Kenapa kayak zaman Orde Baru ya, untuk menjadi Ketua Umum Golkar saja harus menunggu restu Presiden. Benarkah demikian, apa iya sampai segitunya Jokowi harus Ikut campur.?
Seperti yang dikatakan Ketua DPP Partai Golkar, Arya Sinulingga, posisi Ketua Umum parpol tersebut tergantung restu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sosok yang dipilih Jokowi adalah orang yang bisa bisa menjaga keseimbangan.
"Saya yakin restu Pak Jokowi penting. Penting bagi Golkar dan penting bagi Pak Jokowi," ujar Arya dalam diskusi di Kuningan, Jakarta Selatan, Ahad (7/7).
Sudah bisa dipastikan, pada Munas Golkar 2019 Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan Ketua DPR, Bambang Soesatyo akan maju sebagai kandidat Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar.
Keduanya adalah kader terbaik Partai Golkar, dan keduanya sama-sama berpeluang besar untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar, terlepas dari ada tidaknya campur tangan Presiden.
Airlangga selaku pejawat telah memperoleh dukungan dari para DPD Golkar, juga mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sementara Bamsoet diklaim sudah mengantongi dukungan 400 DPD sebagai Caketum Partai Golkar.
Siapa yang lebih berpeluang diantara keduanya, Airlangga atau Bamsoet, kabarnya semua tergantung restu Presiden Jokowi. Kalau ukurannya restu Presiden, jelas Airlangga lebih berpeluang besar untuk menjadi Ketua Umum Golkar.
Tapi Bamsoet juga punya pengaruh besar dikalangan Golkar. Sebagai Senior Partai Golkar, Jusuf Kalla juga tidak bisa diabaikan. Jokowi bisa saja akan berkonsultasi dengan JK untuk memberikan restu atau tidaknya, terhadap kandidat yang dijagokan.
Sebetulnya untuk menjadi Ketua Umum sebuah Partai seperti Golkar, harus merangkul semua Faksi yang ada di Golkar, karena sebagaimana diketahui, di Golkar banyak sekali faksi, sementara keliatannya Airlangga selama ini dianggap tidak mampu merangkul semua faksi.
Tapi jika untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar harus direstui Presiden Jokowi, maka sudah bisa dipastikan Airlangga akan terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar, masalahnya apakah benar Presiden Jokowi mengintervensi persoalan internal Golkar.? Wallahu'alam.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews