Pernyataan Mundur dan Sikap Negarawan BPN

Sabtu, 26 Januari 2019 | 21:03 WIB
0
605
Pernyataan Mundur dan Sikap Negarawan BPN
Ilustrasi militer (Foto: Tribunnews.com)

Sebelumnya saya sempat membahas tulisan mengenai pernyataan dari ketua tim BPN, yaitu Pak Djoko Santoso yang ingin mundur dari kontestasi pemilihan presiden 2019. Pada tulisan ini, saya pun akan mengangkat pembahasan yang sama.

Namun ada perbedaan yang mendasar pada kajian yang digunakan. Jika pada sebelumnya saya menganalisis dampak yang akan terjadi, meskipun hanya “gertakan”, apabila benar-benar terjadi. Untuk lebih lengkapnya, bisa pembaca buka disini.

Sementara untuk tulisan yang sekarang ini, saya akan mengkajinya dengan menggunakan sikap negarawan yang dimiliki oleh masing-masing tim. Sebab kalau dilihat, dari masing-masing tim yang sudah dibentuk oleh kedua pasangan calon, setidaknya terdapat 5 (lima) orang bahkan lebih, sosok yang pernah mengenyam pendidikan di TNI.

Lha kok bisa mengaitkannya ke orang-orang yang pernah di TNI ? Alasannya karena mereka memiliki jiwa ksatria, selain itu, sejak awal mereka dididik untuk mencintai dan melindungi tanah air ini. Maka sejak di akademi militer, TNI sudah memiliki pondasi yang cukup kuat menjadi seorang negarawan.

Namun yang sedikit mengherankan, pernyataan sikap dari Prabowo yang diwakili oleh Ketua Tim BPN yang menyatakan akan mundur apabila banyak kecurangan dalam pemilihan presiden 2019. Saya pun merasa tertarik untuk mencari tahu, siapa saja mantan anggota TNI yang berada di masing-masing paslon.

Para Jenderal di Tim TKN Joko Widodo-Ma’ruf Amin

Untuk memulainya saya akan memaparkan para jenderal yang ada di TKN Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Pertama ada nama Jenderal TNI (Purn) Moeldoko yang berkedudukan sebagai   Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional. Selain itu, saat ini Moeldokok juga menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan.  Kemudian ada Jenderal TNI (Purn) Wiranto juga ada dalam Pelaksana Kampanye Tingkat Nasional. Untuk saat ini, Wiranto juga masih aktif sebagai Menko Polhukam.

Selanjutnya ada nama Jenderal TNI (Purn) Try Soetrisno yang berkedudukan sebagai Dewan Pengarah. Ditambah juga Laksamana TNI (Purn) Marsetyo yang masuk dalam struktur TKN sebagai jabatan yang sama dengan Try Soetrisno. Selain itu, ada Letjen TNI (Purn) Lodewijk F. Paulus selaku politisi yang berkedudukan sebagai Sekjen di Partai Golkar untuk di TKN beliau berkedudukan sebagai Wakil Ketua TKN. Kemudian yang terakhir, ada Brigjen (Purn) Herwin Supardjo yang berkedudukan sebagai Wakil Direktur TKN Jokowi-Ma’ruf.

Kalau ditotal dalam struktur ini, dalam tubuh TKN Joko Widodo-Ma’ruf Amin berjumlah 6 (enam) orang. Untuk selanjutnya, saya akan memaparkan juga para Jenderal yang ada di Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.

Para Jenderal di BPN Prabowo-Sandi

Mengenai nama para jenderal di BPN, tentu masyarakat sudah tahu bahwa Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono Koordinator Juru Kampanye Nasional. Beliau juga merupakan Presiden Indonesia ke 6. Selain itu, pada waktu debat kemarin, Prabowo-Sandi juga sempat belajar “tips dan trik” untuk menghadapi debat perdana. Kemudian Jendral Purnawirawan Djoko Santoso yang berkedudukan sebagai Ketua Tim BPN.

Selain kedua nama tersebut, ada Laksamana TNI (purn) Tedjo Edhy Purdijatno sebagai Wakil Ketua Dewan Penasehat tim BPN. Sebelumnya, beliau juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo.

Selanjutnya ada Laksamana Madya TNI (Purn) Moekhlas Sidik sebagai Dewan Pengarah. Ada juga nama Laksamana TNI (Purn) Yunus Yosfiah sebagai Dewan Penasehat. Pada jabatan di bawahnya, ada nama Mayjen TNI (Purn) Judi Magio Yusuf yang duduk sebagai Wakil Ketua BPN.

Untuk jabatan direktur di BPN sendiri, saya melihat banyak sekali nama para jenderal yang mendudukinya. Mulai dari Letjen Purn (TNI) Yayat Sudrajat dan yang duduk dalam BPN sebagai Direktur Pengamanan dan Pengawasan. Ada juga nama TNI (Purn) Glenny Kairupan yang menjabat sebagai Direktur Penggalangan Mayjen

Selain itu, ada Mayjen TNI (Purn) Wiryono yang ditempatkan sebagai Direktur Informasi dan Teknologi. Kemudian untuk yang terakhir, Mayjen TNI (Purn) Arifin Seman menduduki jabatan Direktur Monitor Analisa dan Evaluasi.

Kalau dilihat, saya menghitung ada 9 (sembilan) nama jenderal yang ada pada tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Secara jumlah memang lebih banyak dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin.

Sifat Negarawan dan Pernyataan Mundur

Menurut salah satu buku yang saya baca, tapi saya agak sedikit lupa untuk judul dan nama penulisnya, setidaknya karakter dari seorang yang sudah memiliki sikap negarawan adalah berpikir sebagai negarawan yaitu memiliki ciri ksatria, yang mampu menyatukan kesatuan berpikir yang meliputi kesatuan berpikir masa lalu, kini dan mendatang dengan berlandaskan kepada Pancasila, UUD 1945 dan kepentingan nasional.

Kemudian bersikap sebagai negarawan yaitu memiliki wawasan nasional Indonesia, dapat meletakkan kepentingan nasional di atas segalanya disertai kesadaran bela negara dan patriotisme yang tinggi.

Selanjutnya orang yang memiliki sikap negarawan, berarti berpikir dalam menyelenggarakan kehidupan nasional, pemimpin harus berlandaskan atau berpedoman pada konsepsi nasional yang berasaskan kesejahteraan dan keamanan yang harmonis, holistik, hirarki, mawas ke dalam dan keluar, kekeluargaan dan kebersamaan.

Mencari sosok negarawan memang hal yang sangat sulit. Sebab negarawan berbeda dengan politisi. Thomas Jefferson memiliki definisi yang menarik untuk kita pikirkan bersama. Menurutnya politisi memikirkan pemilihan yang akan datang, sementara negarawan memikirkan generasi yang akan datang.

Jika ditinjau berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh Djoko Santoso dan Amien Rais, menurut saya, belum menggambarkan memiliki sikap negarawan. Padahal, seperti yang sudah sampaikan di awal, Djoko Santoso merupakan mantan anggota TNI yang seharusnya tetap bisa memberikan contoh kepada generasi milenial bagaimana sosok negarawan.

Mungkin ada dari pembaca yang berpikir, kalau pendapat yang disampaikan oleh Djoko Santoso dan tim merupakan gambaran dari orang yang memiliki sikap negarawan. Memang betul itu salah satu pengimplementasiannya. Namun alangkah lebih baiknya jika BPN harus memberikan contoh juga sebagai ksatria yang tetap maju, apapun kondisi yang ada di kemudian hari.

***

Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2018/09/28/15444491/para-jenderal-di-timses-jokowi-dan-prabowo

https://kpu.go.id/index.php/pages/detail/2018/958