Kasihan Sandiaga

Kasian Sandi. Dia sudah habis-habisan kampanye. Sudah mengekuarkan duit gak sedikit. Kini dia dipaksa lagi untuk mencopot akal sehatnya.

Jumat, 19 April 2019 | 09:54 WIB
0
950
Kasihan Sandiaga
Sandiaga Uno (Foto: Detik.com)

Sejak kemarin orang mencari di mana Sandiaga Uno. Ketika Prabowo sujud syukur, Sandi tidak ikut. Ketika Prabowo mengumumkan kemenangan Sandi juga gak ada.

Banyak isu simpang siur. Salah satu isu menyebutkan Sandi dan Prabowo sempat bersitegang ketika diajak konfrensi pers kemenangan. Sandi menolak ajakan itu. Buat apa konfrensi pers menyatakan kemenangan jika nanti yang dilantik malah Jokowi-Amin.

Sepertinya Sandi mau menyelamatkan hidupnya dari halusinasi Prabowo dan lingkarannya. Wajar saja. Dia masih muda. Masa depan politiknya masih panjang. Jika ia bisa bersikap bijak sekarang, mungkin ada peluang masa depan. Tapi jika ia kejebak arus kedegilan politik, rakyat akan terus mengingatnya.

Berbeda dengan Prabowo yang boleh dibilang, Pilpres 2019 adalah pertarungan terakhirnya. Jadi ia pasti habis-habisan. Mau dibilang halu, kek. Mau dibilang menghayal, kek. Tabrak saja.

Sandi sepertinya memilih menghindar dari gaya seperti ini.

Entah kenapa, konfrensi pers Prabowo yang ketiga Sandiaga akhirnya nongol. Tapi coba lihat wajah Sandi. Sepanjang Prabowo ngoceh soal kemenangannya di depan wartawan, wajah Sandi ditekuk. Mungkin wajah itu adalah ekspresi perlawanan pada Prabowo.

Tidak mungkin ekspresi tersebut mengganbarkan orang yang menang. Raut wajah Sandi lebih menggambarkan suasana tertekan. bathin yang berontak. Dan logika yang tercabik.

Saat ini memang kita sedang disuguhkan permainan politik yang menjajah akal sehat. Klaim kemenangan Prabowo merusak kewarasan kita.

Kasian Sandi. Dia sudah habis-habisan kampanye. Sudah mengekuarkan duit gak sedikit. Kini dia dipaksa lagi untuk mencopot akal sehatnya.

Sandi berada dalam lingkungan yang hidup dalam halusinasi. Dia dipaksa untuk mengakui khayalan sebagai kenyataan.

***