Tapi politik jurnalistik yang awalnya terselubung mulai dibaca publik dan kemudian publik ramai ramai membongkar.
Media yang mengabarkan soal pembukaan mall sebenarnya belum seberapa. Untuk memperlancar gerakan skenario lokdon yang diikuti oleh serangan politik, sebenarnya mereka sudah merancang sejak November 2019.
Pertama kali ada investigasi khusus soal dokter terawan, lalu menghajar habis dokter terawan kemudian menjadikan Jokowi satu paket dengan Terawan yang dianggap biang keladi lambatnya pancingan lokdon.
Di awal maret muncullah white helmet dan kemudian ada sebagian pendukung Jokowi terjebak permainan sehingga desakan publik meluas, Jokowi maen cantik di sini ia separuh ikut gendang kaum Gardu. Lalu muncullah pusat perintah perintah politik oposan di pusatkan lewat politik podium.
Sepanjang Maret 2020 ada gerakan ditingkat elite untuk menggeser Terawan dengan beberapa back up faksi tertentu tapi Jokowi tetap kukuh memegang Terawan sebagai basis patokan medis di Indonesia dia tidak mau menggeser Terawan.
Kemudian setelah Terawan gagal didongkel mereka memaksakan gerakan lokdon tapi ditingkat dukungan akar rumput orang orang mereka mereka memberontak dan nyebar kemana mana.
Jokowi masih tarik ulur, kemudian muncul kebijakan PSBB sebagai kompromi politik. Rakyat lebih nurut pada perintah perintah Jokowi ketimbang akrobat politik di Merdeka Selatan. Dari gerakan podium dimunculkan ribuan drama drama yang membawa emosi masyarakat. Tapi pada akhirnya skenario mereka justru digagalkan oleh kewarasan rakyat banyak yang hidupnya santai santai saja dan tidak membangun ketegangan seperti kelompok kelas menengah yang jadi sasaran politik mereka.
Mereka pikir kelas menengah yang ketakutan itu bakalan jadi influencer gerakan podium tapi analisa mereka meleset justru rakyat kebanyakan-lah yang jadi pelopor untuk membuka permainan politik.
Semua gerakan dimentahkan Jokowi. Media media binaan kaum Gardu mulai dibaca publik. Mereka ingin menyerang Jokowi seakan akan Jokowi abai terhadap kesehatan rakyat banyak dan lebih mementingkan Mall. Tapi politik jurnalistik yang awalnya terselubung mulai dibaca publik dan kemudian publik ramai ramai membongkar.
Tinggal tunggu waktunya publik tau skenario permainan Maret 2020 yang bikin susah banyak orang itu...
Pada akhirnya kebenaranlah yang menang...
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews