KH Ma'ruf Amin Ucapkan Selamat Natal Auto Kafir, Prabowo Ikut Rayakan Natal Biasa Saja

Minggu, 30 Desember 2018 | 18:03 WIB
0
688
KH Ma'ruf Amin Ucapkan Selamat Natal Auto Kafir, Prabowo Ikut Rayakan Natal Biasa Saja
Ma'ruf Amin dan Prabowo (Foto: Tribunnews.com)

Video viral saat Ma'ruf Amin mengucapkan selamat Natal menjadi bahan gorengan kubu oposisi. Bahkan ada yang sampai mengubah videonya seolah-oleh Ma'ruf Amin menggunakan pakaian a la Santa atau Sinterklas.

Video tersebut aslinya berbeda dengan video editan dengan pakaian Santa. Pada video aslinya, KH Ma'ruf Amin mengenakan pakaian yang sehari-hari melekat di tubuhnya. Mengenakan peci, jas, dan sorban yang dikalungkan di leher.

Video tersebut memang sengaja dibuat oleh Tim Ma'ruf Amin untuk memberikan ucapan selamat Natal dan Tahun Baru bagi warga yang merayakan. Boleh saja toh kampanye lewat video sambil mengucapkan selamat Natal? Menurut saya tidak ada yang salah sih kalau dilihat dari video berdurasi pendek tersebut.

Tapi, video tersebut justru mendapatkan banyak kritik. Terutama dari golongan yang "kebelet hijrah" atau baru saja "hijrah". Mereka menganggap KH Ma'ruf Amin sudah Auto Kafir karena menyatakan selamat Natal.

Menurut mereka yang ilmu Islamnya baru belajar kemarin sore, orang yang mengucapkan Selamat Natal sama saja dengan mengakui Yesus. Ucapan natal dianggap dengan bersaksi bahwa Yesus itu adalah pembawa risalah Tuhan.

Pemahaman tentang ucapan natal ini jelas salah kaprah. Sepupu saya yang duduk di bangku kuliah saja bisa menjelaskan bahwa mengucapkan selamat natal itu tidak bisa dibandingkan dengan syahadat, sebagaimana seseorang yang hendak memeluk agama Islam kemudian dengan bersyahadat. Keduanya tidak setara dan berbeda. Jauh beda dan tidak apple to apple perbandingannya.

Ucapan selamat natal tak berbeda dengan ucapan maulid nabi, hari lahir Nabi Muhammad SAW.  Jadi, tidak serta merta menggugurkan keimanan seseorang hanya karena mengucapkan selamat Natal saja.

Tapi, begitulah kaum "hijrah" menilai bahwa Ma'ruf Amin sudah Auto Kafir gara-gara mengucapkan Selamat Natal. Padahal KH. Ma'ruf Amin sudah menjelaskan bahwa ulama besar di Al Azhar, seperti Profesor Doktor Saikh Yusuf saja memperbolehkan mengucapkan selamat natal. Apalagi di Mesir juga ada pemeluk Kristen.

Anehnya, saat Prabowo mengikuti perayaan Natal bersama keluarganya mendadak mereka menutup mata. Tidak ada meme Prabowo mengenakan pakaian Santa. Standar ganda oleh pihak opisisi seperti ini sudah terlalu sering terjadi.

Saat Ma'ruf Amin mengucapkan selamat natal seolah-olah sudah jadi auto kafir, sementara Prabowo yang hadir di kegiatan Natal keluarganya, mengucapkan selamat Natal secara langsung dan ikut menikmati hidangan Natal bersama keluarga besar Djojohadikusumo tidak dipersoalkan.

Kalau alumni 212 sih pasti menolak dihidangkan sajian hidangan Natal. Disangkanya syubhat, belum jelas apakah halal dan haramnya. Eh, tapi jangan berburuk sangka, keluarga besar Prabowo pasti sudah paham bahwa sajian hidangan khusus untuk Prabowo jelas halal dan toyyib.  

Acara seperti ini menurut saya sih bisa jadi hal ini tidak dipersoalkan karena keluarga besar Prabowo memang pemeluk agama Kristen yang taat. Sehingga amat wajar jika sesama keluarga mengucapkan selamat natal kepada keluarganya yang lain.

Diantara keluarga besarnya kini, hanya Prabowo yang beragam Islam. Ibu Prabowo bernama Dora Sigar atau Dora Marie Sigar Sumitro Djojohadikusumo beragam kristen. Kakak perempuannya juga beragama Katholik dan ada yang Kristen. Sedangkan adiknya Hashim Djojohadikusumo juga pemeluk agama Kristen.

Saya jadi bertanya-tanya, kalau Lebaran pak Prabowo sama siapa?

Oh ya, Prabowo juga tidak sekedar mendatangi keluaga besarnya yang merayakan Natal tapi juga sempat membuat video pendek mengucapkan selamat natal dan mengupdate twitternya. Begini isinya.

"Assalamu’alaikum Warohmatullahiwabarokatuh. Shalom.

Saya mengucapkan selamat Hari Natal bagi seluruh umat kristiani. Semoga damai dan kasih selalu menyertai kita semua."
cuit Prabowo.

Coba perhatikan kalimatnya, ini tumpang tindih juga sih. Kalau memang ingin mengucapkan selamat natal kepada umat Kristiani kenapa harus diawali dengan Assalamuaialikum?

Apa ini cara mengucapkan selamat natal yang syari? Entahlah! Baiknya sih admin Prabowo bisa menempatkannya dengan baik. Salam jelas tidak bisa disandingkan dengan ucapan selamat natal. Ya, cukup saja shalom kemudian diikuti dengan ucapan natal dan harapan-harapan baik di tahun baru.

Coba bayangkan saja tiba-tiba ada tetangga yang muslim datang ke tetangga kristiani sambil mengucapkan Assalamualaikum, kemudian diiringi dengan ucapan selamat natal. Kan aneh?

Selain itu, video postingan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, keponakan Prabowo Subianto yang mengunggah perayaan Natal keluarganya di Instastory langsung dihapus. Kalau memang acara tersebut dilakukan setelah perayaan natal kenapa harus dihapus? Kalau memang Prabowo ingin dicitrakan sebagai pemimpin yang toleran, kenapa justru takut dekat-dekat dengan keluarganya yang Kristiani?

Tidak masalah juga sih. Prabowo mau joget poco-poco kek, mau menyalakan lilin di Gereja kek itu urusan privat Prabowo sendiri yang seharusnya memang tidak usah diganggu.

Dengan rentetan ini menurut beberapa pengamat sih, posisi Prabowo jelas makin terjepit. Citranya yang susah payah dibangun untuk dekat dengan Islam, bisa sholat, bisa baca Al-Quran langsung runtuh cuma gara-gara joget poco-poco saat setelah perayaan Natal.

Baca Kontradiksi Hasil Ijtima Ulama dan Latar Belakang Keluarga Prabowo

Jika ingin adil, hal semacam ini sebetulnya biasa saja. Tapi, coba deh kalau Jokowi atau Ma'ruf Amin yang melakukannya? Sudah AUTO Kafir pasti.

Ini juga jadi senjata makan tuan buat kubu Prabowo. Karena selama ini yang menyebarkan virus intoleran dan kasus-kasus sektarian tak lain adalah HTI yang jadi biang keroknya. Kini Prabowo akhirnya menuai apa yang dipanen, bersahabat dengan HTI yang intoleran, jadi seba salah mau dekat dekat dengan keluarga besarnya yang mayoritas beragama Kristen. 

Jadi, Capres kok ribet banget sih. Udah kebanyakan drama. Apa adanya aja deh. Personal branding yang paling kuat itu adalah yang natural. Contoh beberapa Youtuber yang bisa menggaet jutaan subscriber karena memang tampil apa adanya, bukan dibuat, bukan dipoles dan bukan direkayasa demi memiliki citra dekat dengan Islam. Gitu aja kok repot.

***