Oleh : Andika R
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Indonesia diharapkan menjadi salah satu momen penting dalam sejarah demokrasi bangsa. Salah satu kelompok yang dianggap memiliki peran krusial dalam menyukseskan Pilkada 2024 adalah generasi Z. Generasi yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an ini membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam ranah politik.
Gen Z dikenal sebagai generasi digital native, yaitu generasi yang tumbuh di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Mereka sangat familiar dengan internet, media sosial, dan perangkat digital. Kemampuan mereka untuk mengakses informasi dengan cepat dan luas memberikan mereka keunggulan dalam memahami isu-isu politik dan sosial.
Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh mengajak Gen Z dari kalangan mahasiswa untuk ikut berpartisipasi menyukseskan Pilkada serentak yang akan berlangsung pada November 2024 mendatang. Pameran FISIP UIN Ar-Raniry Expo 2024 Nasional Eksibisi dan Kompetisi sebagai sarana Pendidikan Pemilih sekaligus memperkenalkan Tahapan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala (Pilkada) Tahun 2024 Kota Banda Aceh.
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, SDM dan Partisipasi Masyarakat KIP Kota Banda Aceh, Muhammad Zar mengatakan Peran Generasi Z kalangan mahasiswa berpartisipasi pada Pilkada 2024 Kota Banda Aceh Tahun 2024 sangat besar dalam meningkatkan partisipasi masyarakat.
Gen Z adalah generasi yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. Banyak dari mereka yang memiliki akses ke pendidikan tinggi dan informasi yang lebih luas, sehingga mereka memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya partisipasi politik dan demokrasi.
KPU Surabaya gandeng Pewarta Foto Indonesia (PFI) Kota Surabaya menggelar Sosialisasi Tatap Muka Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Surabaya Tahun 2024 di SMA Wijaya Putra Surabaya. Narasumber yang dihadirkan pun dari kalangan muda seperti Kartunis Wahyu Kokkang, Pengembangan SDM PFI Surabaya, Ali Masduki dan Komisioner KPU Surabaya Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM, Subairi.
Ketua Pewarta Foto Indonesia (PFI) Surabaya, Suryanto Putramuji mengatakan pihaknya mengapresiasi langkah KPU Surabaya, sosialisasi tatap muka di kalangan pelajar ini sangat penting. Selain membuka kesadaran tentang proses demokrasi, kegiatan ini dapat menambah wawasan politik.
Selain itu, Kartunis, Wahyu Kokkang mengatakan yang terpenting untuk Gen Z menentukan pilihan dalam pemilu yaitu harus memahami siapa calonnya. Maka sudah sepatutnya sebelum memilih dianjurkan menggali informasi tentang sosok yang akan maju dalam pilkada.
Pemilih pemula tidak tergiur tawaran atau iming-iming tertentu seperti uang sogokan dari timses kandidat. Namun, penting untuk Gen Z tidak golput. Sebab, suara Gen Z dapat menentukan pemimpinnya dengan baik 5 tahun ke depan sesuai kebijakan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Gen Z memiliki tingkat kepedulian yang tinggi terhadap isu-isu sosial dan politik.
Mereka cenderung lebih progresif dan peduli terhadap perubahan sosial yang positif, seperti isu lingkungan, hak asasi manusia, dan keadilan sosial. Hal ini tercermin dari partisipasi aktif mereka dalam berbagai gerakan sosial, baik di dunia nyata maupun di media sosial.
Dalam konteks Pilkada 2024, antusiasme dan kepedulian Gen Z dapat menjadi pendorong partisipasi politik yang lebih besar. Mereka memiliki potensi untuk menjadi pemilih yang kritis dan aktif dalam proses demokrasi, serta mampu mempengaruhi teman sebaya dan keluarga mereka untuk turut serta dalam pemilihan.
Gen Z memiliki pengaruh yang signifikan dalam komunitas dan keluarga mereka. Sebagai generasi yang lebih melek teknologi dan informasi, mereka sering menjadi sumber informasi bagi orang tua dan anggota keluarga lainnya. Dalam Pilkada 2024, peran ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan partisipasi politik di kalangan pemilih yang lebih tua.
Gen Z dapat berperan sebagai agen perubahan dalam keluarga dan komunitasnya untuk mengajak dan meyakinkan anggota keluarga untuk menggunakan hak pilih mereka. Dengan demikian, partisipasi politik tidak hanya meningkat di kalangan pemilih muda, tetapi juga di kalangan pemilih dari berbagai kelompok umur.
Meskipun Gen Z memiliki potensi besar untuk mensukseskan Pilkada 2024, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Salah satunya adalah apatisme politik, yaitu kecenderungan untuk tidak peduli atau tidak tertarik pada politik. Beberapa anggota Gen Z mungkin merasa bahwa suara mereka tidak akan membawa perubahan atau bahwa politik adalah sesuatu yang membosankan dan korup.
Untuk mengatasi apatisme ini, perlu dilakukan pendekatan yang kreatif dan relevan dengan minat Gen Z. Kampanye politik harus disampaikan dengan cara yang menarik dan menghibur, menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan menghubungkan isu-isu politik dengan kehidupan sehari-harinya.
Dengan potensi yang dimiliki, Gen Z dapat menjadi agen perubahan yang signifikan dalam proses demokrasi di Indonesia. Masa depan demokrasi Indonesia ada di tangan mereka, dan peran aktif mereka dalam Pilkada 2024 akan menjadi langkah penting menuju pembangunan bangsa yang lebih baik.
)* Penulis adalah Kontributor Pertiwi Institute
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews