Carilah duta-duta yang cerdas dan berahlak. Bukan sekadar dahsyat model Raffi, tapi dahsyat pula kelakuan miringnya. Seolah negeri ini tidak punya anutan lagi dengan menjadikan artis sebagai duta.
Raffi Ahmad menjadi wakil artis dari kalangan milenial sebagai penerima perdana vaksin Covid-19. Vaksinasi bukan sekadar program nasional, melainkan program internasional (dunia).
Dengan menjadi wakil pesohor, dia diharapkan jadi duta bagi kalangan generasi milenial untuk menyukseskan program melawan pandemi covid-19.
Namun, usai divaksin, pesohor itu berulah. Tak menggunakan masker dan berpesta ria, abaikan protokol kesehatan, malam harinya. Apakah bakal dihukum? Kemungkinan tidak.
Mungkin ada yang masih ingat kasus pedangdut Zaskia Gotik. Ia dijadikan duta Pancasila oleh PKB, justru setelah melecehkan lambang negara, Pancasila. Sila kelima Pancasila, katanya, bergambar bebek nungging. Lelucon yang sangat tidak lucu! Tapi dia bebas dari hukuman.
Artis kawakan Roy Martin usai ditahan karena kasus narkoba justru dijadikan duta anti narkoba. Eh, kembali ditangkap lagi dengan perilaku yang sama. Ada pula Dewi Persik yang menerobos jalur busway. Ia kemudin dijadikan duta tertib lalu lintas oleh Polda Metro Jaya.
Entah bagaimana lembaga-lembaga terhormat di negeri ini, memilih para public figure, perilaku selebritas menjadi duta. Justru ketika mereka berpotensi atau bahkan sudah melakukan pelanggaran yang memalukan. Mereka seperti kebal hukum, malah mendapatkan penghargaan sebagai duta.
Padahal duta adalah wakil yang patut dicontoh. Mewakili negara, lembaga negara, dan masyarakat. Implikasi sebagai duta, mereka memiliki konsekuensi harus selalu menunjukkan sikap yang positif di depan umum. Menjadi contoh teladan, karena banyak masyarakat akan meniru dan terinspirasi dari perbuatan yang dilakukan oleh idolanya.
Carilah duta-duta yang cerdas dan berahlak baik. Bukan sekadar dahsyat model Raffi dkk tersebut. Tapi dahsyat pula kelakuan miringnya. Seolah negeri ini tidak punya anutan lagi dengan menjadikan artis sebagai duta. Ini namanya duta konyol dan memalukan.
Hentikan cara-cara konyol seperti ini.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews