Praktik penyelenggaraan pendidikan sering kali mendiskriminasi ras, etnis, dan kondisi ekonomi.
Pendidikan merupakan agen utama trasnformasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan pun menjadi wahana transformasi sekaligus “pengawet” pengalaman dan kebudayaan. Ketika modernitas peradaban berskala tinggi, pola kerja berbasis pengalaman atau pengetahuan tradisional tidak sepenuhnya dapat dipertahankan lagi, kecuali pada tempat-tempat dimana tradisionalitas itu memang masih layak hidup karena bernilai sosial, seni, atau ekonomi, tertentu. Hal tersebut bisa di gambarkan cangkul masih layak digunakan untuk menggarap sawah, meski sudah ada traktor.
Kerbau masih layak digunakan untuk menarik bajak, meski sudah ada mesin-mesin untuk usaha tani.Banyak hal dari instrument sosial dan ekonomi telah mengalami modernitas sejalan dengan kemajuan dan peradaban.
Pendidikan, sekolah dan perguruan tinggi memainkan peranan penting didalamnya.Industri, baik rumah tangga maupun industri sekala besar. Pada tataran kehidupan dan pekerjaan modern maka lahirlah apa yang disebut dengan industri-industri pengetahuan dan pekerjaan-pekerjaan pengetahuan. Dimana pendidikan, sekolah dan perguruan tinggi menjadi pilar utamanya. Pada sisi lain telah muncul pula apa yang disebut sebagai indutri berbasis pengetahuan dan pekerjaan berbasis pengetahuan, hal itu dipicu oleh laju peradaban dan rasa ingin tahu manusia.
Lembaga pendidikan merupakan wahana paling cocok, setidaknya untuk pembekalan awal bagi anak muda yang ingin memasuki kehidupan baru secara sosial dan ekonomi. Apa yang dimaksud industri-industri pengetahuan. Menurut Nachlup industri pengetahuan yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menggambarkan seluruh aktivitas ekonomi yang di bentuk dengan tujuan menciptakan, memindahkan, dan menerima pengetahuan. Industri pengetahuan merujuk pada lembaga yang di bentuk sebagai wahana mengumpulkan, menciptakan, memindahkan, dan menerima pengetahuan yang langsung atau tidak langsung memiliki nilai ekonomis.
Lembaga pendidikan dapat di analogikan dengan industri penggetahuan yang di dalamnya mengintegral pekerjaan pengetahuan. Aktivitas-aktivitas industri pengetahuan dan pekerjaan pengetahuan itu di maksudkan antara lain untuk mempertajam, memperkaya, menjelaskan, menyarankan, menghibur, serta menambah pemahaman manusia akan alam dan fenomena kemasyarakatan.
Menurut Nachlup ada dua pendekatan analisis dan ekonomi dan kalkulasi versi statistik dari aktivitas industri pekerjaan dan pengetahuan.Pertama pendekatan industri pengetahuan yang berfokus pada luaran yang dapat dihasilkan oleh seseorang atau sekelompok orang. Jadi pendekatan ini mengacu pada analisis tingkat produktivitas yang dapat dihasilkan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk jenis pekerjaan tertentu dengan satuan waktu yang tertentu pula, termasuk tingkat produktivitas dalam proses produksi pengetahuan.
Kedua, pendekatan pemanfaatan yang berfokus pada masukan tenaga kerja per individu yang terlibat dalam produksi pengetahuan.Pendekatan ini merujuk pada karaktristik masukan yang menjadi persyaratan bagi orang-orang yang terlibat didalam produksi pengetahuan.
Di luar kerangka itu dikenal pula pendekatan proses atau informasi yang merujuk pada persyaratan-persyaratan proses seperti apa yang dikehendaki dalam produksi pengetahuan. Pendidikan dimaksudkan untuk mengembangkan tradisi nilai intelektual pembelajaran.
Salah seorang tokoh yang berpikiran seperti ini adalah John Dewey yang memposisikan pendidikan dan dirinya sendiri dalam tradisi intelektual.
Menurutnya gerakan demokrasi pembebasan manusia diperlukan untuk mencapai distribusi kekuasaan politik dan sistem kebebasan manusia yang adil.
Namun demikian, penganut aliran Dewey ini tidak luput dari kritik, terutama berkaitan dengan keterbatasan dalam pendidikan khususnya cara mereka yang dipraktikan pada banyak sekolah swasta elit.
Praktik penyelenggaraan pendidikan sering kali mendiskriminasi ras, etnis, dan kondisi ekonomi.
Pendidikan sejatinya haruslah mengembangkan masyarakat dengan mengabaikan spectrum perbedaan manusia dan dampak pendidikan dan tradisi intelektual.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews