak tak punya akhlak, setan lebih pintar tapi tetap merusak.

Kita lepaskan pikiran kita dari para biadab bangsa di atas, kita kembali merestropeksi diri bahwa kita dalam tahap proses membangun harga diri.

Harga sebuah bangsa besar yang akan menentukan arah kekuatan ekonomi terkuat ke-5 di dunia pada tahun 2035.

Untuk mencapainya kita tidak boleh terganggu oleh mata lalat yang hanya melihat sampah, kita harus menjadi mata lebah yang selalu melihat hal baik dan membaikkan.

Indonesia harus menjadi ras Asia di atas rata-rata bukan ras yang hanya bangga dengan agamanya, tapi tidak bisa berbuat apa-apa selain takbir lalu mencibir, padahal dirinya Pandir!!

Mari membangun harga diri untuk mandiri.

***