Sebab Amien Rais, Rekonsiliasi Prabowo-Jokowi Bisa Gagal

Amien sadar betul kalau Prabowo berkoalisi dengan Jokowi, maka nasibnya sama dengan nasib kelompok Pro-Khilafah yang ditinggal Prabowo.

Sabtu, 20 Juli 2019 | 20:23 WIB
0
660
Sebab Amien Rais, Rekonsiliasi Prabowo-Jokowi Bisa Gagal
Foto: Pinterpolitik.com

Kenapa ya Amien Rais selalu mencari perhatian publik dengan ide-idenya yang tidak masuk akal. Yang mau rekonsiliasi Prabowo dengan Jokowi, tapi yang ingin mengatur persyaratan rekonsiliasinya malah Amien Rais.

Padahal secara prinsip, tujuan rekonsiliasi itu bukanlah bagi-bagi kekuasaan, melainkan membuat gagasan bersama yang bisa dikerjakan secara bersama-sama, bukanlah tergantung porsi jabatan yang didapat Tim Prabowo.

Saya percaya kalau Prabowo secara prinsip dia hanya ingin agar beberapa gagasannya selama ini bisa Ikut terealisasi, dengan adanya rekonsiliasi. Sementara Amien Rais menuntut agar Prabowo mengajukan pembagian kekuasaan 55 - 45, artinya Jokowi 55, dan Prabowo 45.

Menang banyaknya dong kubu Prabowo, sementara kubu Jokowi dengan porsi 55 harus berbagi dengan Partai Koalisinya. Inikan seperti belanda Minta Tanah, dikasih satu kavling, mintanya 50 kavling. Dikasih hati malah minta jantung, kalau Persyaratan tidak terpenuhi, lebih baik tetap menjadi oposisi.

Kalau Persyaratan seperti ini diajukan ke Jokowi pasti ditolak, tidak mungkin Jokowi dan Koalisinya bisa menerima Persyaratan tersebut. Kalau ini yang terjadi, itu samahalnya dengan ingin membubarkan koalisi Jokowi.

Persyaratan ini sangat mungkin akan menggagalkan rekonsiliasi Jokowi-Prabowo, bisa jadi memang ini yang diinginkan Amien Rais. Amien Rais sangat tidak berkenan jika Prabowo berkoalisi dengan Pemerintah.


Yang jelas, kalau sampai Prabowo masuk dalam koalisi Pemerintahan, dengan catatan bukan dengan Persyaratan seperti yang disebutkan Amien Rais, maka sudah bisa dipastikan PAN tidak akan masuk dalam koalisi Pemerintah.

Pertemuan Amien Rais dengan Prabowo pada Selasa (16/7), dilakukan atas dasar pertemuan Prabowo dengan Jokowi Sabtu (13/7). Dalam pertemuan dengan Prabowo itu, Amien mengaku berbicara rencana rekonsiliasi secara keseluruhan, termasuk kemungkinan berkoalisi dengan pemerintah.

Pada pertemuan itu Amien menginginkan Prabowo membuat platform yang jelas untuk disepakati Jokowi, maka langkah selanjutnya adalah pembagian kekuasaan yang menguntungkan. Namun, apabila hal itu tak tercapai, maka Amien meminta Prabowo untuk kembali menjadi oposisi saja.

"Kalau itu (platform Prabowo) disepakati, misalnya disepakati, ayo bagi 55-45 (kekuasaan) itu masuk akal. Kalau sampai disepakati, berarti rezim ini balik kanan sudah jalan akalnya. Tapi ini kan enggak mungkin. Kalau mungkin alhamdulillah, negeri ini bisa kokoh sekali karena ide Prabowo akan dilaksanakan. Tapi kalau tidak mau, ya sudah kita di luar, oposisi," tambah Amien.

Amien sendiri tidak yakin kalau platformnya diterima oleh Jokowi, karena memang Persyaratan yang diajukan adalah sesuatu yang tidak mungkin. Jadi pokok utamanya pengajuan Platform tersebut adalah ingin menggagalkan rekonsiliasi antara Prabowo dan Jokowi.

Amien sadar betul kalau Prabowo berkoalisi dengan Jokowi, maka nasibnya sama dengan nasib kelompok Pro-Khilafah yang ditinggal Prabowo, itulah yang tidak diinginkan Amien Rais, makanya dia berusaha mengajukan ide yang mustahil disetujui Jokowi.

***