Jakarta – Dalam rangka mempercepat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di masa 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran, pemerintah berkomitmen untuk mengoptimalkan pemanfaatan makanan lokal. Langkah ini tidak hanya bertujuan meningkatkan akses pangan bergizi bagi masyarakat, tetapi juga mendukung pemberdayaan ekonomi lokal melalui hasil bumi nusantara.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Papua Barat Daya, Adolof Kambuaya, menyatakan bahwa makanan lokal seperti papeda, singkong, keladi, petatas, hingga ubi-ubian sangat cocok menjadi menu utama Program MBG. Menurutnya, makanan lokal memiliki nilai gizi tinggi dan lebih mudah diakses di wilayah pedalaman.
“Di pedalaman, pengiriman beras sering memakan waktu lama. Dengan mengutamakan makanan lokal, kita tidak hanya mempercepat distribusi, tetapi juga mendukung ketahanan pangan berbasis potensi lokal,” ujar Adolof Kambuaya.
Adolof juga menambahkan bahwa tim petugas gizi tengah mengevaluasi kandungan makanan lokal untuk memastikan kesesuaiannya dengan standar gizi nasional. "Banyak orang besar lahir dari konsumsi makanan lokal seperti petatas dan ubi. Ini membuktikan nilai gizi makanan lokal yang tinggi. Jika dipadukan dengan bahan lain, hasilnya akan sangat baik," katanya.
Sementara itu, Anggota DPD RI, Hasby Yusuf, juga memberikan apresiasi terhadap inisiatif ini. Ia menekankan bahwa pemanfaatan makanan lokal merupakan langkah strategis untuk mendukung ketahanan pangan dan gizi nasional.
“Program makan gizi gratis ini adalah program luar biasa. Dengan mengoptimalkan potensi lokal, kita tidak hanya memperbaiki gizi masyarakat tetapi juga meningkatkan perekonomian petani dan nelayan,” ujar Hasby Yusuf dalam rapat Komite III bersama Badan Gizi Nasional.
Ia menyoroti potensi besar di wilayah timur Indonesia, seperti hasil laut yang melimpah. Menurut Hasby, potensi tersebut harus dimanfaatkan lebih baik untuk mendukung program ini. “Maluku Utara, misalnya, memiliki hasil perikanan yang melimpah. Jika ikan lokal menjadi menu utama, maka dampaknya akan terasa bagi masyarakat dan perekonomian,” tambahnya.
Hasby juga berharap agar program MBG dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. “Pangan lokal harus menjadi pilar utama ketahanan pangan kita. Dengan strategi yang tepat, program ini akan berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat,” tegasnya.
Langkah optimalisasi ini mencerminkan keseriusan pemerintahan Prabowo-Gibran dalam mendorong kemandirian pangan berbasis potensi lokal selama 100 hari pertama pemerintahannya. Dengan sinergi antara berbagai pihak, program ini diharapkan mampu menciptakan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews