Sinergitas dan sinkronisasi dari setiap kepala daerah yang terlibat dalam pengembangan kawasan metropolitan perlu dijaga agar tetap kondusif, demi kesejahteraan bersama.
Kerja sama pembangunan wilayah di kawasan perkotaan membutuhkan sinkronisasi di antara pemerintahan daerah yang berada di sekitar kawasan perkotaan itu sendiri, untuk bersama-sama membangunnya menjadi wilayah metropolitan.
Salah satu kawasan yang menjadi prioritas nasional untuk dikembangkan menjadi wilayah metropolitan adalah Bimindo.
Bimindo sendiri merupakan akronim dari Bitung-Minahasa-Manado, wilayah metropolitan di Provinsi Sulawesi Utara yang meliputi Kota Manado dan daerah penyangganya yang terdiri dari 5 (lima) wilayah administrasi yaitu Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, dan Kabupaten Minahasa Utara.
Bimindo telah menjadi salah satu Kawasan Strategis Nasional Wilayah Metropolitan yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang ditetapkan sebagai warisan dunia.
Pengembangan Wilayah Metropolitan Bimindo sebagai Kawasan Strategis Nasional diprioritaskan pada tema pengembangan sektor pertanian dan perikanan, industri pengolahan, pariwisata, MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) dan perdagangan serta jasa.
Untuk itu, Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Ditjen Bina Adwil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melaksanakan Rapat Koordinasi Kesepakatan/Perjanjian Kerja Sama di Wilayah Metropolitan Bimindo.
Dalam sambutannya saat membuka secara resmi kegiatan pada Rabu (27/7/2022) yang berlangsung di Yama Resort Tondano, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, Sekretaris Ditjen Bina Adwil Kemendagri Indra Gunawan, menyampaikan bahwa dalam pengembangan kawasan Bimindo ini sinergi dari visi dan misi para kepala daerah di Kawasan Bimindo harus dapat diurai dan disederhanakan dalam bentuk dokumen perencanaan.
Dokumen perencanaan yang dihasilkan itu juga harus dapat diimplementasikan tanpa kendala yang dapat menghambat pelaksanaannya, mengingat pengembangan kawasan perlu mengidentifikasi baik permasalahan dan terutama potensi di setiap daerah.
“Pembangunan kawasan tidak bisa disamakan, harus disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing. Dikatakan kawasan metropolitan bukan harus dengan gemerlap kota, tapi bagaimana pembangunan itu diselaraskan dengan masyarakat untuk kesejahteraan,” menurut Indra dalam sambutannya.
Oleh karenanya, sinergitas dan sinkronisasi dari setiap kepala daerah yang terlibat dalam pengembangan kawasan metropolitan perlu dijaga agar tetap kondusif, demi kesejahteraan bersama.
“Trust issues menjadi faktor penting dalam mendorong terwujudnya kerja sama antar wilayah, tidak ada pihak yang dirugikan sehingga keterbukaan antar pihak menjadi modal yang penting,” demikian arahan Indra.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews