*JAKARTA —* Presiden Prabowo Subianto resmi mencabut skema Penyertaan Modal Negara (PMN) sebagai bentuk pendanaan untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Langkah tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2025 yang mencabut PP Nomor 34 Tahun 2022, menandai adanya perubahan besar pada arah kebijakan pembiayaan perusahaan pelat merah selama ini menuju pendekatan yang lebih mandiri dan profesional.
Anggota Komisi VI DPR RI, Sartono Hutomo, menyampaikan apresiasi tingginya atas bagaimana langkah tegas Presiden Prabowo.
Menurutnya, pencabutan PMN tersebut merupakan sebuah sinyal kuat agar BUMN tidak lagi terus bersikap manja dan selalu bergantung pada dana APBN.
Hal tersebut lantaran menurut Sartono, selama ini memang BUMN cenderung seakan terus dilindungi oleh negara.
“Jangan sampai BUMN ini menjadi manja, seakan negara selalu melindungi,” ujar Sartono, Kamis (19/6).
Ia menilai bahwa dana negara selama ini seharusnya bisa jauh lebih difokuskan pada berbagai sektor prioritas dan proyek strategis nasional seperti pendidikan dan sektor kesehatan.
Sartono menekankan bahwa BUMN perlu menunjukkan seperti apa kapasitas manajerial yang tangguh serta mampu menghasilkan dividen dan nilai tambah bagi berjalannya perekonomian nasional.
Dengan terwujudnya BUMN yang lebih sehat secara finansial, maka dia berharap agar dapat mengurangi adantya ketergantungan dan membantu penjagaan defisit anggaran.
“BUMN yang sehat secara finansial dapat mengurangi ketergantungan dan membantu menjaga defisit anggaran tetap terkendali,” jelasnya.
Sementara itu, Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Dony Oskaria juga turut buka suara.
Dirinya menjelaskan bahwa ke depan, pendanaan BUMN akan berasal dari pengelolaan dividen yang dikumpulkan melalui Danantara, dan sudah bukan lagi berasal dari APBN.
“Dulu equity-nya dari pemerintah, sekarang oleh Danantara melalui hasil pengelolaan dari BUMN,” katanya.
Lebih lanjut, CEO Danantara, Rosan Roeslani, menambahkan bahwa perubahan skema pendanaan ini akan semakin mempercepat terjadinya pertumbuhan ekonomi nasional secara lebih berkelanjutan ke depannya.
“Investasi adalah komponen penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional, menyumbang sekitar 29% setelah konsumsi rumah tangga,” terang Rosan.
Melalui Danantara, pemerintah mengarahkan BUMN agar mampu menjadi sebuah entitas bisnis modern yang jauh lebih efisien, mandiri, dan transparan.
Bukan hanya itu, namun Presiden Prabowo Subianto juga bertekad untuk sekaligus mengubah BUMN melalui Danantara agar menjadi motor bagi terwujudnya pertumbuhan ekonomi secara jangka panjang. (*)
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews