Hasilnya mulai terbukti terutama di dua hari terakhir Sabtu dan Minggu yang diramalkan akan terjadi hujan besar, ternyata yang muncul awan tipis, bahkan matahari bersinar terang.
Setelah banjir besar awal Januari 2020, warga Jakarta tambah deg-degan, setelah BMKG meramal akan ada hujan besar di Jabodetabek. Beredar WA yg nyuruh siap2 beli lilin, indomie...air galon, waduh kok seperti apa ya?. Ternyata warga Jakarta dan sekitarnta tambah parno, karena Kedubes Amerika juga mengeluarkan peringatan sama kepada warganya yang sedang berada di Jakarta.
Nah, orang2 pintar di Jakarta menerapkan TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca), dimana teori BPPT didukung pswt TNI (TNI AU), mencoba merekayasa cuaca. Dua pesawat TNI AU, CN-295 dan CN-212 di modifikasi agar bisa mengangkut dan menebar garam di atas awan. Operasi TMC dilakukan dengan menyebar garam agar hujan turun di lokasi yang jauh dari permukiman penduduk, seperti yang direncanakan di wilayah Selat Sunda, sebelah Barat Pulau Jawa atau di Laut Jawa.
Operasi TMC dilakukan dari tanggal 3 s/d 11 Januari, di Selat Sunda, Lampung, dan Barat Pulau Jawa dengan ketinggian 10 ribu hingga 11 ribu feet. Pesawat dilengkapi dengan alat khusus yaitu empat Console dgn 8 tabung garam. CN-295 mampu mengangkut 2,4 ton garan, utk CN-212 seberat 800 kg.
Pilot sudah dilengkapi peta daerah mana terdapat awan aktif (CB), dan semakin akurat dengan weather radar yang ada di pesawat. Dalam penebaran, pesawat terbang mepet dengan awan, kemudian garam ditabur yang dikendalikan oleh captain pilot. Petugas BPPT bertugas membuka console. Dengan ditabur garam, maka awan akan berubah menjadi hujan. Tiap hari pesawat terbang dua shorty, membawa berat garam yang sama.
Hasilnya mulai terbukti dan terasa, terutama di dua hari terakhir Sabtu dan Minggu (11 dan 12 Januari), yang diramalkan akan terjadi hujan besar, ternyata yang muncul awan tipis, bahkan matahari bersinar terang, Alhamdulillah.
Operasinya senyap, maksudnya secara umum tidak kasat mata, jarang diketahui, karena dilakulan tinggi di langit. Akan tetapi TMC itu mampu membuyarkan beberapa ramalan menakutkan yg menyebabksn trauma. Termasuk juga ramalan cuaca dari Kedutaan Besar AS tidak terbukti. TMC ini adalah bukti apabila kita bisa dan mau melakukan tindakan preventif, maka ancaman banjir bisa diatasi.
Walaupun TMC demikian sukses, Pemda DKI, Bekasi, Tanggerang dan Bogor sebaiknya tetap harus tetap berusaha mencari jalan lain seperti yg direncanakan, seperti pembenahan naturalisasi, normalisasi sungai, pembuatan waduk. Kalau mau, rasanya bisa kok, selama kita mau mengenali alam yang semakin berubah ekstrem, juga karena perbuatan manusia. Semoga bermanfaat informasi sederhana ini.
Marsda Pur Prayitno Wongsodidjojo Ramelan
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews