Ternyata "Ki Lurah", Penghalang Prabowo Presiden

Kekurangan Prabowo adalah suplai intel dan analis berkualitas yang dapat menyajikan opsi terbaik untuknya. Akibatnya, Prabowo lack info misleading-trapped–loss.

Kamis, 9 Mei 2019 | 21:04 WIB
0
28343
Ternyata "Ki Lurah", Penghalang Prabowo Presiden
Para tokoh di belakang Capres Petahana Joko Widodo. (Foto: Istimewa).

Siapa sebenarnya yang selama ini selalu menjadi penghalang Prabowo Subianto untuk memperbaiki moral dan perekonomian Indonesia yang kini sedang babak belur? Sudah saatnya masyarakat Indonesia mengetahuinya. Akun twiter @IreneViena menulisnya.

Musuhmu sesungguhnya adalah seseorang yang ada di dekatmu. Pepatah yang menjadi salah satu bekal petualangan investigasi para personil intelijen dunia itu, ternyata terbukti dalam perjalanan politik mantan Danjen Kopassus dan Pangkostrad ini.

Sosok penghadang Prabowo itu populer dikenal dengan panggilan “Ki Lurah”. @IreneViena sangat tahu bagaimana sepak terjang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama ini yang dikenal sebagai Ki Lurah oleh kalangan “Hantu Putih” ini.

“Jika ada rakyat yang masih percaya @SBYudhoyono - @PDemokrat dukung Prabowo, mohon segera sadarkan diri. Sejak 2015 sudah saya sampaikan mustahil SBY-PD benar-benar dukung ,” ungkap @IreneViena dalam cuitannya.

SBY itu sangat konsisten dengan sikap dan rencana. Sikap: anti Prabowo sejak 1998. Rencana: AHY RI 1 - 2024. Di luar itu: Tipu daya. Ini semua PHP. Karena, pada akhirnya Jokowi ditetapkan sebagai pemenang meski sebenarnya kalah.

Paslon 02 Prabowo Subianto – Salahuddin Uno diarahkan ke MK. Di sana, mereka disambut oleh majelis piaraan Istana. Seperti Pilpres 2014, Prabowo bakal dikalahkan MK lagi. Terus kita jadinya mau apa lagi?

Sudah jelas penyelenggara pemilu 2019 bejat, brengsek, dan antek. “Gak ada solusi kecuali bongkar!” tegas @IreneViena. Bongkar semua yang sesungguhnya terjadi di balik layar. Makanya rezim Jokowi otoriter.

Di negara demokrasi, pemerintah yang takut sama media, tapi koq di Indonesia itu media takut sama pemerintah? Pantas pemilu curang!

Jika @SBYudhoyono terus menzalimi rakyat, mengebiri demokrasi, dan menghambat kemenangan @Prabowo pada pilpres 2019, “Kami dan HRS akan mempertimbangkan serius fatwa-ijtima' ulama yang memastikan impian Pak SBY dan Bu Ani tak kan pernah terwujud.”

Impian yang dimaksud adalah Agus Harimurti Yudhoyono bakal menjadi Presiden 2024. Bahwa AHY ketemu Jokowi itu bukan suatu hal istimewa. Karena keduanya bertemu secara rutin. Spri AHY adalah juga paban Spri Presiden Jokowi, Mayor Kav M. Sulaiman Iftitah Suryanegara, Penerima Adhimakayasa Akmil 1999. Koq bisa begitu?

“Jawabnya ada pada @SBYudhoyono – LBP – Hendropriyono. Simple koq. Kalau Jokowi benar menang Pilpres, 18 April 2019 lalu, rekapitulasi suara 100% sudah selesai semua, dan dipaksa ngebut,” tulis @IreneViena.  

Karena kalah, maka kayak begini jadinya. Diputar-putar sampai bisa menang (curang). Ini seperti Pilpres 2014. “Pilpres 2014 benar dimenangkan Prabowo, bukan Jokowi. Prabowo 53,xx%, Jokowi 46,xx%,” cuit @IreneViena.

Caranya, dengan manipulasi Quick Count (QC). Masih ingat ketika tayangan Live QC di TV mendadak “hang”, suara Prabowo melampaui perolehan suara Jokowi. Hang selama 2 jam! Setelah dimanipulasi, ditampilkan lagi. Tapi tidak live.

Data hasil Pilpres 2014, TPS dan C1 se-Indonesia yang asli ada pada Komisioner KPU 2012-2017, Pimpinan TNI-Polri 2014 (KSAD Jenderal TNI Budiman, dipecat SBY sehari sebelum Penetapan KPU, karena protes terhadap manipulasi Pilpres 2014 yang rugikan Prabowo).

“Jika dalam 2-3 minggu ke depan tidak ada kepastian hukum @Prabowo sebagai pemenang Pilpres 2019, insya' Allah akan kami tindaklanjuti dengan menciptakan kondisi mustahil bagi AHY jadi presiden 2024,” tegas @IreneViena.

“Bukan demi saya pribadi. Bukan demi kami. Tapi demi negara tercinta! @SBYudhoyono,” lanjut @IreneViena. Jika menyimak cuitan @IreneViena, tampaknya, tokoh di balik nama itu sangat mengetahui sepak terjang SBY selama ini.

Apalagi, @IreneViena menyebut SBY dengan sandi Ki Lurah, sebuah sebutan yang dikenal di kalangan intelijen pemburu koruptor dan pengkhianat NKRI. Membongkar kiprah SBY adalah salah satu caranya.

Sebab, “kunci” kemenangan Prabowo – Sandi hingga kini masih berada di tangan SBY. Jika kunci itu tak segera dilepas dan diserahkan ke 02, @IreneViena menjamin bisa “menciptakan kondisi mustahil bagi AHY jadi presiden 2024”.

Tiga Tokoh

Seperti dilansir Chirpstory.com, @IreneViena lebih tertarik mengupas perilaku – manuver @SBYudhoyono - @PDemokrat terkait upaya SBY menggagalkan kembali @Prabowo menjadi presiden.

Jika dapat disebut pengkhianatan SBY pada Prabowo, maka ini adalah pengkhianatan SBY yang kesekian kalinya. Sulit dihitung saking banyaknya. Mengapa lebih penting mengupas @SBYudhoyono dibanding Luhut Binsar Panjaitan atau AM Hendropriyono?

Ketiganya adalah tokoh utama di balik keberhasilan Jokowi menjadi presiden 2014-2019 dan penguasa sebenarnya di balik rezim Jokowi. Namun, posisi SBY adalah primus inter pares di antara tokoh-tokoh tersebut.

Hendro, tokoh penemu, perekrut, dan pembina awal Jokowi sejal 2006. LBP adalah tokoh penyandang dana segala pencitraan Jokowi pada masa-masa awal (2007-2011) melalui aliran uang puluhan miliar dari PT Toba Sejahtra ke PT Rakabu Sejahtra.

“SBY adalah tokoh terakhir namun menentukan,” ungkap akun @IreneViena. Selain ketiga jenderal itu, juga ada Letjen TNI Agus Widjojo (sekarang Gubernur Lemhanas) yang sudah terlibat dalam persiapan menjadikan Jokowi sebagai “presiden proksi”.

Masih ada puluhan jenderal lain eks kelompok Begawan yang sejak 2011 turut membantu kemenangan Jokowi pada Pilkada DKI Jakarta 2012 dan Pilpres 2014. Jadi, wajar saja jika masih ada sebagian jenderal yang “setia” di belakang Jokowi.

SBY tetap primus inter pares diantara semuanya. Posisinya sebagai presiden, strategi politik yang luar biasa, deception (tipu daya) tiada tara, sumber daya yang lebih dari cukup dan lain-lainl, menjadi jaminan keberhasilan Jokowi menang Pilkada 2012 dan Pilpres 2014.

Tanpa SBY, Jokowi Nobody!

Sebagai Primus Inter Pares, SBY mendapat konsesi politik jauh lebih besar dibandingkan  Hendro, LBP, dan yang lainnya dalam pemerintahan Jokowi. Secara cerdik, SBY berhasil mengelabui rakyat Indonesia terkait perannya selaku penguasa sesungguhnya di balik rezim Jokowi.

Jadi, atas pertimbangan bahwa: 1. SBY lebih powerful daripada semua dalang Jokowi; 2. Mantan presiden 10 tahun; 3. Jaringan internasionalnya sangat luas; 4. Kapasitas pribadinya lebih unggul; 5. Ketum Partai Demokrat; 6. Pemegang saham terbesar rezim Jokowi. Maka, fokus mengupas SBY adalah urgent.

Kemarin dari Singapura, SBY melempar gagasan untuk segera membuka ruang dialog antara Jokowi dengan Prabowo. Lantas, dilanjutkan dengan kecamannya kepada pihak-pihak tertentu yang melarang keras/mengharamkan Prabowo bertemu Jokowi.

Semua ini terjadi pasca pembatalan Prabowo untuk temui SBY di Singapura. Pembatalan pertemuan Prabowo – SBY di Singapura adalah langkah tepat. Memang, terkadang Prabowo mudah lupa rekam jejak @SBYudhoyono yang mengkhianatinya berkali-kali.

Prabowo mudah lupa bahwa tak sekali pun SBY pernah membantunya. Sebaliknya, Prabowo berkali-kali menolong SBY tanpa pamrih. “Susu dibalas Sianida,” cuit @IreneViena.

Prabowo selaku prajurit kadang-kadang telah gagal mendisiplinkan diri sendiri untuk tidak membuka kesempatan kepada musuh-musuh politiknya untuk menghancurkannya. Posisi SBY adalah musuh politik Prabowo Nomor Satu.

Tak ada tokoh lain yang pernah merugikan @Prabowo lebih besar daripada @SBYudhoyono.

Tengoklah, 1998: SBY anggota DKP yang berhentikan Prabowo; 2009: SBY curangi Pilpres kalahkan Mega-Prabowo; 2010: SBY menipu Prabowo agar membelot dari koalisi antimafia pajak; 2012: SBY mengumpankan Jokowi untuk diusung Gerindra pada Pilkada DKI 2012.

Dosa besar SBY pada Prabowo, 2013: SBY telah menghancurkan perjanjian Batutulis, PDIP yang seharusnya menjadi partai pengusung capres Prabowo; 2014: SBY menipu Prabowo dengan dukungan semu via Hatta Rajasa yang jadi cawapresnya;

Pada 2014: SBY curangi pilpres untuk kalahkan Prabowo. @Irene Viena teringat kegundahan Prabowo ketika dikalahkan MK 2014. “Saya tidak sangka MK bisa begitu bobroknya,” kata Prabowo kala itu kepadanya.  

“Saya jawab: Mereka terpaksa Pak, 8 hakim MK jadi sandera kasus suap sengketa Pilkada di MK pasca penangkapan Akil Muchtar, Ketua MK oleh @KPK_RI, Hakim MK ogah menjadi Napi,” ungkap @IreneViena.

Majelis Hakim MK sekarang ini 100% dari kubu 01. Walau Prabowo sudah terbukti menang karena @KPU_ID takut kemarahan rakyat, jika tetap curang 01 akan ajukan ke MK supaya Prabowo dinyatakan kalah.

“Skenario ini sudah masuk opsi 01 sejak 2015 ketika rencana Jokowi harus menang itu telah dimatangkan,” lanjut @IreneViena. Sehingga wajar, jika Prabowo berusaha menghindar dari upaya hukum ke MK. Dia tahu, pasti dikalahkan lagi.

Kepada rakyat Indonesia @Prabowo @Sandiuno, mohon disingkirkan fantasi dan imajinasi bahwa KPU dan MK akan jujur dan adil. Itu fantasi dan imajinasi sesat yang hadir di benak karena kenaifan dan kelengahan kita yang dikondisikan 01.

Sudah sejak 2015 Rencana Pilpres Jokowi vs Prabowo disiapkan. Penunggangan KPK – KPU – Bawaslu – MK disiapkan. Semua harus memenangkan Jokowi segala cara. Mastermind-nya SBY – LBP – Hendro – CSIS.

“Itu sebab saya berkali-kali sebelum Pemilu mendesak Prabowo mundur dari Capres Pilpres,” ungkap @IreneViena.

Kekurangan kubu Prabowo adalah suplai intel berkualitas dan analis berkualitas yang dapat menyajikan saran dan opsi terbaik untuk Prabowo. Akibatnya, Prabowo lack info - misinfo - misleading - trapped – loss.

Contohnya, saat ada yang menyodorkan nama Jokowi untuk Cagub DKI, Prabowo tanpa pikir panjang, langsung menyetujuinya. Kini, Jokowi menjadi rivalnya lagi pada Pilpres 2019 lalu.

***