Rieke Diah Pitaloka, Perempuan Vokal dan Cerdas dari Partai Banteng Moncong Putih

Kamis, 10 Januari 2019 | 22:06 WIB
1
1016
Rieke Diah Pitaloka, Perempuan Vokal dan Cerdas dari Partai Banteng Moncong Putih
Rieke Diah Pitaloka (Foto: Okezone.com)

Suksesnya PDI Perjuangan yang hari ini 10 Januari 2019 memasuki usia 46 tahun, tentu tak lepas dari kiprah para kader-kader perempuannya yang ikut membesarkan dan berjuang. Sejumlah nama begitu lekat dikenal masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah Rieke Diah Pitaloka.

Perempuan bernama lengkap  Rieke Diah Pitaloka Intan Permatasari ini memiliki tanggal lahir yang hanya terpaut dua hari dari partai tempatnya bernaung. Lahir di Garut 8 Januari 1974, Rieke dikenal lebih dulu sebagai pemain sinetron. Perannya sebagai Oneng bersama Bajuri (Mat Solar) di Bajaj Bajuri pada era 2002-2007 sangat melambungkan namanya.

Meski sinetron komedi situasi yang ditayangkan di stasiun televisi itu kini tak ada lagi, nama Oneng dan sinetron Bajaj Bajuri tak pernah hilang. Simpati tetap datang saat Mat Solar sebagai pemeran Bajuri sakit stroke. Kedatangan Oneng menjenguk rekan kerjanya belasan tahun lalu di Bajaj Bajuri pada bulan September 2018, memberi rasa haru.

Turun menemui langsung. Begitulah yang biasa dilakukan Rieke. Jika di dalam sinetron Bajaj Bajuri  kala itu memerankan tokoh Oneng yang polos dan cenderung bloon, dalam kiprahnya sebagai politisi Rieke menunjukkan hal yang berbeda.

Dialah perempuan cerdas yang vokal menyuarakan aspirasi rakyat dan pekerja dalam kapasitasnya sebagai anggota DPR. Lulusan  S-2 jurusan Filsafat Universitas Indonesia (UI) sempat bergabung sejenak di PKB sebelum kemudian total di partai banteng.

Didukung penuh partai moncong putih pada tahun 2009, Rieke yang mewakili Daerah Pemilihan Jawa Barat II berhasil menjadi anggota DPR periode 2009-2014. Kemudian terpilih kembali pada periode selanjutnya dan kini menjadi anggota DPR RI Komisi VI.

Kiprah Rieke sebagai Poltisi 

Banyak hal yang sudah dilakukan perempuan ini sebagai politisi PDIP. Dari rangkaian tahun 201 saja, bisa dicermati. Menentang adanya pelecehan seksual terhadap perempuan, Riekesyang juga aktivis perempuan tanpa ragu langsung menemui  Baiq Nuril di Desa Puyung, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Baiq dilaporkan ke Polres Mataram atas dugaan melanggar Pasal 27 ayat (1) UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) akibat beredarnya sebuah rekaman tak senonoh. Padahal,  justru perempuan inilah yang menjadi korban pelecehan seksual.     

Hal itu dilakukannya bukan semata-mata juga pernah mengalami pelecehan seksual dari seorang dokter. Sebagai ibu tiga anak, tak ada yang menyurutkan langkahnya sebagai politisi. Rieke bersama Anang Hermansyah, musisi yang juga anggota DPR RI berjuang untuk UU permusikan menyangkut nasib para seniman dan industri musik Indonesia.

Sebagai anggota Tim Pengawas PPMI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka menegaskan dibutuhkannya beberapa peraturan pemerintah  (PP) mengenai Undang-Undang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (UU PPMI). Salah satunya adalah PP penanganan kasus pekerja migran.

Rieke sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan tak berhenti memperjuangkan revisi UU No.5 tahun 2014 tentang  Aparat Sipil Negara (ASN) untuk memberikan kepastian dan jaminan masa depan kerja. Terutama pegawai yang terus menerus menyandang status honorer yang tanpa kepastian dan rawan intimidasi.

Rieke yang juga Ketua Umum Konfedarasi Pekerja Rakyat Indonesia (KPRI) rela berpanas-panas di bawah terik matahari depan Istana Merdeka pada hari buruh untuk mendesak Presiden Jokowi mensahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Aparatur Sipil Negara (ASN) itu.

Rieke yang juga biasa disapa Keke ini menyampaikan dukungan Fraksi PDIP pada  RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan. Tujuannya untuk memajukan pesantren yang memiliki peran penting dalam membangun sumber daya manusia. Dengan adanya legislasi, pesantren memiliki landasan hukum dan tak lagi dinilai informal.

Tak ragu, Rieke Diah Pitaloka menyatakan siap gajinya dipotong untuk disumbangkan ke korban gempa gempa dan tsunami Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Lombok. Saat itu, ada usulan dari Akbar Faizal, anggota Fraksi Partai Nasdem agar gaji para anggota DPR RI dipotong untuk memberi bantuan korban gempa dan tsunami.

Rieke yang menjadi Ketua Pansus Pelindo II yang bertugas menyerahkan laporan hasil investigatif BPK kepada para penegak hukum seperti KPK, kepolisian maupun kejaksaan.  Hasil investigasi berupa dugaan berbagai penyimpangan yang mengakibatkan terjadinya indikasi kerugian keuangan negara sebesar Rp 335,59 miliar dan 46.530,45 ribu dolar Amerika Serikat (ekuivalen Rp 697,16 miliar) dengan total keseluruhan mencapai Rp 1,032 triliun.

Menjajal langsung penerbangan ke Tasikmalaya yang lebih menghemat waktu, yang semula delapan jam menjadi satu jam juga dilakukan Rieke. Menaiki pesawat ATR 72/600 milik Wings Air, Rieke mendarat di Bandara Wiriadinata

Rieke tak segan untuk mengkritisi Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2018 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan PT Pertamina. Memandang perlunya pengkajian ulang penyatuan Perusahaan Gas Negara (PGN) ke Pertamina.

Kebijakan pemerintah melakukan impor beras guna meredam kenaikan harga secara tegas ditolak oleh Rieke. Perempuan yang berasal dari partai pengusung pemerintahan Presiden Jokowi-JK ini menganggap tidak jelasnya peta stok data beras nasional.

Rieke juga menjadi bagian salah satu anggota Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-Undang (RUU) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).

Pileg dan Pilpres 2019

Sebagai perempuan anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, sudah banyak yang dilakukan oleh Rieke Diah Pitaloka. Denyut perjuangannya  belum usai karena pada ajang pemilihan legisatif 2019, perempuan ini maju lagi sebagi calon dari Jabar 7 dengan nomr urut 1. Tetap dari partai bateng bermoncong putih yang membesarkannya sebagai politisi perempuan.

Kesibukan perempuan asal Garut ini tak hanya itu di tahun 2019 ini. Rieke membentuk dan meluncurkan relawan Capres-Cawapres Jokowi-Maruf Amin yang diberi nama tim Alpha.

Dikutip dari wartakota.tribunnews.com,  Rieke menyampaikan jika Team Alpha adalah tim yang bergerak dan bekerja secara sistematis dan menyeluruh dengan strategi berbasis pada penggalangan massa. Tugasnya, merebut kantong-kantong suara di masyarakat pada Pemilu Presiden.

Team Alpha dibentuk Rieke dengan misi menjadi garda terdepan dalam mempertahankan ideologi negara Pancasila dan merawat Bhinneka Tunggal Ika, untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.  

Team  yang berjumlah mencapai 70.000 relawan ini akan menggalang massa sebanyak-banyaknya dengan target minimal 10 juta suara di tujuh zona. Suatu hal fantastis yang dilakukan seorang perempuan yang selalu optimis pada target pencapaian.

Ya, Rieke berupaya agar Presiden RI Jokowi bisa terpilih lagi  untuk kedua kalinya sebagai  orang nomor satu di negara ini  pada periode 2019-2024. Mengenai dukungan terhadap Jokowi,  pengalaman nyata sudah dimiliki ibunda dari Sagara Kawani, dan si kembar Misesa Adiansyah dan Jalumanon Badrika ini.

Pada pemilu tahun 2014, Rieke memiliki peran besar. Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahja Purnama tidak sungkan memuji kiprah Rieke melalui cuitannya di twitter @basuki_btp pada tahun 2014 saat terbentuknya kabinet kerja Jokowi.

Rieke Diah Pitaloka memang  merupakan Juru Kampanye Nasional pasangan Capres/Cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla kala itu. Penggemar grup band Slank ini juga termasuk mengupayakan partainya PDI Perjuangan bisa mencapai  parlemen treshold 20 % untuk mencalonkan presiden.

Membicarakan sepak terjang Rieke sebagai kader PDIP tentu masih panjang. Satu hal yang pasti, kecintaan perempuan ini terhadap Soekarno Bapak Bangsa mengalir dalam darahnya. Karenanya, Rieke pernah dipercaya menulis lirik lirik lagu berjudul Bung Karno Bapak Bangsa.

Selain itu, untuk memperingati hari Kelahiran Pancasila ke-7 dan ulang tahun Proklamator Republik Indonesia Soekarno ke-117 pada 6 Juni 2018, Rieke Diah Pitaloka menggelar Pameran Arsip Bung Karno, Bapak Bangsa,yang disebutnya untuk mengingatkan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara pemersatu bangsa.

***

Catatan :

Disarikan dari berbagai sumber media online, antara lain

  1. http://wartakota.tribunnews.com/2018/08/31/rieke-diah-pitaloka-deklarasikan-relawan-team-alpha-jokowi-maruf-amin-di-bali
  2. https://www.antaranews.com/berita/770400/rieke-terus-perjuangkan-revisi-uu-asn
  3. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20181120113711-12-347858/beri-semangat-rieke-diah-pitaloka-sambangi-rumah-baiq-nuril
  4. https://www.suara.com/news/2014/10/28/081645/ahok-minta-jokowi-perhatikan-eva-rieke-dan-ara