Erdogan dan Anis Matta

Erdogan adalah otaknya dunia Islam di Eropa, sedangkan Anis Matta adalah salah satu otaknya pergerakan Islam di Asia.

Senin, 13 Maret 2023 | 07:48 WIB
0
229
Erdogan dan Anis Matta
Anis Matta dan Erdogan (Foto: Facebook)

Erdogan dan Anis Matta sama sama berasal dari kalangan Islam moderat.

Erdogan dan Anis Matta sama sama mendirikan partai baru dengan semangat kolaborasi dengan semua rakyat. Apapun Mazhab politik nya.

Erdogan mendirikan AKP saat berusia 44 tahun. Dan Anis Matta mendirikan Gelora di usia 50 tahun.

Erdogan dan Anis Matta sama sama berasal dari background pendidikan Islam yang kuat. Erdogan dari Madrasah Imam Hatip dan Anis Matta dari sekolah Islam LIPIA.

Erdogan dan Anis Matta sama sama memisahkan diri dari entitas lama karena sama sama sudah tidak relevan. Sama sama menjalani tesis Arah Baru Dunia Islam.

Erdogan dan Anis Matta Sama sama tidak pernah menjadi politisi aji mumpung yang loncat kesana kemari demi kursi presiden. Sama sama percaya diri dengan jalan yang dia tempuh sendiri. Dengan keringat sendiri.

Erdogan dan Anis Matta sama sama pakar orasi dan pakar demokrasi. Erdogan orator ulung dan Anis Matta juga orator kelas dunia.

Erdogan dan Anis Matta sama sama masuk dalam daftar pemimpin muslim paling berpengaruh di dunia dalam daftar 500 tokoh muslim paling berpengaruh di dunia. Di Indonesia hanya Anis Matta yang masuk daftar itu dari kalangan islam politik non tokoh tradisional.

Erdogan adalah otaknya dunia Islam di Eropa, sedangkan Anis Matta adalah salah satu otaknya pergerakan Islam di Asia.

Erdogan dan Anis Matta sama sama tidak melalui rute perjalanan yang ditempuh mayoritas aktivis Islam di dunia. Sama sama membuat rute sendiri ke arah lebih terbuka dan heterogen.

Pendukung Erdogan hanya 15% dari kalangan muslim tradisional, selebihnya Erdogan di support oleh mayoritas kalangan elit umum lintas ideologi dan lintas Mazhab di Turki.

Anis Matta dan partai Gelora juga menargetkan dukungan dari semua kalangan di Indonesia. Terutama kalangan umum dan golongan yang lebih rasional. Gelora di desain sebagai partai terbuka dan mewakili seluruh segmen rakyat Indonesia tanpa kecuali.

Era Erdogan akan berakhir pada 2028 apabila Erdogan kembali terpilih pada tahun ini. Dan di era 2028 dst, Partai Gelora diharapkan sudah menjadi partai besar dengan pengaruh yang jauh lebih luas.

Itu hanya perbandingan data. Sedangkan substansinya adalah: Partai Gelora di desain untuk menjadi partai yang bisa berpengaruh bukan hanya di Indonesia, tapi bisa menjadi advokat muslim internasional di tataran global di masa masa yang akan datang.

Gelora di desain sebagai sebuah partai modern yang punya kemampuan melakukan konsolidasi demokrasi ke tingkat global dan mengantarkan Indonesia pada posisi yang layak, yaitu bukan hanya sebagai kekuatan di Indonesia tapi juga menjadi kekuatan muslim dunia dalam wajah demokrasi yang lebih kolaboratif.

Dengan kerja keras dan perjalanan panjang, insyaAllah partai Gelora akan terus mencita citakan Indonesia sebagai negara muslim terbesar yang makmur rakyatnya, dan mengembalikan kebanggaan seluruh penduduknya.

Itulah yang kami maksud, dengan visi keummatan dan kebangsaan Partai Gelora Indonesia.

Tengku Zulkifli Usman 

#GeloraMenang2024

#ArahBaruIndonesia