Dulu Bela TNI, Sekarang Fitnah TNI

Polemik munculnya PKI menjelang tanggal 30 September, biasanya akan hilang begitu saja setelah tanggal 30 September berlalu.

Rabu, 29 September 2021 | 19:33 WIB
0
270
Dulu Bela TNI, Sekarang Fitnah TNI
Foto:merdeka.com

Isu Komunisme selalu merebak menjelang tanggal 30 September dan yang mengusung isu tersebut orang atau kelompoknya pun selalu sama. Tudingan Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo yang mengatakan TNI disusupi PKI adalah tudingan yang serius, kalau tidak terbukti bisa menjadi fitnah.

Yang menjadi indikator tudingan TNI disusupi PKI hanya karena raibnya patung Diorama, Soeharto, A.H Nasution dan Sarwo Edhie Wibowo di Kostrad. Panglima TNI Hadi Tjahjanto menganggap tudingan tersebut tidak ilmiah dan tidak bisa dibuktikan.

Sementara Panglima Kostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman merespon dengan memberikan klasifikasi, bahwa patung tersebut dibongkar oleh mantan Pangkostrad A.Y Nasution.

Semasa Gatot Nurmantyo menjadi Panglima TNI, tidak jarang dia menepis isu seperti itu, bahkan menganggap isu munculnya kembali PKI hanya merupakan upaya untuk memecah belah bangsa. Seperti dilansir tniad.mil.id,

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebutkan isu komunisme dan membanjirnya tenaga kerja asing dari China ke Indonesia, adalah sebuah pembelokkan isu yang sengaja dihembuskan pihak asing.

Isu tersebut, kata Gatot dilakukan agar bangsa Indonesia terlena sehingga tidak mengetahui persoalan yang sebenarnya yang tengah di kepung oleh kekuatan-kekuatan besar dunia di kancah geo-politik, seperti konflik Laut China Selatan, ISIS, dan ancaman terhadap Blok Masela.

Lantas kenapa setelah tidak lagi menjabat Gatot justeru menjadi penyebar isu PKI? Bukan kali ini saja Gatot menghembuskan isu PKI, hampir setiap tahun sejak ia tidak lagi menjabat Panglima TNI selalu menghembuskan isu PKI menjelang tanggal 30 September.

Gatot Nurmantyo harus bisa membuktikan tudingannya, itu kalau dia masih mau menjaga reputasinya sebagai seorang purnawirawan jenderal. Setiap isu yang dihembuskan belum ada satupun yang terbukti.

Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman, sangat bijak menyikapi hal ini, bahkan mengatakan seharusnya sebagai senior TNI Gatot harusnya Tabayyun dulu, bisa mengklarifikasi terlebih dahulu ke Kostrad, bukan malah menyebar isu PKI yang belum jelas kebenarannya.

Sekadar warning terhadap bahaya laten PKI sah-sah saja, tapi kalau menuding TNI sudah disusupi PKI, itu artinya Gatot sudah menuding TNI secara institusi. Sebagai seorang Jenderal yang menjunjung tinggi Sapta Marga, tudingan tergesa-gesa seperti itu tidaklah patut diumbar Gatot Nurmantyo.

Secara Institusi, TNI harus meminta pembuktian dari Gatot Nurmantyo. Kalau hanya berdasarkan hilangnya patung Soeharto, Sarwo Edhie dan A.H Nasution dari Kostrad, argumentasinya sangatlah lemah, perlu pembuktian lebih jelas, agar institusi TNI tidal tercemar oleh tudingannya.

Polemik munculnya PKI menjelang tanggal 30 September, biasanya akan hilang begitu saja setelah tanggal 30 September berlalu. Dan hal seperti itu akan kembali terulang pada tahun depan, menjelang tanggal 30 September. Seperti itulah terus berulang, seakan-akan tidal Ada bosannya.

***