Mengenal Sigmoidoskopi : Tujuan, Prosedur, dan Risikonya

Senin, 3 Juni 2024 | 00:23 WIB
0
34
Mengenal Sigmoidoskopi : Tujuan, Prosedur, dan Risikonya
Sigmoidoskopi

Sigmoidoskopi ini sendiri adalah prosedur medis yang sering digunakan untuk memeriksa bagian sigmoid kolon dan rektum menggunakan alat yang sering disebut dengan sigmoidoskop. Prosedur yang satu ini tentunya akan membantu dokter dalam mendiagnosis dan memantau kondisi medis yang berkaitan dengan usus besar dan rektum. Dalam artikel ini, kita akan membahas tujuan sigmoidoskopi, prosedur yang terlibat, serta risiko yang mungkin terkait dengan prosedur tersebut.

Apa itu Sigmoidoskopi?

Sigmoidoskopi ini sendiri adalah prosedur yang sering digunakan untuk memeriksa bagian ujung atau ujung usus besar, termasuk kolon sigmoid, rektum, dan anus. Dalam prosedur ini, dokter menggunakan sigmoidoskop yang berbentuk seperti tabung kecil yang dilengkapi cahaya ke dalam kolon sigmoid melalui anus dan rektum. Sigmoidoskopi berbeda dengan kolonoskopi. Jika sigmoidoskopi hanya berfokus pada ujung usus besar, maka kolonoskopi melibatkan usus besar.

 Namun melalui sigmoidoskopi, dokter tetap bisa melihat bentuk dinding usus secara langsung dan mendeteksi penyakit tertentu. Berdasarkan cara pemeriksaannya, sigmoidoskopi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sigmoidoskopi fleksibel dan kaku. Sesuai dengan namanya, sigmoidoskopi fleksibel menggunakan alat fleksibel sehingga dokter sering memilihnya agar pasien merasa lebih nyaman.

Tujuan Sigmoidoskopi

Sigmoidoskopi memiliki beberapa tujuan utama, termasuk:

- Mendiagnosis Masalah Usus Besar dan Rektum : Sigmoidoskopi digunakan untuk mendiagnosis berbagai kondisi medis yang mempengaruhi usus besar dan rektum, seperti polip, kanker, inflamasi, atau infeksi.

- Pemeriksaan Rutin : Sigmoidoskopi juga dapat dilakukan sebagai pemeriksaan rutin untuk memantau kesehatan usus besar dan rektum, terutama bagi individu yang memiliki riwayat keluarga penyakit usus besar atau kanker.

- Pengambilan Sampel Jaringan (Biopsi) : Selama sigmoidoskopi, dokter dapat mengambil sampel jaringan (biopsi) untuk dianalisis di laboratorium guna memastikan diagnosis atau mengevaluasi kondisi lebih lanjut.

Beberapa keluhan yang memerlukan sigmoidoskopi saat proses pemeriksaan adalah sebagai berikut:

- Perubahan frekuensi buang air besar.

- Pendarahan rektal.

- Sakit di perut.

- Penurunan berat badan pada tubuh tanpa adanya alasan yang jelas.

- Diare kronis.

- Kadar zat besi yang rendah.

- Gatal di sekitar anus.

- Prosedur Sigmoidoskopi

Prosedur sigmoidoskopi akan melibatkan langkah-langkah seperti berikut ini:

Persiapan Sebelum Prosedur 

Pasien biasanya akan segera diminta untuk mulai membersihkan usus besar dan rektum dengan menggunakan enema atau solusi pembersih usus. Ini juga akan membantu memastikan bahwa kolon dan rektum bersih dan akan memungkinkan dokter melihat dengan cara yang jelas selama prosedur.

Pelaksanaan Prosedur

- Pasien akan segera diminta untuk mulai berbaring di sisi kiri dengan lutut ditekuk ke dada.

- Dokter akan memasukkan sigmoidoskop, sebuah tabung lentur yang dilengkapi dengan kamera dan cahaya, melalui anus dan kemudian menuju ke dalam sigmoid kolon dan rektum.

- Selama prosedur, dokter akan memeriksa dinding usus besar dan rektum untuk mencari tanda-tanda masalah, seperti polip, luka, atau peradangan.

- Jika ditemukan polip atau area yang mencurigakan, dokter dapat mengambil sampel jaringan untuk biopsi atau menghilangkan polip selama prosedur.

Penutupan dan Pemulangan

Setelah selesai, sigmoidoskop akan ditarik perlahan-lahan dan prosedur akan selesai. Pasien akan diamati untuk memastikan tidak ada komplikasi yang muncul. Pasien biasanya dapat kembali pulang setelah prosedur selesai, kecuali jika ada komplikasi yang memerlukan perawatan yang lebih lanjut.

Risiko Sigmoidoskopi

Meskipun sigmoidoskopi relatif aman, beberapa risiko dan komplikasi mungkin terjadi, termasuk:

- Perdarahan atau Cedera : Saat mengambil sampel jaringan atau menghilangkan polip, ada risiko perdarahan atau cedera pada dinding usus besar atau rektum.

- Infeksi : Meskipun jarang terjadi, ada risiko infeksi terkait dengan penggunaan alat medis dan penetrasi ke dalam tubuh.

- Kerusakan pada Jaringan di Sekitar Anus : Pengenalan sigmoidoskop ke dalam anus dapat menyebabkan kerusakan atau iritasi pada jaringan di sekitarnya.

- Reaksi terhadap Anestesi Lokal : Jika digunakan, anestesi lokal yang diberikan sebelum prosedur dapat menyebabkan reaksi alergi atau efek samping lainnya pada beberapa kasus.

- Perforasi Usus : Meskipun sangat jarang terjadi, ada risiko perforasi atau lubang yang tidak diinginkan di dinding usus besar atau rektum selama prosedur.

Kesimpulan

Sigmoidoskopi adalah prosedur medis yang penting dalam mendiagnosis dan memantau kondisi medis yang berkaitan dengan usus besar dan rektum. Tujuan utamanya adalah untuk mendiagnosis masalah seperti polip, kanker, inflamasi, atau infeksi, serta memantau kesehatan usus besar dan rektum secara rutin. Meskipun prosedur yang satu ini relatif aman untuk dilakukan pada saat ini.

Namun ada beberapa risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, termasuk perdarahan, infeksi, atau kerusakan pada jaringan di sekitar anus. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional medis untuk memahami lebih lanjut tentang prosedur sigmoidoskopi, mempersiapkan diri dengan cara yang benar sebelum prosedur, dan mengevaluasi risiko dan manfaatnya secara keseluruhan.

Demikian ulasan tentang Mengenal Sigmoidoskopi : Tujuan, Prosedur, dan Risikonya seperti yang dilansir coloksgp, semoga bermanfaat.