Jakarta – Pemerintah terus berkomitmen untuk mewujudkan swasembada pangan sebagai bagian dari ketahanan nasional. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, berbagai kebijakan strategis telah diterapkan guna memastikan kemandirian pangan Indonesia.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menegaskan bahwa swasembada pangan tidak hanya terbatas pada beras, tetapi juga mencakup berbagai komoditas lainnya. Selain itu, sistem irigasi dan penyuluhan pertanian juga diperkuat guna meningkatkan produktivitas petani.
“Beras, Insya Allah, tahun ini selesai. Jagung dan gula juga selesai. Selanjutnya, kita fokus ke komoditas lain yang masih impor seperti susu, daging, bawang putih, atau kedelai. Sesuai arahan Bapak Presiden, semuanya akan kita selesaikan,” ujarnya.
Menurut Sudaryono, upaya ini mulai menunjukkan hasil positif dalam kurun waktu tiga bulan pertama pemerintahan Prabowo-Gibran. Produksi pangan nasional mengalami peningkatan yang signifikan, sehingga mengurangi ketergantungan terhadap impor.
“Dampaknya sudah terasa. Produksi kita naik, dan karena Indonesia tidak lagi mengimpor, harga beras dunia turun drastis. Sebelumnya, kita adalah importir terbesar, tetapi sekarang kita mandiri,” tambahnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Nusa Tenggara Timur (NTT), Agus Sistyo Widjajati mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Korem 161/Wira Sakti dan Kodim Belu dalam program tanam padi perdana di Kabupaten Belu. Dijelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
“Sinergi dengan semua pihak, termasuk aparat dan masyarakat lokal menjadi faktor kunci dalam mendukung keberhasilan program ini,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal, mengatakan Polri turut mengambil peran dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Peninjauan ke lahan pertanian jagung di Kabupaten Kampar merupakan bagian dari implementasi program ketahanan pangan nasional.
“Kondisi tanaman jagung di sini sangat bagus. Pohonnya subur dan sebentar lagi siap dipanen. Saya berharap ilmu ini dapat disebarluaskan agar produksi jagung terus meningkat dan memberi manfaat bagi masyarakat luas,” ungkapnya.
Dengan berbagai langkah strategis yang telah dan sedang dilakukan, pemerintah optimis bahwa Indonesia tidak hanya mampu mencapai swasembada pangan, tetapi juga menjadi eksportir dan lumbung pangan dunia. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah telah mengimplementasikan berbagai kebijakan, antara lain meningkatkan distribusi pupuk, menyediakan benih gratis, serta menyalurkan alat dan mesin pertanian (alsintan) ke berbagai daerah.{}
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews