Apakah pembagian sembako bergambar Puan Maharani ini dimaksudkan untuk semakin memperkenalkan Puan Maharani sebagai bakal calon Presiden RI dari PDIP?
Di tengah kesulitan ekonomi yang membelit masyarakat kecil, terutama yang tidak memiliki akses kepada pekerjaan mapan, bagi-bagi sembako yang dilakukan oleh siapapun -termasuk oleh partai politik- seperti oase di tengah gurun kering.
Pada akhirnya bagi si penerima sembako, yaitu kaum yang berada dibawah garis kemiskinan, adalah suatu manfaat yang barangkali bisa untuk melanjutkan kehidupan barang sehari dua hari. Mereka mungkin tidak peduli siapa yang memberi sembako tersebut.
Mereka juga mungkin tidak peduli gambar atau pesan apa yang ada di bungkusan sembako tersebut, yang mereka pedulikan semata-mata isinya. Ketika isinya bisa memperpanjang hidup, maka mereka berterima kasih kepada si pemberi sembako.
Adalah PDIP yang mewajibkan setiap nggota Fraksinya di DPR RI membagikan sembako kepada warga di daerah pemilihan (dapil) masing-masing. Namun tentu saja bungkus sembako itu tidak kosong melompong alias tidak ada pesan apa-apa. Tas sembako yang dibagikan anggota F-PDIP DPR RI itu diwajibkan bergambar Ketua DPR RI Puan Maharani.
Karena bersifat wajib maka ini semacam perintah yang harus dilaksanakan oleh seluruh anggota fraksi PDIP di DPR. Anggota Fraksi PDIP DPR, Hendrawan Supratikno, bahkan menjelaskan soal wajib membagikan sembako kepada warga dan kewajiban tambahan di mana tas sembako yang dibagikan tersebut wajib bergambar Puan Maharani selaku ketua DPR RI yang dibuat seragam.
Adakah yang salah dengan Fraksi PDIP di DPR Yang membagikan sembako bergambar Puan Maharani sebagai ketua DPR? Tentu tidak ada yang salah atau keliru. Yang salah kalau sembako itu bergambar Muhaimin Iskandar, Grace Natalie atau bahkan Ganjar Pranowo.
Jika memang pembagian sembako itu diniatkan secara tulus, alangkah baiknya jika apa yang dilakukan oleh fraksi PDIP ini diikuti oleh fraksi-fraksi yang lain misalnya Fraksi Demokrat, Fraksi Kebangkitan Bangsa, Fraksi PPP, Fraksi PAN, Fraksi PKS dan lain-lain. Tentu gambar yang terdapat dalam sembako dari fraksi-fraksi lainnya di DPR itu bukan gambar Puan Maharani, tetapi gambar masing-masing ketua partainya.
Apakah ini salah? Tentu tidak, asalkan niatnya adalah tulus, tidak ada udang di balik gambar sembako. Wong orang mau berbuat baik kok diusili!
Bayangkan, bukankah akan sangat menolong 2.000 bingkisan yang masing-masing berisi 5 kg beras premium itu? Belum lagi kapoksi Fraksi PDIP wajib membagikan 8.000 bingkisan, masing-masing berisi 5 kg beras premium.Sementara pimpinan komisi Frakai PDIP wajib membagikan 10.000 bingkisan, masing-masing berisi 5 kg beras premium. Pembagian sembako tersebut inisiatif Fraksi PDIP sebagai langkah nyata membantu warga yang kesulitan akibat imbas pandemi
"Fraksi PDIP DPR RI melakukan inisiatif kongkret sebagai rangkaian ekspresi solidaritas kepada struktur partai dan masyarakat. Ini bagian dari program gotong royong berskala besar (PGRBB) yang berkali-kali kami suarakan. Kali ini program tersebut berupa pembagian beras/sembako," kata Hendrawan, seperti dilansir sejumlah media online.
Pembagian sembako dengan tas bergambar Puan Maharani ini rencananya dilakukan pada 25 Desember 2021 hingga 5 Januari 2022.
Simak angka ini, ada 128 anggota Fraksi PDIP yang wajib membagikan sembako di daerah pemilihan masing-masing dengan tas bergambar Puan Maharani. Sembako tersebut harus disampaikan langsung oleh masing-masing anggota Fraksi PDIP dan disebut sebagai 'Sumbangan Puan Maharani'.
Apakah pembagian sembako bergambar Puan Maharani ini dimaksudkan untuk semakin memperkenalkan Puan Maharani sebagai bakal calon Presiden RI dari PDIP?
Jangan lagi belaga pilon dengan menyangkal "tidak ada kaitannya", toh iya pun tidak melanggar aturan dan Undang-undang, bukan?
Bagi masyarakat miskin, semakin banyak sumbangan dari partai politik, pemerintah, swasta atau lembaga-lembaga lainnya, itu malah semakin baik. Silakan mau pakai gambar apa saja di tas pembungkus sembako itu, gambar Cat Woman atau Donald Bebek pun boleh. Toh rakyat tidak akan memilih Cat Woman dan Donald Bebek di Pilpres 2024, bukan?
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews