Pada tahun ini, pemerintah menetapkan thema peringatan proklamasi kemerdekaan dengan kalimat Indonesia Tangguh Indnesia Tumbuh.
Hari Selasa, (17/08/21) sangat menggembirakan bagi Bangsa kita Indonesia. Gelora optimistis dan semangat kemerdekaan tetap ada di hati sanubari kita semua. Mulai dari daerah perbatasan dataran tinggi borneo utara Indonesia.
Setiap tanggal 17 Agustus segenap warga Indonesia mempertingati hari kemerdekaan. 17 Agustus juga merupakan momen paling bersejarah bagi anak bangsa, sebab ditanggal ini, bapak proklamator bangsa Indonesia, Sukarno- Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Pada tahun ini, kita segenap warga Indonesia memperingati 76 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
Salah satu daerah yang turut memperingati hari kemerdekaan ialah wilayah perbatasan, tepatnya Krayan, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara. Krayan terdiri dari lima kecamatan, masing-masing kecamatan merayakan hari kemerdekaan.
Lima kecamatan ini, terletak di lembah perbukitan di Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM) itu adalah salah satu titik pernatasan Indonesia dengan Malaysia di Dataran Tinggi Borneo Utara. Lokasi yang sejuk, dikepung hutan dan perbukitan menjadikannya salah satu daerah yang strategis pengembangan pusat prawisata dan pertanian di negeri ini.
Dr. Yansen TP, M.Si, Wakil Gubernur Kalimantan Utara, hadir memperingati 76 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Berlangsung upacara di salah satu puncak gunung, di Krayan. Tepat di puncak gunung Yuvai Semaring, Long Bawan, Krayan.
Bagi masyarakat tapal batas, gunung Yuvai Semaring memiliki sejarahnya dimasa penjajahan. Jika masyarakat terbiasa melaksanakan upacara di lapangan terbuka, kali ini berbeda cara memperingati 76 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di Krayan.
Tentunya, saat berada di puncak kita akan melihat beberapa wilayah yang ada di Krayan, dari puncak gunung Yuvai Semaring. Memperingati 76 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di Krayan. Terlihat dengan gagah sang merah putih membentang di gunung Yuvai Semaring, pada ketinggian 1.104 mdpl.
Pesan dari Dr. Yansen TP, M.Si, Wakil Gubernur Kalimantan Utara,
“ Kita sebagai Bangsa Indonesia, teguhkanlah pendirianmu sebagai anak-anak bangsa. Negara ini membutuhkan semangat dari lubuk hatimu yang terdalam, sedetik nafasmu akan mewarnai negara ini selalu jaga dan bela negara ini dengan semangat kebangsaanmu. Dirgahayu Republik Indonesia ke-76 semoga jaya, Tuhan menyertai kita semua. Merdeka!Merdeka!Merdeka!.” ucapnya.
Dibalas peserta upacara, "Merdeka!Merdeka!Merdeka!"
Bersama-Sama Kita Menjaga Semangat Kebangsaan. Kaltara Rumah Kita.
Upacara memperingati 76 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di wilayah perbatasan juga turut hadiri Sekretaris Daerah Nunukan, Rektor UB, Perwakilan Korem, Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara, Anggota DPRD Kabupaten Nunukan, Waka Polres Nunukan, Camat SE-Krayan, Danramil, dan Kepala Adat Besar Krayan.
Tahun ini 76 tahun sejak proklamasi kemerdekaan, kehidupan bagsa Indonesia tidak jarang mengalami pasang surut, termasuk di wilayah perbatasan. Banyak hal yang di hadapi dan harus mampu beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi. Pada era saat ini 2020-2021, saat ini merupakan era yang memperihatinkan karena pandemik virus Covid-19.
Sehingga, segala hal yang bisa dilakukan harus sesuai dengan protokol tatanan baru, seperti upacara dilapangan terbuka dengan membatasi kerumunan. Atau hanya bisa mengikuti secara virtual.
Sebelum kita berperang melawan Covid-19, warga Krayan memperingati hari kemerdekan Indonesia dengan mengadakan berbagai perlombaan Agustusan, kemeriahan ini bisa satu sampai bulan perayaan, mengingat antusiasme masyarakat yang ikut dalam memeriahkan Agustusan di perbatasan. Suasana perayaan HUT Kemerdekaan RI di Long Bawan, Ibu Kota Kecamatan Krayan.
Serfianus, S.IP.,M.Si, Sekda Kabupaten Nunukan, mengatakan apresiasinya,
“Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Krayan dapat melaksanakan perayaan memperingati 76 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Kita membangun nasionalisme, patriotisme, masyarakat kita di perbatasan. Dan ini tentunya sedikit unik karena kita laksanakan pertama kali di gunung Yuvai Semaring. Gunung ini memiliki sejarah khusus bukti sejarah dalam mempertahankan NKRI.”
Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh.
Pada tahun ini, pemerintah menetapkan thema peringatan proklamasi kemerdekaan dengan kalimat Indonesia Tangguh Indnesia Tumbuh. Dalam kamus besar Indonesia, Tangguh itu dapat dimaknai kuat, andal, tidak mudah dikalahkan dan kukuh.
Sedangkan Tumbuh dimaknai hidup, berkembang, dan menuju sempurna. Sangat jelas narasi Tangguh dan Tumbuh sarat dengan makna optimisme. Ini harus kita internalisasikan dalam diri bangsa hingga Indonesia Emas 2045. Demikian juga harapan masyarakat Indonesia di tapal batas Republik Indonesia.
SALAM MERDEKA!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews