Dukung Menkeu, Masyarakat Diimbau Membangun Kepercayaan Hadapi Krisis Ekonomi Global
Efek dari pandemi Covid-19 masih dirasakan masyarakat global hingga saat ini. Diperkirakan pada beberapa bulan yang lalu, perekonomian global akan di tahun 2023.
Hal ini juga berdampak pada bank-bank di Amerika yang mengalami kolaps. Jatuhnya bank yang paling terasa adalah Sillicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank.
Bukan hanya AS saja yang terguncang akibat SVB kolaps, ternyata bangkrutnya SVB berdampak pula pada bank-bank di negara lainnya.
Untuk itu, Menteri Keuangan menyebut, kondisi pasar global sepekan terakhir akibat bangjrutnya SVB dan Signature Bank di Amerika harus diwaspadai. Jangan sampai perbankan Indonesia terkena dampak.
“Yang harus kita waspadai sekarang adalah kondisi pasar global yang seperti terjadi dalam weekend terakhir, penutupan Silicon Valley Bank yang relatif kecil, bank regional, dengan aset hanya US$ 200 billion,” kata Sri Mulyani
Ketua Badan Supervisi Bank Indonesia Muhammad Edhie Purnawan PhD mengatakan, kolaps nya bank Amerika masih belum berdampak pada perekonomian di Indonesia.
“kalau kita melihat inflasi dan juga harga komoditas kita lihat ada penurunan inflasi karena Amerika salah satunya melakukan kebijakan moneter ketat termasuk juga harga komoditas kita pantau satu persatu kita mendapati bahwa harga komoditasnya meskipun turun sedikit untuk beberapa jenis komoditas tapi yang lain relatif stabil,” katanya melalui keterangan resmi, Sabtu (18/3/2023).
Untuk itu, ia menyebut bahwa Indonesia akan aman dari efek domino yang diakibatkan dari krisis bank-bank di Amerika jika pemerintah dan masyarakat untuk membangun kepercayaan bersama hadapi krisis global.
“Kita semua harus percaya sepenuhnya dengan pernyataan Menkeu, bahwa tidak akan terjadi dampak yang relatif besar dengan kejadian di bank-bank Amerika,” ujarnya.
Hal senada juga diucapkan oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Dr. Teguh Dartanto PhD yang mengatakan, Indonesia memiliki pengalaman kuat dalam menghadapi Krisis moneter terutama pada krisis pada pandemi Covid-19 kemarin.
“saya rasa pengalaman di pandemi kemarin kita sudah belajar dari situ sehingga saya rasa Indonesia sudah cukup siap menghadapi kondisi global, kondisi US yang kemungkinan akan ada domino efek,” jelasnya.
Meski demikian, Ia menjelaskan bahwa dalam menghadapi krisis moneter akibat efek domino dari bangkrutnya bank di Amerika, harus ada koordinasi yang baik antara keempat Lembaga keuangan di Indonesia yaitu Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, OJK, dan lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
“Tapi saya rasa dengan koordinasi yang cukup intens dari 4 otoritas, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, OJK, dan lembaga Penjamin Simpanan (LPS), saya rasa kita bisa memitigasi lah karena pengalaman yang sudah kita lalui,” ungkapnya.k
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews