Saya pikir Soekarno kalau melihat pola pikir pengusung ideologinya juga kecewa berat.
FIFA tidak peduli: Apa paham Soekarno dan kaumnya yang memahami pemikiran Soekarno sampai detik ini. Sekarang era milenial di mana sekecil apapun kesalahan dan salah ucap akan menjadi viral.
Saya pikir Soekarno kalau melihat pola pikir pengusung ideologinya juga kecewa berat.
"Sebegitu keras kepalamu, nak. Bagus kalau ingat sejarah_Jangan sekali kali lupakan sejarah (Jas Merah) itu penting - tapi menatap wajah ke depan dengan pemikiran yang progresif dan luwes itu juga sangat penting."
"Kalian hidup di masa kini, sekali-kali memang harus menengok ke belakang mengambil spirit kepahlawanan sejati dari pendahulumu. Tapi jangan terlalu kaku memahami kata-kataku dulu yang pernah kuteriakkan di mimbar. Zaman sudah berubah Nak, Kalian harus progresif, sat set dalam hal apapun termasuk dalam hal politik. Yang luwes, pahami bahasa saya dengan luwes."
"Sekali-kali dengar milenial bicara, jangan hanya mikir kepentingan sendiri tapi mengorbankan kepentingan orang banyak.Aku kecewa jika karena kekuasaan, politik kalian mengorbankan masa depan dan harapan mereka."
"Memegang komitmen dan janji itu penting, jangan hanya karena memegang teguh apa yang menjadi komitmen kelompokmu lantas merunduk nggah-nggih tidak berani menolak padahal yang dilakukan kelompokmu dan pemimpin kelompokmu itu salah. takut kehilangan jabatan?"
"Aku tidak mengajari kalian untuk lepas tangan melanggar komitmen, itu bukan sifatku. Dulu dan sekarang itu konteksnya berbeda, sekarang kalian bela siapa, yang dibela dan yang ditolak sama sama melenggang, sedangkan kau sendiri tersingkir."
Di tempatnya yang tenang Soekarno kembali bergumam
"Politik itu menarik dan gentle, itu zamanku, Sekarang kalian sendiri saling tikam padahal yang kalian tikam itu temanmu sendiri. Itu nafsu atau gila kekuasaan. Makanya politik tampak buruk karena ulah kalian sendiri."
Sambil membaca berita hari ini tentang batalnya Indonesia menjadi Tuan rumah U 20 jadi berimajinasi. Saya pikir Bung Karno pasti ikut kecewa. "Kok kalian blunder sih, ingat kata kata Jawa Ngunduh Wohing pakarti.
Sekarang nasi sudah menjadi bubur. Silahkan kalian merenung dan introspeksi, banyak yang kecewa sama kalian, tapi hidup memang harus terus berjalan. Sekali-kali memang harus merasakan pahit getir kehidupan, biar kalian semakin dewasa bertindak dan bertutur kata."
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews