Anies adalah Gubernur DKI terpilih hasil berkat Prabowo dan Gerindra, kalau Prabowo kembali maju dengan didukung PDIP di Pilpres 2024, maka lawan beratnya adalah Anies.
Respon Nasdem terhadap Pertemuan Megawati dengan Prabowo sangat negatif, dan itu terbukti dengan diundangnya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk makan Siang oleh Surya Paloh.
Sementara diwaktu yang sama sedang berlangsung acara makan siang antara Prabowo dan Megawati, di kediaman Megawati di Jalan Tengku Umar, Menteng Jakarta Pusat.
Ini sebuah isyarat perlawanan dari Nasdem terhadap Koalisi Jokowi-Ma'ruf, meskipun dalam Pertemuan tersebut tanpa dihadiri oleh Jokowi, seperti yang direncanakan awalnya. Paloh ingin mengatakan, kalau PDI Perjuangan dukung Prabowo, maka Nasdem akan dukung Anies Baswedan.
Kenapa begitu buruk reaksi yang diberikan oleh Nasdem? Karena Surya Paloh sudah berhitung, kalau Gerindra masuk dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf, kemungkinan besar keberadaan Nasdem tidak terlalu diperhitungkan lagi.
Makanya Surya Paloh mengantisipasi lebih awal melakukan Konsolidasi dengan partai-partai Koalisi Jokowi pada selasa, (23/7/2019) lalu, mengadakan Pertemuan empat Partai Koalisi di DPP Nasdem.
Kenapa dukung Anies Baswedan?
Pemilihan sosok tokoh yang didukung oleh Surya Paloh ini sangatlah politis. Anies adalah Gubernur DKI terpilih hasil dari buah tangan Prabowo dan Gerindra, kalau Prabowo kembali maju dengan didukung oleh PDI Perjuangan pada Pilpres 2024, maka lawan beratnya adalah Anies.
Sejarah 2014 kembali terulang, di mana saat Jokowi maju sebagai Capres dengan diusung oleh Megawati dan PDI Perjuangan. Padahal saat itu Jokowi masih menjadi Gubernur DKI, yang merupakan Gubernur terpilih yang didukung oleh Prabowo dan Gerindra.
Bagi Jokowi, dukungan Nasdem terhadap Anies Baswedan untuk 2024 adalah pembelotan dukungan, meskipun apa yang dilakukan Nasdem tersebut waktunya masih jauh, namun sikap frontal yang diperlihatkan Nasdem tersebut memberikan insyarat perlawanan terhadap Jokowi.
Bagi Prabowo jelas kalau hal itu terjadi, dan dia benar-benar maju pada Pilpres 2024, maka itu merupakan pukulan untuk yang kedua kalinya. Anies Baswedan terlihat senang-senang saja dengan dukungan Nasdem tersebut.
Yang akan lebih seru lagi adalah pendukung kedua kubu ini nantinya, di mana sebelumnya pendukung Anies adalah juga pendukung Prabowo, tapi ketika Prabowo dan Anies maju sebagai kandidat Capres pada 2024, maka rakyat kembali terpecah.
Yang ribut di sosial media mereka sama mereka, karena terpisah oleh pilihan. Dari situlah mereka akan merasakan bagaimana tidak enaknya ada diposisi Jokowi saat ikut menjadi Capres. Akhirnya mereka merasakan sendiri apa mereka lakukan terhadap Jokowi.
Surya Paloh sudah membaca kalau pertemuan Megawati dan Prabowo adalah mempunyai kepentingan terhadap Pilpres 2024, makanya dia langsung balas pertemuan tersebut dengan pertemuannya dan Anies Baswedan, dalam waktu yang bersamaan.
Ternyata Pertemuan Anies dan Surya Paloh menjadi viral di media daring dan sosial media. Berbagai pendangan dari berbagai pengamat politik pun bermunculan. Yang jelas Surya Paloh sudah memperlihatkan perlawanannya, apakah nantinya akan mbalelo didalam Koalisi?
Wallahu'alam.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews