Sekaligus ini akan membuka mata sebagian umat Islam yang mengkafirkan Syi'ah namun mencintai Habib Rizieq, bahwa ternyata Habib Rizieq tidak mengkafirkan Syi'ah.
...bismillahirrahmanirrahim...
PERTAMA
Salah satu sosok yang dikagumi dan dipuji-puji Ust. Maaher at-Thuwailibi saat ini, adalah Habib Rizieq Syihab.
KEDUA
Ust. Maaher at-Thuwailibi, tertanggal 14 November 2020, pernah menyatakan: "Saya hormat kpd mereka semua kecuali Hb yg menganut ajaran Syi'ah Rafidhah atau pembela Syi'ah Rafidhah" (sumber link twitter --> https://twitter.com/ustadzmaaher_/status/1327550858842624001)
KETIGA
Di video kajian Islam yang diadakan oleh Habib Rizieq beberapa tahun silam, Habib Rizieq menyampaikan temuan bahwa dalam kitab hadits Shahih Bukhari, ada para periwayat hadits dari kalangan Syi'ah, salah satunya adalah Ibrahim bin Yazid bin 'Amr an-Nakha'i. Dari penelitian ini, Habib Rizieq menyimpulkan, bahwa TIDAK semua Syi'ah itu kafir, sebab, riwayat hadits dari Ibrahim bin Yazid ternyata diterima oleh Imam Bukhari (sumber link video --> https://www.youtube.com/watch?v=wcSolkuf8ec)
KEEMPAT
Di post fanpage-nya yang telah dihapus (https://www.facebook.com/maaheratthuwailibi.official/posts/1630797290299281), Ust. Maaher at-Thuwailibi menyatakan pernyataan: "Kata mereka, Syi'ah itu ada yang moderat (Zaidiyyah). Tidak semua Syi'ah sesat, apalagi kafir. Dalil mereka adalah ucapan Habib Ali al-Jufrie bahwa Syi'ah tidak kafir. Kalau begitu, saya pakai ucapan Imam Syafi’i. Kata Imam Syafi’i, Syi'ah adalah aliran sesat yang paling dusta. Kata Imam Malik, Syi'ah Rafidhah itu kafir, dan barangsiapa yang tidak mengkafirkan Syi'ah Rafidhah maka dia kafir!"
KELIMA
Dengan izin Allah saya akan share post ini kepada Ust. Maaher at-Thuwailibi via akun Twitter. Dan saya ingin melihat, dalam 7 x 24 jam, apakah Ust. Maaher at-Thuwailibi PUNYA NYALI, untuk "menyemprot" junjungannya, Habibana Muhammad Rizieq Syihab bin Husen bin Syihab: "Bib! Antum mengatakan tidak semua Syi'ah kafir. Antum persis Habib Ali al-Jufrie! Saya ingatkan antum, Bib! Syi'ah adalah aliran sesat yang paling dusta. Kata Imam Malik, Syi'ah Rafidhah itu kafir, dan barangsiapa yang tidak mengkafirkan Syi'ah Rafidhah maka dia kafir!"
UPDATE: bi-idznillah sudah saya share
انت فقط من يستطيع الاجابه على هذا @ustadzmaaher_ https://t.co/BslfH6yPMj
— Muhammad Zaynuddin (@suratsuratpetir) November 17, 2020
KEENAM
Jika poin KELIMA benar-benar TERJADI, maka konsekuensi besar tercipta:
KONSEKUENSI 1: Ust. Maaher at-Thuwailibi berbalik menyerang Habib Rizieq Syihab, dan ini tentu akan menjadi scene-adegan yang paling menarik. Ada yang tadinya sayang, cinta Habib Rizieq, mendadak benci Habib.
KONSEKUENSI 2: Ust. Maaher at-Thuwailibi secara tidak langsung akan menyerang pula sosok sekaliber Imam al-Bukhari yang telah menerima riwayat hadits dari Syi'ah. Akan lebih elok apabila Ust. Maaher menayangkan live-story dengan isi menyerang dan mencaci-maki Imam al-Bukhari karena telah berani mempercayai riwayat hadits yang disampaikan oleh orang Syi'ah. Apakah Ust. Maaher at-Thuwailibi akan punya NYALI untuk melakukannya?
KONSEKUENSI 3: Anyway, MUI Pusat pun ternyata TIDAK PERNAH menyatakan Syi'ah itu kafir. Link-nya di sini dan di sini . Nah, di MUI Pusat kebetulan ada Ust. Tengku Zulkarnain. Kita semua akan bisa melihat, seberapa besar pula NYALI Ust. Maaher at-Thuwailibi menyerang Ust. Tengku Zulkarnain sebagai representasi MUI Pusat. Kalau bisa, labrak sekalian kantor MUI Pusat: "Kenapa klean tidak meng-kafir-kan Syi'ah, hah?!!" Kalau perlu, Ust. Maaher at-Thuwailibi bisa pula menambahkan kata-kata khas Medan seperti "k*mak" atau "puk*mak", di kantor MUI Pusat.
KETUJUH
Namun, jika poin KELIMA ternyata TIDAK terjadi, maka KONSEKUENSI lebih BESAR lagi tercipta:
Maaher at-Thuwailibi MENJILAT LUDAHNYA SENDIRI, menelan ucapannya sendiri, dan permusuhannya kepada Syi'ah dan permusuhannya kepada haba'ib pembela Syi'ah, ternyata hanyalah PEPESAN KOSONG, alias KALENG-KALENG belaka.
***
Tulisan ini dibuat untuk melihat, seberapa kuat, KONSISTENSI UCAPAN seorang al-Ustadz Maaher at-Thuwailibi, bahwa dirinya benar-benar akan lepas hormatnya kepada Haba'ib yang membela Syi'ah.
Sekaligus ini akan membuka mata sebagian umat Islam yang mengkafirkan Syi'ah namun mencintai Habib Rizieq, bahwa Habib Rizieq TERNYATA TIDAK mengkafirkan Syi'ah. NAH! Apakah cinta mereka kepada Habib Rizieq akan terus langgeng setelah mengetahui fakta bahwa junjungan mereka ternyata menyatakan bahwa tidak semua Syi'ah itu kafir?
***
17 November 2020, ba'da Isya
MUHAMMAD ZAYNUDDIN
Muslim Ahlussunnah wal Jama'ah yang tidak segan-segan menghadiahi jari-tengah, kepada orang-orang yang inkonsisten dan menjilat ludah.
UPDATE: Qadarullah, "ustadz" barbar satu ini sudah ke alam baka.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews