Sandiaga tidak ingin menjadi bagian dari orang-orang yang merayakan "kemenangan" dengan cara sujud syukur 5 tahunan.
Sebagaimana ditulis sebelumnya, cawapres Sandiaga Uno memang berada di dalam rumah Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara saat Prabowo tampil dua kali di hadapan publik dan media menyampaikan pernyataan politiknya. Bahkan pada tampilan yang kedua, Prabowo mengumumkan "kemenangan"-nya sekaligus mengumumkan dirinyalah yang menjadi Presiden RI.
Namun yang menjadi misteri, dalam dua kali kesempatan penting dan segenting itu Sandiaga tidak menampakkan batang hidungnya alias absen. Prabowo hanya melaksanakan ritual lima tahunan, berupa sujud syukur mencium bumi, ditemani para petinggi partai koalisi. Tentu saja awak media mengabadikan antusias peristiwa yang seperti mengulang sejarah lima tahunan itu.
Orang pun berspekulasi tentang ketidakhadiran Sandiaga di dua acara sepenting dan segenting itu. Ada yang menduga, terjadi konflik antara Prabowo-Sandiaga atas ketidaksetujuan mengumumkan "kemenangan" Pilpres berdasarkan hasil real count dan exit poll internal Prabowo. Konflik meruncing yang berpuncak pada ketidakhadiran Sandiaga.
Namun sebagaimana dikemukakan orang dekat Sandiaga, Yuga Aden, Sandiaga hadir di kediaman Prabowo saat boss-nya itu menyampaikan pernyataan di hadapan media pada Rabu 17 April 2019 malam. Hanya saja Sandiaga dalam keadaan lelah atau kurang enak badan sehingga tidak bisa hadir menemai Prabowo. Pun Ferdinand Hutahean, teman sekoalisi Prabowo dari Demokrat mengungkap keberadaan Sandiaga di rumah Prabowo. Hanya saja, katanya, Sandiaga harus bertemu tokoh, purnawirawan dan ulama.
Lain lagi alasan yang diungkapkan sumber yang dekat dengan Sandiaga. Menurut dia, ketidakhadiran Sandiaga lebih untuk menjaga nama baik Sandiaga Uno itu sendiri.
Sebagai orang terpelajar, Sandiaga paham dengan hasil "seragam" sejumlah hasil hitung cepat lembaga survei yang menempatkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul atas pasangan Prabowo-Sandiaga dengan angka rata-rata 54 persen versus 46 persen, sebuah metoda ilmiah yang sulit disangkal.
Menyadari hasil hitung cepat itu sekitar tiga jam setelah hasil hitung cepat boleh diumumkan dan data yang masuk sudah menunjukkan 85 persen, Sandiaga sudah paham siapa sesungguhnya yang memenangkan Pilpres 2019.
Sandiaga disebut tidak setuju dengan cara Prabowo yang akan mengumumkan "kemenangan"-nya atau deklarasi apapun demi menjaga etika politik, agar peristiwa Pilpres 2014 tidak terulang lagi. Di samping itu, klaim kemenangan mau tidak mau akan berimbas pada nama baik Sandiaga sendiri.
Atas pertikaian yang meuncing itulah Sandiaga tidak hadir saat Prabowo mengumumkan "kemenangan"-nya. Ia tidak ingin larut dalam euforia semu yang berdampak buruk terhadap karier politiknya di masa depan.
Namun demikian, kemungkinan adanya konflik antara Sandiaga dan Prabowo terkait deklarasi pemenangan dibantah oleh seorang jurnalis yang dikenal dekat dengan Prabowo. Ia menepis adanya pertikaian antara Prabowo-Sandiaga. Yang benar, katanya, Sandiaga memang sakit dan perli istirahat sehingga tidak bisa menemani Prabowo saat menyampaikan deklarasi "kemenangan"-nya itu.
Pilpres 2024
Meski Pilpres 2019 baru saja berakhir, tetapi bagi Sandiaga Uno Pilpres 2024 sudah berada "di depan mata". Untuk itu, Sandiaga perlu menjaga nama baik dirinya. Karena hitungannya sampai Pilpres 2024, Sandiaga tidak ingin menjadi bagian dari orang-orang yang merayakan "kemenangan" secara dini dengan cara sujud syukur 5 tahunan itu.
Bayangkan, kata sumber lainnya, orang akan menaruh antipati dan menganggap intelektualitas Sandiaga di bawah rata-rata andai ikut merayakan "kemenangan" semu. "Jadi hitung-hitungan politiknya sampai ke sana," katanya. "Sandiaga tetap menjaga kewarasan dan rasionalitasnya."
Sebagaimana ramai diberitakan media, Sandiaga Uno kemarin malam meninggalkan kediaman pribadi Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, ditemani istri, Noor Asiah Uno, pukul 22.46 WIB . Mereka terlihat menggunakan mobil Nissan X-Trail berwarna hitam.
Terlihat pula dari dalam kendaraan itu Sandiaga melempar senyum dan melambaikan tangan kepada para pendukungnya yang masih setia menunggu.
Sandiaga tidak memberikan pernyataan apa pun kepada awak media yang menunggunya. Padahal di awal Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo-Sandiaga Dahnil Anzar Simanjuntak menyampaikan bahwa Sandiaga akan memberikan keterangan pers terkait penyelenggaraan Pemilu 2019. Nyatanya hal itu pun tidak dilakukan.
Kini misteri ketidakhadiran Sandiaga menemani Prabowo mengumumkan "kemenangan" sudah terjawab.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews