Mari rayakan Natal 2019 dan menikmati liburan dan Tahun Baru 2020 dengan suka-cita dan damai, aman dan tenteram.
Untuk amankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2020, polisi menangkap ribuan preman. Premanisme harus diperangi. Kejahatan yang ada di depan mata kita. Di lingkungan kita. Sifatnya sangat meresahkan. Langsung berpengaruh dalam keseharian kita.
Padahal perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2019 tinggal sebulan lagi. Di tengah polarisasi politik, tugas Polda Metro Jaya memastikan kedua even tersebut berjalan lancar. Publik membutuhkan suasana kondusif. Salah satu tugas Polisi adalah menjamin keamanan.
"Agar masyarakat aman, nyaman, dan tenang melaksanakan Natal dan Tahun Baru," jelas Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Gatot Eddy Pramono Senin (25/11/2019).
Polisi menaruh perhatian ekstra dalam menghadapi kejahatan model premanisme. Jokowi sudah lama gerah dan bertekad membabat premanisme. Polda Metro Jaya pun memberikan pesan yang jelas untuk para bandit, pencoleng, begal, gengk motor, pemeras dan preman.
“Pesan saya adalah bagaimana membuat masyarakat Jakarta merasa aman dan bagaimana kita membuat para pelaku kejahatan dan para preman resah,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto, S.H., S.I.K., M,Si. usai jumpa pers dalam kesempatan yang sama.
Jakarta adalah barometer bagi kota-kota lainnya di Indonesia. Keamanan, kenyamanan, dan ketenangan Jakarta menjadi sangat penting. Nah, premanisme di Jakarta tidak boleh dibiarkan merajalela. Potret ketertiban di Jakarta adalah potret nasional. Dan, premanisme adalah salah satu yang diperhatikan.
Ya. Karena premanisme sangat meresahkan. Salah satu aksi premanisme yakni penyekapan di Jakarta Utara, sampai menimbulkan pembunuhan, juga pemerasan ratusan juta oleh sekelompok orang terhadap proyek pembangunan rumah di Cilandak, Jakarta Selatan. Lainnya, kasus geng motor. Juga menagih hutang dengan mengancam pakai pistol, senjata tajam, bahkan sampai penyekapan di hotel. Ngeri.
Untuk itu, Polda Metro mengungkap ribuan kasus dengan menangkap 3.314 pelaku tindak kejahatan dalam Operasi Sikat Jaya 2019. Kasus paling banyak pencurian dengan kekerasan dan pemberatan.
Barang bukti yang dikumpulkan mencengangkan. Meski premanisme, namun mereka menggunakan pistol, golok, klewang, dan senjata lainnya dalam menjalankan aksinya. Sungguh menyeramkan. Bukan premanisme kaleng-kaleng, karena cenderung bisa mengancam nyawa korban.
Barang buktinya senjata api 8 buah, senjata tajam 60 buah, kendaraan roda dua 144 unit, kendaraan roda empat 12 unit, 203 ponsel, 20 laptop, 898 botol dan 219 bungkus minuman keras serta uang tunai Rp 84.473.000.
Dari yang ditangkap sebanyak 3.314 pelaku kejahatan dengan 1761 kasus, 547 penjahat ditahan dan jadi tersangak kejahatan jalanan. Lainnya, kejahatan minor yang masih bisa dibina, sebanyak 2.745. Publik terus menunggu dan mendukung tindakan tegas Polri dalam memberantas premanisme. Hingga kita bisa merayakan Natal dan Tahun baru dengan aman nyaman dan damai.
“Untuk melawan premanisme dan kejahatan, dan menjamin keamanan dan ketertiban umum, satu-satunya jalan adalah ketegasan dalam penegakan hukum,” kata Suyudi Ario Seto.
Mari rayakan Natal 2019 dan menikmati liburan dan Tahun Baru 2020 dengan suka-cita dan damai, aman dan tenteram.
Ninoy Karundeng, penulis.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews