Debat capres pertama 2019 memang menarik untuk dicermati. Ternyata dalam debat tersebut banyak angka-angka yang menarik untuk diperhatikan.
Apa Saja?
01 adalah nomor urut Jokowi-MA sedangkan 02 adalah nomor urut Prabowo-Sandi. Bagi para pendukung ini adalah angka yang sangat penting dalam pencoblosan 17 April 2019. Jangan sampai salah coblos.
Pertama atau 1 adalah jumlah debat capres 2019 yang sudah dilaksanakan. 17 Januari 2019 adalah tanggal pelaksanaannya.
65,8 persen adalah persentasi penduduk Indonesia yang meminati tayangan langsung debat menurut polling Litbang Kompas sebelum debat dilaksanakan. 497 adalah jumlah responden yang dilibatkan.
9 adalah jumlah menteri perempuan di Kabinet Kerja sebelum Khofifah Indar Parawansa mengundurkan diri untuk turut dalam kontestasi Gubernur Jawa Timur yang dimenangkan oleh beliau.
32.544,12 kilometer persegi adalah luas provinsi Jawa Tengah sedangkan luas Malaysia adalah 330.323 kilometer persegi. Prabowo sempat menyebut Jawa Tengah lebih besar dari Malaysia dalam debat.
10 persen adalah angka rasio pajak yang disebut oleh Prabowo dan akan ditingkatkan menjadi 16% jika beliau menang. Berdasarkan data BPS pada tahun 2018 rasio pajak Indonesia adalah 11,5%
Rp.1,5 miliar adalah bonus untuk atlet difabel peraih medali emas yang berjuang di Asian Para Games sedangkan peraih perak memperoleh Rp 500 juta dan perunggu memperoleh bonus Rp. 250 juta. Jumlah yang sama dengan peraih medali perorangan di Asian Games.
6 adalah jumlah caleg eks koruptor yang dicalonkan oleh Partai Gerindra pada perhelatan pemilu 2019 menurut data Indonesia Corruption Watch (ICW).
7,1 persen adalah penilaian mengenai penguasaan masalah Jokowi-MA menurut hasil polling Litbang Kompas saat dilakukan debat pertama. 7,0 persen adalah penilaian penguasaan masalah Prabowo Sandi.
Dalam polling yang sama program kerja Jokowi-MA memperoleh penilaian 7,3 persen sedangkan Prabowo Sandi memperoleh 6,7 persen.
254 adalah jumlah responden yang mengikuti polling debat Kompas.
Namun untuk komunikasi Prabowo Sandi memperoleh penilaian 7,2 persen sedangkan Jokowi-MA memperoleh nilai 7,0 persen.
Penilaian umum Jokowi-MA memperoleh nilai 7,6 persen sementara Prabowo Sandi memperoleh nilai 7,3 persen.
Warganet melalui media sosial juga turut meramaikan acara debat ini. 82 persen adalah percakapan positif yang dilakukan wargenet tentang Jokowi-MA di media sosial menurut Politica Wave. Warganet yang memberikan apresiasi positif tentang Prabowo Sandi adalah 76 persen.
Referensi : Kompas 1 ; Kompas 2 ; Kompas 3 ; Kompas 4 ; Detik.com
Salam
Hanya Sekadar Berbagi.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews