Kaesang Memang Bahaya

Perkara gagal atau sukses itu soal nanti. Yang penting, Kaesang sudah melakukan gebrakan yang mengubah warna ke-partai-an bangsa ini.

Rabu, 27 September 2023 | 13:25 WIB
0
159
Kaesang Memang Bahaya
Kaesang Pangarep (Foto: Facebook.com)

Muhaimin Iskandar atau Cak Imin benar. Semua politisi harus mewaspadai Kaesang dan PSI. 

Itu yang nampak didepan sepertinya recehan.

Tapi dibelakang dia... lhadalah... Bahaya tha...

Kaesang dipastikan sudah dan akan didampingi sejumlah penasihat politik handal yang memberikan saran serta rekomendasi yang joss. Untuk dia membesarkan partai di balik layar dengan senyap.

Sudah barang tentu juga bapaknya bakal cawe-cawe jadi mentor politik informal dia. Masak bapak cuma diem saja membiarkan si bontot berjalan sendiri. Yang punya impian membesarkan partai gurem menjadi besar seperti partai anak muda di Thailand.

Itu soal bekingan politik.

Bagaimana dengan modal yang harus dikeluarkan? 

Wa ya jelas, dia mampu sekali.

Belasan perusahaan menjadi pundi uang yang tidak pernah berhenti bersuara gemerincing. Diam saja duit bekerja untuk dia. Karena belalai bisnisnya sudah menyentuh ke kalangan pebisnis besar negeri ini. 

Kaesang yang belum genap 30 tahun itu mendapat berkah dari kebesaran nama ayahnya. Dan juga lewat opung Luhut yang mempunyai saham di perusahaan furniture pak Jokowi di mana Kaesang dan Gibran jadi komisaris.

Emang opung Luhut gak cawe-cawe juga bantu Kaesang lewat aneka nasihat dan pertimbangan? Mbok yo mikir..

Pengalaman internasional Kaesang juga sudah terbukti. 

Dia jebolan sekolah di Singapore. Meski secara kasat mata, tidak ada privelege yang diberikan pemerintah Singapura, namun semua orang tahu di negeri makmur itu dia diproteksi dan difasilitasi kelas premium. Termasuk mantan pacarnya yang dighosting itu.

Pengalam organisasi? Lha dia ketua klub bal-balan Solo. Deket sama Eric Thohir. 

Emang konglomerat yang jadi menteri itu gak cawe-cawe bantu berikan nasehat ke Kaesang? 

Masih mau bilang si Pisang itu plonga plogo cuma gedein pencicilannya doang ?

Jadi Kebengalan, kepintaran serta predikatnya sebagai pengusaha sukses, tentu tidak bisa dibanding-bandingke karo cah baguse pak Ganjar. 

Karena mahasiswa UGM itu sudah pasti njomplang, karena paling tidak Kaesang sudah merasakan enaknya selangkangan.

Diakan belum nganu.... benarkan belum nganu?

Nah di sisi lain, Kaesang tidak bisa lagi mendapat julukan 'menantuable".

Karena mas Alamnya pak Ganjar itu idaman para mertua dan para wanita single. Pinter, ganteng, kaya dan... anak tunggal lagi.. weleh..weleh.

Siapapun yang bisa gaet dia, pasti hidupnya liwih sugih, tenteram lan ayem.

Jadi seharusnya, kita dorong dua anak muda yang punya privelege tengah meniti jalan hidupnya sendiri. 

Keduanya berpotensi besar memberikan sumbangsihnya kepada bangsa negara. 

Beri mereka kesempatan untuk itu bukan dicoba dibentur-benturkan.

Termasuk juga beri kesempatan kepada Kaesang untuk mewujudkan mimpi-mimpinya. Memanfaatkan jaringan yang luas membesarkan partainya.

Soalnya, kita perhatikan di aneka media sosial yang muncul justru lebih banyak hujatan ketimbang pujian.

Mereka mengejek Kaesang seperti pemimpin ala kopi sasetan yang instan jadi ketua PSI yang pasti gagal. 

Sementara yang lainnya menertawakan terpilihnya Kaesang lewat acara Kopdar yang mirip arisan. Kenapa tidak lewat munaslub atau kongreslub. Sang Pisang itu juga dijuluki sebagai anak yang lebih ingusan ketimbang abangnya Gibran.

Coba kita perhatikan...

Siapa yang menyemburkan ejekan ke Kaesang?

Silahkan anda berseluncur di aneka media sosial. Dan anda akan mendapati mereka itu berasal dari generasi bangkotan. Generasi tua, pensiunan serta golongan bapack-bapack dan ibuk-ibuk.

Jadi mereka ini gerombolan orang tua bangkotan yang menghina pemimpin PSI yang usianya sama dengan anaknya, keponakannya bahkan mungkin cucunya.

Mereka rupanya menjelang pikun bahwa apa yang terjadi di PSI dan langkah Kaesang itu nyata-nyata mewakili alam pikiran anak muda zaman now. 

Yang serba praktis ( gak mau punya rumah besar jadi tinggal di apartemen) . Gak pengen ribet ( ngapain masak kalau lebih enak jajan. Ngapain nyuci kalo ada londri).

Yang thinking out of the box. Egaliter anjir-anjiran tatetotan kalau bicara dengan sesama sebaya tanpa ada rasa tersinggung.

Jadi bagi anak muda sekarang , ngapain munaslub segala kalau lewat acara kopdaran, pergantian kepimpinan partai bisa dilakukan .  

Ngapain dipersulit dan formal-formalan keluar duit banyak, kalau semuanya bisa dipermudah lewat pola pikir thinking out of the box. 

Jadi yang super nyinyir itu mewakili generasi bangkotan yang tidak sadar bahwa dunia sekarang bukan dunianya lagi.

Dunia ini sekarang dunianya anak muda yang tumbuh pintar dan melek internet. Yang mungkin kurang adab tapi tulus. Bukan kayak kalangan tua yang suka main bulus. Tusuk sana tusuk sini.

Jadi budaya nyinyir yang diperlihatkan kaum bangkotan justru menjadi bahan ketawaan generasi Z.

Anjay kuy... dia lecehin kita tot. Kita ketawain yuk Jing.. ngapain dengerin dia bestie..

Dan kelakuan para bangkotan ini bisa jadi bumerang bagi capres yang buzzernya berisik banget serta nyinyir akut terhadap Kaesang. Bisa njungkel lho pujaan kalian itu.

Mereka tidak tahu bahwa di belakang Kaesang ada banyak orang besar serta pintar (termasuk istrinya yang konon kabarnya bakal ke USA untuk teruskan studinya). Yang siap mendorongnya untuk maju dan sukses.

Perkara gagal atau sukses itu soal nanti. Yang penting, Kaesang sudah melakukan gebrakan yang mengubah warna ke-partai-an bangsa ini.

Jadi, mari kita berikan semangat buat Kaesang untuk maju membesarkan partainya. 

Dia mewakili generasi muda bangsa ini.

Kita senang Kaesang bisa menjadi seorang pemimpin yang mumpuni.

Bukan pencetak budak atau boneka partai.

Itu dah ancient banget..njir..

Disclaimer:

Saya golputer ya.

***