Jakarta — Pemerintah terus memperluas jangkauan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai bagian dari upaya memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin. Kementerian Kesehatan menargetkan cakupan layanan CKG mampu mencapai 50 juta orang dalam sepekan, menyusul meningkatnya partisipasi publik di berbagai daerah.
Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes Maria Endang Sumiwi menjelaskan bahwa hingga Selasa, sebanyak 46 juta masyarakat telah mengikuti program tersebut di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan. “Masih sama, pemeriksaannya meliputi gigi, gizi, hingga indeks massa tubuh. Antusiasme masyarakat sangat tinggi,” ujar Maria Endang Sumiwi.
Program nasional ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memperkuat sistem deteksi dini penyakit melalui pendekatan yang mudah diakses masyarakat. Pelaksanaan CKG yang dilakukan serentak di 10 ribu puskesmas dan 125 ribu sekolah menjadi langkah besar dalam mewujudkan layanan kesehatan preventif dan promotif yang berkelanjutan.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan optimisme bahwa hingga akhir 2025, program CKG akan mampu menjangkau lebih dari 70 juta penerima manfaat. Ia menilai dukungan seluruh jajaran, termasuk peran Wakil Menteri Kesehatan Benjamin Paulus, menjadi faktor penting dalam memperluas cakupan, terutama di area perkantoran dan institusi pendidikan.
Kemenkes juga memastikan bahwa data hasil pemeriksaan dari CKG dimanfaatkan untuk menyusun kebijakan kesehatan nasional berbasis bukti. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman menegaskan bahwa program ini bukan hanya tentang pelayanan, tetapi juga perubahan paradigma masyarakat. “Program Cek Kesehatan Gratis bukan sekadar pemeriksaan, melainkan gerakan membangun kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan sebelum jatuh sakit,” tegas Aji Muhawarman.
Menurutnya, CKG yang digagas Presiden Prabowo Subianto, telah berhasil menumbuhkan kesadaran baru di masyarakat bahwa kesehatan merupakan aset utama bangsa.
Di sisi lain, perhatian terhadap kelompok anak dan remaja juga menjadi prioritas. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi menilai bahwa CKG merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah dalam memenuhi hak anak atas kesehatan. “Program CKG ini adalah wujud kasih sayang negara. Pemeriksaan rutin seperti ini memastikan anak-anak tumbuh sehat, cerdas, dan bahagia,” pungkas Arifah Fauzi.
Dalam kunjungan kerjanya ke Pondok Pesantren Buntet dan Gedongan, Kabupaten Cirebon, ia menekankan pentingnya pemerataan layanan kesehatan di lingkungan pendidikan non-formal. Pemerintah, melalui KemenPPPA, mendukung penuh pelaksanaan CKG di pesantren sebagai bagian dari pembangunan sumber daya manusia unggul sejak dini.
Program CKG, yang telah berjalan sejak Februari 2025, kini menjadi simbol kolaborasi lintas kementerian dalam mengubah pola pikir masyarakat terhadap kesehatan dari kuratif menjadi preventif. Dengan semangat gotong royong, inisiatif ini memperkuat langkah Indonesia menuju bangsa yang sehat, produktif, dan berdaya saing tinggi.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews